YUK KENALI APA SAJA ALAT PENUNJANG KESELAMATAN NELAYAN!
Setiap hal yang kita lakukan, pasti memiliki resiko tersendiri, baik resikonya itu kecil, besar, bahkan sampai resiko yang sangat membahayakan. Berbicara soal resiko, kerap dikaitkan dengan ‘pekerjaan’, sebab kebanyakan dari pekerjaan pasti membutuhkan bantuan alat ataupun alam, maka tidak menutup kemungkinan akan mempunyai resiko tersendiri, tak terkecuali pekerjaan nelayan.
Salah satu pekerjaan dengan resiko tinggi atau sangat membahayakan adalah nelayan. Bagaimana tidak? Dilihat dari lokasi bekerjanya saja, nelayan bekerja di laut yang pastinya bukan lagi yang dekat dengan pantai, bahkan harus ke tengah laut untuk mengejar ikan. Kondisi di laut tidak sama seperti di darat, sangat banyak sekali faktor-faktor alam yang terjadi di sana, mulai dari cuaca (panas, hujan, badai), kodisi perairan, kondisi arus dan ombak, dan masih banyak yang lainnya.
Lalu, muncul pertanyaan bagaimana cara nelayan menghadapi dan mengantisipasi resiko tersebut? Apa saja peralatan penunjang keselamatan yang dibawa dan digunakan? Yuk simak jawabannya di bawah ini!
1. Life Jacket
Benda ini adalah alat yang dapat melindungi pengguna saat bekerja di dalam atau di permukaan air untuk mencegah risiko tenggelam dan/atau mengatur daya apung pengguna agar dapat tenggelam atau mengapung di air. Pada setiap kapal penangkapan ikan, biasanya tersedia life jacket sebanyak jumlah nelayan yang bekerja pada saat itu. Life jacket akan digunakan apabila terdapat kondisi darurat seperti kapal tenggelam.
2. Life Buoy
Life buoy adalah pelampung penyelamat yang berbentuk seperti ban kendaraan. Penggunaan life buoy adalah dengan dilempar ke laut jika ada seseorang yang terjatuh. Life Buoy banyak ditemukan di kapal kapal perikanan yang besar, biasanya kapal-kapal ini milik indsutri perikanan skala besar. Nelayan kecil jarang menggunakan life buoy dikarenakan harga yang cukup mahal dan dirasa life jacket saja cukup sebagai alat keselamatan.
3. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
APAR merupakan sarana proteksi kebakaran aktif yang ringan serta mudah digunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal mula terjadinya kebakaran. Setiap kapal wajib memiliki APAR, dikarenakan kita tidak tahu kapan akan terjadi konslet mesin atau hal lainnya yang menyebabkan kebakaran kapal. Terutama bagi kapal yang melaut selama berbulan-bulan.
4. Peralatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Imigrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pertolongan Pertama Kecelakaan Kerja, standar isi kotak P3K terdiri dari kasa steril, perban (lebar 5 sentimeter dan 10 sentimeter), plester (lebar 1,25 sentimeter), selotip, kapas, kain segitiga/sedang, gunting, jarum, sarung tangan sekali pakai, sarung tangan sekali pakaisepasang, masker, pinset, senter, gelas pencuci mata, kantong plastik bersih, air suling (10 mililiter larutan saline), povidone iodine (60 mililiter), alkohol 70% dan buku panduan P3K di tempat kerja. Ketersediaan P3K menjadi sangat penting untuk menunjang kesehatan dan keselamatan para nelayan, sebagai bentuk antisipatif dan penanganan masalah.
Penulis: Muhamad Reza Raihan | Editor: Rahel Azzahra