POTENSI BESAR IKAN TUNA DI PERAIRAN LAUT INDONESIA
POTENSI BESAR IKAN TUNA DI PERAIRAN LAUT INDONESIA
Indonesia, sebagai negara maritim, memiliki kekayaan sumber daya perikanan yang sangat berlimpah. Dengan luas lahan aquakultur mencapai 28,5 juta hektar, Indonesia memiliki potensi besar dalam usaha perikanan di berbagai skala. Keanekaragaman hayati laut yang dimiliki oleh perairan Indonesia mencakup berbagai jenis ikan, baik untuk hiasan maupun konsumsi. Salah satu ikan yang menjadi andalan dalam sektor perikanan Indonesia adalah ikan tuna.
Industri aquakultur atau budidaya perikanan kini menjadi primadona dunia. Selain memberikan kontribusi besar bagi perekonomian, industri ini juga menyediakan pangan dengan kandungan protein yang sangat tinggi. Permintaan pasar untuk produk aquakultur terus meningkat. Peningkatannya seiring dengan turunnya produksi ikan hasil tangkap dan kesadaran akan pentingnya konsumsi ikan bagi kesehatan. Produk perikanan, termasuk ikan tuna, mengandung protein tinggi. Ikan tuna juga mengandung asam lemak omega-3, mineral, serta vitamin A dan D. Kadungannya membuat tuna menjadi sumber pangan berkualitas tinggi untuk semua kalangan masyarakat.
Wilayah Potensi Perikanan dan Spesies Tuna di Indonesia
Indonesia memiliki 11 Wilayah Potensi Perikanan (WPP) yang mencakup Laut Andaman (Selat Malaka), Laut Sumatera bagian Barat, Laut Jawa bagian Selatan, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Halmahera, Laut Sulawesi, Laut Papua, dan Laut Aru. Wilayah-wilayah ini memiliki berbagai jenis ikan unggulan yang ditargetkan untuk pasar domestik. Contohnya adalah seperti ikan kembung, lele, mujair, patin, tongkol, udang, dan cumi-cumi untuk konsumsi rumah tangga. Selain itu, ikan bandeng, teri, layur, tongkol, mujair, kerang, dan kembung menjadi andalan untuk konsumen besar.
Untuk pasar ekspor, produk perikanan Indonesia, termasuk ikan tuna, diekspor ke lima negara utama. Negara-negara tersebut adalah Jepang, Amerika Serikat, Thailand, Vietnam, dan China. Ikan tuna (Thynnus) merupakan salah satu komoditas utama yang hidup di perairan dalam Indonesia, terutama di bagian Timur seperti Laut Makassar, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Sulawesi, Laut Arafuru, dan Laut Papua. Spesies tuna di perairan Indonesia terbagi menjadi dua jenis utama: tuna besar dan tuna kecil. Tuna besar mencakup madidihang, albakora, tuna mata besar, dan tuna sirip biru selatan, yang tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Sektor Perikanan Tuna
Pengembangan sektor perikanan di Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Tantangan itu berupa pencurian oleh kapal asing, rendahnya kualitas produk, hambatan tarif dan non-tarif, serta kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah. Namun, dengan kekayaan hasil laut yang dimiliki, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi produsen ikan utama, terutama ikan tuna, yang memiliki nilai tinggi dan permintaan global yang besar. Produk tuna tidak hanya tersedia dalam bentuk segar dan beku, tetapi juga dalam bentuk tuna kaleng, yang diolah dengan efisiensi tinggi.
Penangkapan dan pengolahan ikan tuna tidak hanya terpusat di Bali, tetapi juga tersebar di Jakarta, Cilacap, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan kawasan timur Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua. Di wilayah-wilayah ini, metode penangkapan seperti pole and line, purse seine, dan hand line digunakan, melibatkan banyak nelayan dalam kemitraan dengan pengusaha.
Dengan potensi besar ikan tuna di perairan Indoensia, ikan ini menjadi salah satu komoditas unggulan yang mendukung pertumbuhan industri perikanan nasional. Pengembangan sektor ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menyediakan sumber pangan berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Melalui pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, Indonesia dapat memaksimalkan potensi ikan tuna dan berbagai hasil laut lainnya untuk kesejahteraan bersama.
Penulis: Nurhalisa Simbaho | Editor: Rahel Azzahra