RALSTONIA SOLANACEARUM: ANCAMAN BAKTERI PADA TANAMAN PISANG
RALSTONIA SOLANACEARUM: ANCAMAN BAKTERI PADA TANAMAN PISANG
Ralstonia solanacearum adalah bakteri patogen tanaman yang hidup di tanah. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab penyakit layu bakteri pada berbagai jenis tanaman. Bakteri dapat menyebar luas hingga lebih dari 200 spesies tanaman, termasuk pisang, tomat, kentang, dan jahe (Genin dan Denny, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Genin dan Denny (2012), bakteri R. solanacearum merupakan organisme gram negatif yang mampu bergerak aktif di tanah menggunakan flagel. Bakteri ini menginfeksi tanaman melalui akar, kemudian menyebar melalui jaringan xylem yang mengganggu aliran air dan nutrisi ke seluruh bagian tanaman.
Ancaman R. solanacearum pada pisang sering dikaitkan dengan blood disease bacterium (BDB), salah satu kerabat dekat bakteri ini. Penyakit ini tidak hanya menurunkan kualitas buah, tetapi juga menyebabkan kematian pada tanaman yang dapat merugikan para petani pisang.
Gejala Serangan R. solanacearum Pada Pisang
Serangan bakteri R. solanacearum pada tanaman pisang dapat dilihat dari berbagai gejala yang ditimbulkan melalui daun, batang, maupun buah. Dilansir dari Kementerian Pertanian RI, berikut gejala serangan R. solanacearum pada tanaman pisang.
1. Gejala pada Daun
Gejala awal serangan Ralstonia solanacearum pada tanaman pisang biasanya terlihat pada daun muda, terutama daun kedua atau ketiga, yang berubah menjadi kuning pucat. Warna kuning ini kemudian menyebar ke daun lain yang lebih tua, sehingga seluruh tanaman tampak menguning. Seiring perkembangan penyakit, tangkai daun mulai patah di sekitar batang semu yang disertai dengan penguningan secara menyeluruh. Pada tahap akhir, daun mengering, tanaman menjadi layu, dan akhirnya mati.
2. Gejala pada Batang Semu
Gejala serangan R. solanacearum pada batang semu tanaman pisang terlihat jelas saat batang dipotong secara melintang. Bagian empulur batang semu berubah warna menjadi cokelat kehitaman. Hal tersebut merupakan tanda adanya kerusakan pada jaringan. Selain itu, empulur sering mengeluarkan lendir atau eksudat yang berisi massa bakteri yang menunjukkan adanya infeksi aktif di dalam jaringan tanaman.
3. Gejala pada Buah
Gejala serangan R. solanacearum pada buah pisang tampak dari perubahan pada kulit buah yang terlihat layu, kusam, dan berwarna kuning seperti tanda-tanda kematangan. Namun, kondisi ini berlanjut hingga buah terlihat menghitam dan mengering. Ketika buah dipotong, dagingnya menunjukkan tanda-tanda pembusukan dengan warna cokelat kehitaman, yang merupakan ciri khas infeksi bakteri ini.
4. Gejala pada Tandan dan Jantung Pisang
Gejala serangan R. solanacearum pada tandan dan jantung pisang ditandai dengan tandan buah yang tampak kekuningan, sementara bulu halus pada tandan terlihat kusam. Jika tandan dipotong, bagian dalamnya menunjukkan perubahan warna menjadi hitam.
Gejala pada jantung pisang atau bunga jantan dapat dilihat dari kelopak bunga yang tidak lepas seperti pada tanaman sehat, melainkan tetap menggantung, mengerut, dan akhirnya seluruh bagian jantung mengering.
Pengelolaan serangan bakteri R. solanacearum memerlukan perhatian khusus, termasuk penggunaan bibit sehat, sanitasi lahan, dan pengendalian serangga vektor. Selain itu, petani juga dapat meminimalkan dampak kerugian akibat bakteri ini dengan mengenali gejala awal dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat.
Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Rahel Azzahra