REVOLUSI PERTANIAN CIBANTENG: MENINGKATKAN PRODUKSI PANGAN MELALUI URBAN FARMING DENGAN METODE HIDROPONIK OLEH KELOMPOK TANI RAHARDJA
REVOLUSI PERTANIAN CIBANTENG: MENINGKATKAN PRODUKSI PANGAN MELALUI URBAN FARMING DENGAN METODE HIDROPONIK OLEH KELOMPOK TANI RAHARDJA
Sumber pangan tidak melulu konvensional mengenai lahan dan tanah. Akan tetapi, dapat adaptif dengan kehidupan masyarakat pedesaan yang saat ini mulai tergerus dengan pergerseran fungsi lahan dengan perumahan. Masyarakat kini semakin menyadari pentingnya menghasilkan makanan sendiri di tengah keterbatasan ruang dan sumber daya. Program urban farming adalah salah satu program dari Dinas Pertanian yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi konsumsi makanan yang bergizi dan mengurangi pengeluaran keluarga (Junainah 2016). Urban Farming dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas di perkotaan maupun desa yang kini tidak memiliki atau kekurangan lahan untuk aktivitas pertanian.
Salah satu contoh yang dilakukan masyarakat Desa Cibanteng melalui program RW 08 mulai melakukan program urban farming yakni kawasan perumahan dianjurkan di depan halaman rumahnya untuk melakukan metode penanaman secara hidroponik. Hidroponik memiliki pengertian secara bebas yaitu teknik bercocok tanam menggunakan media air (Dewantoro 2012), dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Hidroponik diyakini sebagai solusi untuk mengurangi kebutuhan air, risiko makanan yang tidak sehat, dan pencemaran lingkungan. Sebagian besar masyarakat Desa Cibanteng yang masih melakukan sistem pertanian secara konvensional ini dirasa menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan melakukan pertanian di lahan luas. RW 08 melalui pengurus berusaha maksimal dalam melakukan pemerataan di setiap rumah.
Masyarakat RW 08 memiliki rencana menanam berbagai jenis tanaman, sayuran yang akan ditanam adalah pakcoy, selada air, tomat, dan cabai. Melalui ketua RW 08, bapak menuturkan bahwa program ini sebagai potensi pemberdayaan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan pangan selain itu, program ini sebagai solusi dari lahan pertanian yang mulai tergerus oleh alih fungsi lahan. Masyarakat khususnya pengurus RW sebenernya sebelumnya sudah dibekali dengan sosialisasi pembuatan sistem hidroponik yang diberikan oleh pihak IPB University yang bekerja sama dengan pemerintah Desa Cibanteng melalui program PPK Ormawa. program ini dirasa sudah solutif untuk mengatasi permasalahan lahan pertanian yang ada di Desa Cibanteng, namun konsistensi masyarakat dalam keberlanjutan penanaman menjadi tantangan bagi pengurus RW 08 serta kelompok tani Rahardja untuk terus menggalakan program budidaya hidroponik.
Penulis: Hari Harnawan