ROTARY HYDROPONICS: INOVASI HIDROPONIK BERPUTAR YANG UNIK DAN EFISIEN
ROTARY HYDROPONICS: INOVASI HIDROPONIK BERPUTAR YANG UNIK DAN EFISIEN
Sobat Tani pasti sudah tidak asing dengan metode penanaman hidroponik. Hidroponik adalah metode budi daya berbagai jenis tanaman tanpa menggunakan tanah, namun fokus pada pemenuhan nutrisi tanaman melalui media air. Metode penanaman hidroponik sudah banyak diterapkan di Indonesia. Namun, apakah Sobat Tani pernah mendengar tentang Rotary Hydroponics?
Rotary Hydroponics sebenarnya sama dengan hidroponik pada umumya, tapi yang membedakan adalah media tanam yang diletakkan pada roda yang dapat berputar, sehingga sistem penerangan hanya memerlukan satu buah lampu dan diletakkan di tengah-tengah media. Selain itu, dengan menggunakan metode ini, akar dari tanaman tidak akan terus-menerus berada di dalam air. Akar dari tanaman tersebut akan terkena air ketika berada di bagian paling bawah roda yang memiliki penampungan air dan mengandung nutrisi hara yang diperlukan.
Sistem hidroponik berputar ini terinspirasi dari sistem Rotary Hydroponics yang dikembangkan oleh NASA untuk membudidayakan tanaman di luar angkasa (yang hanya terdapat minim atau bahkan tidak ada gravitasi). Namun, metode ini sebenarnya ditemukan pada tahun 2018 oleh sebuah perusahaan bernama Bace. Perusahaan ini membuat Rotary Hydroponics skala kecil yang dikenal dengan nama “Rotofarm”, yang dijual bebas sehingga siapapun dapat dengan mudah menerapkan Rotary Hydroponics.
Walaupun masih jarang orang yang mengetahui sistem hidroponik berputar, metode penanaman ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan metode tradisional. Beberapa kelebihan Rotary Hydroponics adalah:
- Memerlukan Tempat yang Lebih Sedikit
Metode hidroponik biasa akan memerlukan tempat yang hampir sama luasnya dengan metode penanaman tradisional dengan tanah. Sedangkan, metode ini hanya memerlukan tempat untuk sebuah roda yang ukurannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Metode Rotary Hydroponics juga memungkinkan untuk disusun di atas satu sama lain, sehingga tempat yang diperlukan lebih sedikit walau jumlah tanaman yang dibudidayakan lebih banyak.
- Hemat Energi
Desain media Rotary Hydroponics yang berbentuk lingkaran membuat sistem ini cukup menggunakan satu buah lampu untuk setiap roda. Bahkan, sistem Rotary Hydroponics memerlukan 60% energi yang lebih kecil dibandingkan dengan metode penanaman tradisional.
- Kebutuhan Air yang Lebih Sedikit
Selain membutuhkan listrik dan tempat, metode hidroponik juga memerlukan air yang cukup banyak untuk merendam akar tanaman hidroponik dengan air yang diperkaya dengan nutrisi hara. Sedangkan pada sistem Rotary Hydroponics, akar dari tanaman tidak selalu terendam air. Akar tanaman akan terkena air ketika letaknya berada di bagian terendah dari roda, sehingga akar mengenai bagian penampungan air, yang kemudian akan naik kembali ke posisi atas karena gerakan rotasi dari roda yang digunakan. Sistem ini hanya memerlukan air sebanyak 50% lebih sedikit dari sistem penanaman tradisional.
- Produktivitas yang Lebih Tinggi
Sistem Rotary Hydroponics yang sangat efisien, memungkinkan petani panen lebih cepat sehingga petani dapat berproduksi yang lebih tinggi setiap tahunnya. Sistem ini membuat petani dapat melakukan panen sebanyak lima kali atau lebih setiap tahunnya, sehingga kesejahteraan petani dapat ditingkatkan.
- Dapat Dilakukan di Dalam Ruangan
Metode hidroponik berputar menggunakan lampu sebagai sumber cahaya untuk membantu tanaman melakukan fotosintesis, sehingga tidak bergantung pada sinar matahari. Desain Rotary Hydroponics yang memungkinkan seluruh tanaman terkena cahaya dari lampu yang cukup membuat metode ini dapat dilakukan pada ruangan yang tertutup.
Peralatan untuk menerapkan Rotary Hydroponics yang dibuat oleh Bace atau disebut juga “Rotofarm” dijual bebas di berbagai marketplace dengan harga yang cukup tinggi, yaitu sebesar $804 USD atau sekitar Rp. 11.500.000 untuk setiap unit. Jika Sobat Tani ingin mencoba sistem Rotary Hydroponics tanpa harus merogoh kocek yang cukup tinggi, Sobat Tani dapat membuat sendiri di rumah. Alat dan bahan yang digunakan hampir sama dengan metode hidroponik pada umumnya. Namun, Rotary Hydroponics membutuhkan sebuah roda dan penyangga untuk roda yang cukup kuat, sehingga dapat menahan seluruh bobot tanaman terutama selama media tersebut diputar dengan sebuah motor dengan kecepatan rendah dan tetap. Desain dari alat Rotary Hydroponics sebagai berikut:
Sekian mengenai Rotary Hydroponics dari Digitani, Sob. Bagaimana? Apakah Sobat Tani tertarik untuk mencobanya?
Penulis: Salsabila Fatimah Syarifudin | Editor: Exciyona Adistika