Artikel

INTIP PROSES PENGAWETAN TRADISIONAL IKAN BANDENG

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - INTIP PROSES PENGAWETAN TRADISIONAL IKAN BANDENG
Artikel / Pengolahan Hasil Perikanan / Perikanan

INTIP PROSES PENGAWETAN TRADISIONAL IKAN BANDENG

Ikan pindang bandeng merupakan salah satu produk olahan ikan yang populer di Indonesia. Proses pengawetan ikan ini dilakukan melalui metode tradisional dengan garam rendah, pengasapan, dan perebusan. Hal ini bertujuan agar ikan bandeng dapat bertahan lebih lama, tidak mudah busuk, serta tetap dapat diolah menjadi beragam masakan. Ikan pindang bandeng terkenal tidak hanya karena ketahanannya, tetapi juga karena harga jualnya yang relatif tinggi serta banyaknya permintaan dari pasar.

Tahapan Proses Pembuatan Ikan Pindang Bandeng

Pembuatan ikan pindang bandeng melibatkan beberapa tahapan unik yang cukup mudah untuk dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatannya:

  1. Pencarian Bahan Baku Ikan Bandeng
    Proses pembuatan ikan pindang dimulai dengan pemilihan ikan yang akan dijadikan bahan baku. Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang paling sering digunakan untuk dijadikan pindang.
  2. Penyimpanan Ikan
    Sebelum melalui proses pembersihan, ikan bandeng harus disimpan terlebih dahulu untuk menjaga kesegarannya.
  3. Proses Sortir Ikan Bandeng
    Tahapan berikutnya adalah penyortiran ikan. Ikan bandeng yang sudah dipilih harus diseleksi kembali untuk memastikan hanya ikan yang berkualitas yang digunakan.
  4. Pembersihan Ikan Bandeng
    Setelah disortir, ikan bandeng dibersihkan secara menyeluruh. Bagian dalam ikan dibuang, termasuk isi perut, dan sisiknya harus dihilangkan. Proses ini penting agar ikan bandeng tidak cepat membusuk.
  5. Pembaluran Garam
    Ikan bandeng yang telah dibersihkan kemudian melalui tahap pembaluran garam. Proses ini dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh bagian ikan terbalut garam dengan merata. Penggunaan garam berfungsi sebagai salah satu metode pengawetan.
  6. Penyusunan Ikan
    Setelah pembaluran garam, ikan disusun secara teratur dalam wadah. Penyusunan ini penting agar ikan tidak hancur selama proses selanjutnya.
  7. Perebusan
    Perebusan merupakan salah satu tahap penting dalam pembuatan ikan pindang. Ikan yang sudah disusun direbus secara merata untuk memastikan ikan benar-benar matang dan lebih tahan lama.
  8. Pendinginan Ikan Bandeng
    Setelah perebusan, ikan bandeng harus didinginkan. Proses pendinginan ini bertujuan agar ikan lebih stabil dan tidak cepat rusak ketika disimpan atau dipasarkan.
  9. Pemindahan Ikan Pindang
    Ikan yang telah selesai melalui seluruh proses produksi ini biasanya dipindahkan ke tempat yang lebih baik untuk penyimpanan, baik untuk konsumsi pribadi ataupun dijual di pasar.
Keunggulan dan Nilai Jual Ikan Pindang Bandeng

Ikan bandeng memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya diminati oleh banyak konsumen. Proses pengawetan yang dilakukan dengan garam dan perebusan membuat ikan ini memiliki daya tahan yang lebih lama tanpa mengurangi cita rasanya. Selain itu, tekstur ikan yang lembut dengan aroma khas hasil pengolahan menambah nilai tambah dari produk ini.

Secara ekonomi, ikan bandeng juga memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasaran. Tingginya permintaan konsumen terhadap ikan ini, baik untuk dikonsumsi sehari-hari maupun diolah menjadi berbagai hidangan, menjadikannya komoditas yang menguntungkan bagi para produsen.

Proses pengawetan ikan bandeng memang memerlukan ketelitian dan keahlian tersendiri. Namun, dengan mengikuti setiap tahapan secara tepat, siapapun bisa membuat ikan pindang yang berkualitas. Produk ikan pindang bandeng tidak hanya memberikan manfaat dari segi keawetan dan rasa, tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasar.

Penulis: Ipan Ahaya | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.