Bunga kembang sepatu, atau sering disebut Kembang Sepatu, adalah salah satu jenis bunga yang umum ditemui di taman. Tanaman hias ini berasal dari Asia timur dan banyak ditanam di daerah tropis dan subtropis.

Meskipun memiliki daya tarik dengan ukuran kelopak bunga yang besar dan warna yang cerah, bunga kembang sepatu tidak memiliki aroma harum seperti bunga pada umumnya. Selain itu, daun kembang sepatu juga kerap menguning, terutama pada tanaman yang sudah tua.

Dikutip dari Real Simple, seorang pakar tanaman di Fast Growing Trees, Jennifer Foster, menjelaskan bahwa sebelum daun yang lebih tua rontok, tanaman akan mengirimkan ‘sinyal pensiun’ dan menghentikan produksi klorofil pada daun tersebut dan menarik sisa energi yang terkumpul kembali ke dalam tanaman.

Namun, jika mengalami banyak penguningan pada pertumbuhan baru, mungkin ada masalah mendasar yang perlu diperbaiki. Ada beberapa cara mengatasi daun kembang sepatu yang menguning, yakni sebagai berikut.

1. Menyiram dengan takaran air yang tepat
   Terlalu banyak atau terlalu sedikit air dapat menyebabkan daun kembang sepatu menguning. Disarankan menyiram dengan cukup air untuk menjaga tanah lembab, tetapi tidak terlalu basah.
2. Berikan nutrisi yang cukup
   Daun menguning bisa disebabkan oleh pupuk yang tidak mencukupi atau salah. Tanaman ini membutuhkan pupuk seimbang dengan jumlah nitrogen, kalium, dan fosfor yang sesuai.
3. Perhatikan keseimbangan pH tanah
   Keseimbangan pH tanah penting, dan tanah sebaiknya sedikit asam hingga netral antara 6,0 dan 7,0. Perhatikan pH tanah dan sesuaikan dengan menambahkan belerang atau kapur.
4. Sinar matahari yang cukup
   Tanaman kembang sepatu memerlukan setidaknya enam jam cahaya langsung setiap hari. Pastikan tanaman mendapatkan cukup cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis dengan baik.
5. Hindari dari hama
   Hama, seperti tungau laba-laba, dapat menyebabkan daun kembang sepatu menguning. Atasi dengan menyemprot tanaman dengan air sabun atau pestisida yang sesuai, tetapi hindari penggunaan pestisida secara berlebihan.

Penulis: Tomi | Editor: Nurma Wibi Earthany