Artikel

TEROBOSAN KADER POSYANDU KUNTUM MEKAR SEBAGAI PENGGERAK PENCEGAHAN STUNTING MASYARAKAT DESA CIBANTENG

Hari-Harnawan-TEROBOSAN-KADER-POSYANDU-KUNTUM-MEKAR-SEBAGAI-PENGGERAK-PENCEGAHAN-STUNTING-MASYARAKAT-DESA-CIBANTENG-IPB-DIGITANI-Tani-dan-Nelayan-Center-IPB-University-1-1
Artikel / Desa Sahabat IPB University

TEROBOSAN KADER POSYANDU KUNTUM MEKAR SEBAGAI PENGGERAK PENCEGAHAN STUNTING MASYARAKAT DESA CIBANTENG

Sebagian masyarakat di pedesaan belum memahami arti dari stunting yang sebenernya, stunting menurut definisi WHO adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan pada Rapat Kerja Nasional BKKBN tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengharapkan di masa yang normal tahun ini penurunan kasus stunting diharapkan bisa lebih tajam lagi sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai.

Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa IPB University dan Kuntum Mekar (Foto: Harnawan, H.)

Sejalan dengan hal ini, Pemerintah Desa Cibanteng melalui kader Posyandu Kuntum Mekar melakukan program setiap bulannya dengan tujuan dapat menyukseskan Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan 5 pilar. Pilar pertama adalah komitmen, pilar kedua adalah pencegahan stunting, pilar ketiga harus bisa melakukan konvergensi, pilar keempat menyediakan pangan yang baik, dan pilar kelima melakukan inovasi terobosan dan data yang baik.

Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa IPB University dan Kuntum Mekar (Foto: Harnawan, H.)

Program pencegahan stunting sudah merata di Desa Cibanteng Kec. Ciampea. pemerintah desa melalui Kepala Desa Cibanteng Warso, S.sos, M.M. menuturkan bahwa “Sejalan dengan program pemerintah pusat, pemerintahan desa mendukung penuh tentang prioritas utama yakni kesehatan masyarakat, khususnya pencegahan stunting’’. Program yang telah dilaksanakan sejauh ini adalah 2 pilar. pilar kedua keempat, dan kelima yakni pencegahan stunting melalui kegiatan rutin imunisasi setiap bulan Pembagian nutrisi untuk balita, puskesmas desa, kegiatan pencegahan stunting tidak akan berhasil tanpa bantuan kader kuntum mekar Desa Cibanteng yang secara sukarela membantu menyukseskan program desa, tidak hanya itu pemerintah desa melalui program ketahanan pangan yakni melalui KWT (Kelompok Wanita Tani) dengan penanaman sayur jenis terong semoga bisa membantu penambahan nutrisi murah untuk balita dan ibu hamil.

Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa IPB University dan Kuntum Mekar (Foto: Harnawan, H.)

Evaluasi pencegahan stunting di Desa Cibanteng terhalang dengan permasalahan sosial budaya masyarakat, masyarakat memiliki stigma imunisasi atau vaksin bisa membahayakan anak dan ibu hamil padahal menurut Kemenkes tujuan imunisasi adalah merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi berguna untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau mengurangi akibat penularan PD3I tersebut. Tidak hanya itu pilar pertama yakni komitmen masyarakat adalah tugas yang utama karena menjaga komitmen dari generasi kegenerasi adalah yang sangat sulit dilakukan dan menjadi tanggung jawab semua masyarakat Desa Cibanteng.

Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa IPB University dan Kuntum Mekar (Foto: Harnawan, H.)

Penulis: Hari Harnawan

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X