Artikel

CARA PENULARAN REBAH SEMAI/BUSUK BATANG, AKAR & BUAH PHYTOPHTHORA PADA CABAI (BAGIAN 2)

gejala-phytophtora-4
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

CARA PENULARAN REBAH SEMAI/BUSUK BATANG, AKAR & BUAH PHYTOPHTHORA PADA CABAI (BAGIAN 2)

Phytophthora capsici adalah patogen dari kelompok Oomycetes (mikroorganisme serupa cendawan) yang ditularkan melalui tanah dan bertahan di pertanaman sebagai oospora di tanah atau miselium di sisa-sisa tanaman sakit. Oospora (spora seksual) tahan terhadap pengeringan, suhu dingin, dan kondisi lingkungan ekstrim lainnya, serta dapat bertahan hidup di dalam tanah walau tanpa tanaman inang selama bertahun-tahun. Oospora berkecambah dan menghasilkan sporangium dan zoospora (spora aseksual).

Saat kelembapan tinggi, sporangium dapat bertahan dalam waktu lama. Dalam waktu tersebut, sporangium dapat terbawa angin dan menempuh jarak jauh yang memperluas penyebaran serta meningkatkan tingkat infeksi penyakit yang cepat. Sporangium diproduksi pada jaringan yang terinfeksi, terutama pada buah. Sporangium dapat berkecambah dan menginfeksi jaringan inang secara langsung atau melepaskan zoospora. Dengan kelembapan yang cukup, sporangium menghasilkan zoospora motil biflagellata (dua ekor). Spora ini menghasilkan tabung kuman yang menembus jaringan tanaman. Siklus ini berulang dengan produksi lebih banyak sporangiofor dan sporangium.

Zoospora dilepaskan dalam air dan disebarkan oleh air (irigasi, percikan hujan, air di permukaan tanah). Zoospora mampu berenang selama beberapa jam dan menginfeksi jaringan tanaman. Penyakit ini akan berkembang pertama kali di area dengan ketinggian rendah setelah hujan lebat dan dapat dengan cepat menyebar ke seluruh pertanaman. Kondisi optimum patogen ini adalah tanah basah dengan suhu diatas 18°C dan periode basah yang berkepanjangan dengan suhu udara sekitar 24-29°C dengan kelembapan relatif 60–80%.

Sumber inokulum Phytophthora capsici dipertanaman dapat berasal dari tanah maupun sisa tanaman sakit. Oospora patogen ini mampu bertahan di dalam tanah tanpa tanaman inang selama bertahun-tahun. Sisa-sisa tanaman sakit yang mengandung miselia juga dapat menjadi sumber inkokulum. Cara penularan umumnya melalui air, baik aliran air (irigasi, air di permukaan tanah) maupun percikan air (hujan, penyemprotan). Zoospora dapat berenang selama beberapa jam dan menginfeksi jaringan tanaman lain dengan cepat. Jaringan tanaman sehat yang kontak dengan tanah terinfeksi juga dapat dengan mudah terinfeksi patogen ini. Selain air dan tanah, sporangium dapat terbawa angin dan menginfeksi tanaman sehat yang berada pada jarak jauh.

P. capsici tumbuh dengan baik pada cuaca lembap yang hangat, seperti banyak spesies Phytophthora lainnya. Produksi spora yang sangat besar menyebabkan patogen ini mudah menyebar dengan cepat di sekitar lahan tanaman inang. Di lingkungan yang optimal, siklus penyakit yang bersifat polisiklik membawa potensi perkembangan penyakit yang cepat dari inokulum dalam jumlah terbatas. Air sangat berpengaruh bagi perkembangan penyakit ini dan curah hujan merupakan faktor cuaca yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit ini.

Beberapa teknik budi daya yang memengaruhi dan menjadi pemicu perkembangan penyakit, antara lain:

  • Drainase yang buruk. Kondisi kelembapan tanah penting untuk perkembangan patogen ini. Sporangium terbentuk saat kadar air tanah berada pada kapasitas lapang dan melepaskan zoospora saat kadar air tanah jenuh. Penyakit ini mudah menginfeksi ketika kondisi curah hujan tinggi, irigasi berlebihan, atau drainase tanah yang buruk.
  • Pupuk N (Urea) terlalu tinggi. Penggunaan pupuk N (urea) yang terlalu tinggi menyebabkan tanaman lebih rentan terkena penyakit karena menjadikan tanaman lebih sukulen.
  • Pupuk kandang tidak matang. Pupuk kandang/kompos yang tidak matang dapat menjadi sumber patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman. Pupuk kandang yang belum matang masih mengalami proses pembusukan yang membutuhkan banyak oksigen untuk aktivitas mikroba pengurai. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang, yang mengandung mikroba yang masih aktif tersebut, dapat menarik oksigen dari tanah di sekitarnya dan dapat membuat akar tanaman menjadi lemah bahkan mati lemas. Selain itu, pupuk kandang yang masih setengah matang mengandung banyak senyawa fenol dan asam organik yang bersifat fitotoksik. Aplikasi pada tanaman dapat menyebabkan akar tanaman menjadi lemah. Akar yang lemah menjadikan tanaman lebih rentan terinfeksi patogen.
  • Terdapat banyak nematoda. Nematoda dan patogen tular tanah memiliki asosiasi yang bersifat menguntungkan. Nematoda yang menyerang tanaman menyebabkan luka kecil tak telihat pada tanaman yang sehingga membuka jalan patogen tular tanah menjadi lebih mudah menginfeksi tanaman. Tidak adanya pengendalian pada lahan yang terdapat banyak nematoda menyebabkan penyakit ini lebih mudah berkembang.
  • Lahan ditanam cabai atau ketimun pada musim sebelumnya. P. capsici memiliki inang yang luas seperti famili Solanaceae, Cucurbitaceae, dan Fabaceae, yang termasuk diantaranya tanaman cabai, ketimun, tomat, terong, dan kacang-kacangan. Penanaman tanaman inang secara terus menerus membuat patogen ini lebih mudah bertahan dipertanaman dan membuat tanaman pada musim selanjutnya lebih rentan terinfeksi cedawan P. capsici.

Penulis: Niky Elfa Amanatillah | Editor: Exciyona Adistika

Tanya Pakar

X