Artikel

BUDI DAYA CAISIM ATAU PAKCOY DI TERAS RUMAH

d1d617ea63d542c9aeade7805e2a9196
Artikel / Hortikultura / Pertanian

BUDI DAYA CAISIM ATAU PAKCOY DI TERAS RUMAH

Teras rumah Sobat Tani yang begitu indah dengan hiasan tanaman bunga berwarna-warni tentunya sangat menyejukkan hati, atau bahkan gersang tanpa sepucuk kehidupan pun? Ah sudahlah, tidak ada gunanya hanya meratapi, padahal kita mampu meubahnya. Bunga dengan berbagai warna saja bisa Sobat Tani rawat dengan indah apalagi hanya menanam sayur, pasti sangat mudah, bukan? Kini saatnya meramaikan teras Sobat Tani dengan berbagai tanaman, tidak hanya bunga saja. Menanam sayur juga dapat menjadi prioritas yang sangat berguna untuk kemandirian pangan kita.

Banyak sekali jenis sayur yang sangat mudah untuk ditanam. Salah satunya caisim atau pakcoy. Kalau Sobat Tani asing dengan keduanya, anggap saja mereka adalah sawi. Mari kita simak penjelasan singkat mengenai cara budi dayanya, mulai dari penyemaian hingga pemanenan.

Penyemaian tanaman merupakan langkah yang sangat penting bagi keberlanjutan pekarangan kita. Menanam bibit yang sehat tentu harapan ke depannya tanaman tersebut juga senantiasa tumbuh sehat. Kunci keberhasilan dari menyemai adalah kesabaran. Sabar menunggu dan tentunya merawat benih tersebut hingga siap dipindah tanam. Penyemaian benih sayur untuk kebutuhan konsumsi sendiri sebaiknya dilakukan secara bertahap atau berjangka waktu, misalnya berjarak 1 minggu antara semai pertama dengan semai berikutnya. Dengan begitu, tidak terjadi penumpukan hasil panen yang akhirnya tidak terkonsumsi secara optimal.

Penyemaian benih dilakukan dalam trai semai, biasanya dalam satu lembar trai semai berisi 72 lubang. Trai tersebut terbuat dari bahan plastik, yang tentunya dapat digunakan berulang kali. Setiap lubang dapat diisi 1 benih agar pertumbuhan maksimal dan tentunya tidak berebut nutrisi. Selain trai semai, penyemaian juga dapat dilakukan dalam wadah bekas rak telur. Penyemaian juga dapat dilakukan pada satu ukuran wadah yang besar tanpa sekat seperti dua contoh di atas. Namun bagi pemula akan sedikit sulit pada saat melakukan pindah tanam, jika tidak berhati- hati akar tanaman dapat putus.

Media semai dapat dibuat sendiri untuk menghemat biaya. Artikel tentang media tanam telah kami jelaskan sebelumnya. Media semai atau tanam siap pakai biasanya juga tersedia di toko pertanian. Sobat Tani dapat membeli saja jika tidak ingin terlalu repot. Umur bibit sawi hingga siap pindah tanam ke polybag yang lebih besar sekitar 2 minggu setelah semai. Harus segera dipindah ya Sob, agar tanaman bisa tumbuh lebih leluasa. Benih caisim maupun pakcoy dapat diperoleh di toko pertanian di sekitar Sobat Tani ataupun di Online store. Berikut tahapan penyemaian pada tanaman pakcoy:

  1. Mengisi trai semai dengan media tanam.
  2. Setiap satu lubang trai diisi atau ditanam 1 benih dengan kedalaman ±1 cm.
  3. Benih yang telah ditanam dalam trai selanjutnya ditutup dengan menggunakan plastik atau daun pisang selama satu malam atau lebih dengan tujuan untuk memberi ruang gelap sehingga dapat memecah dormansi benih.
  4. Segera singkirkan penutup dan letakkan di bawah matahari pada hari berikutnya jika sudah terlihat kulit benih telah pecah dan muncul sedikit akar.
  5. Siram persemaian pada pagi atau sore hari dengan air secukupya, tidak terlalu becek ataupun terlalu kering.
  6. Tunggu hingga 2 minggu untuk pindah tanam ke polybag yang lebih besar.

Penanaman ke dalam media tanam yang lebih besar dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu setelah semai. Pemindahan tanam dilakukan pada pagi atau sore hari untuk meminimalisir stres tanaman karena perbedaan lingkungan. Tanaman dipindah dengan mengambil bibit sekaligus tanah dalam trai semai dengan cara memencet bagian bawah trai atau bagaimana pun sesuai kemudahan Sobat Tani. Penyiraman dilakukan setiap pagi atau sore hari. Penyiangan gulma dilakukan setiap saat untuk mengurangi kompetisi nutrisi. Pemanenan dapat dilakukan 5 minggu setelah tanam atau sesuai kebutuhan.

Pemenuhan nutrisi dapat dilakukan 2 minggu setelah pindah tanam dengan menggunakan kompos, pupuk kandang ataupun NPK. Dosis NPK dapat dilihat pada anjuran penggunaan pada masing-masing merek. Dengan mempertimbangkan pengurangan penggunaan senyawa kimia sintetik, sangat dianjurkan untuk menggunakan yang alami saja, seperti pupuk kandang ataupun kompos. Penggunaan pupuk kandang atau kompos biasanya ditambahkan sebelum tanam dengan cara mencampurkan dengan media tanam lainnya, perbandingan 1:1. Alternatif lainnya yaitu melakukan penyiraman air kelapa setiap seminggu sekali dengan volume 250 ml mampu meningkatkan tinggi dan jumlah daun tanaman sawi.

Hama yang sering dijumpai pada tanaman sawi atau famili Brassicaceae, diantaranya ulat grayak (Spodoptura litura), Crocidolomia binotalis, belalang, atau kutu daun. Dalam skala kecil atau pekarangan pengendalian hama tersebut masih dapat dilakukan secara manual dengan menyingkirkan atau menjauhkan dari tanaman kita.

Media semai maupun tanam mengandung banyak sekali mikrob, ada yang baik atau dapat menjadi patogen bagi tanaman kita. Salah satu patogen tular tanam, misalnya Pythium sp. yang dapat menyebabkan rebah kecambah dengan gejala busuk pada pangkal batang. Media tanam yang memiliki riwayat terpapar oleh patogen tersebut sebaiknya tidak digunakan pada musim tanam berikutnya. Plasmodiophora brassica penyebab penyakit akar gada, gejala awal berupa bintil pada akar. Hal tersebut dapat menganggu penyerapan hara dan mineral pada tanaman sawi. Patogen tersebut memiliki struktur bertahan dalam tanah yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga disarankan menggunakan media semai yang telah terinfestasi patogen tersebut untuk menanan komoditas lain selain sawi.

Selamat menikmati ind*mie dengan sayur hasil tanam sendiri, Sob!

Penulis: Lisa Bela Fitriani | Editor: Exciyona Adistika

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X