Artikel

PGPR: MAKHLUK HALUS SI PENYEHAT TANAMAN

Artikel / Teknologi Pertanian

PGPR: MAKHLUK HALUS SI PENYEHAT TANAMAN

Pertanian berkelanjutan merupakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, hubungan antara organisme dan lingkungannya. Pertanian berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan pangan dan juga lingkungan. Sehingga banyak teknis dan inovasi yang dikembangkan untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Makhluk halus yang sedang diperbincagkan di era pertanian modern sekarang ini juga memiliki peran dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Makhluk halus atau yang dikenal dengan  PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) ini merupakan salah satu inovasi teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk pertumbuhan dan ketahanan tanaman. PGPR merupakan bakteri pemacu pertumbuhan tanaman yang banyak terdapat diperakaran tanaman. PGPR telah banyak digunakan oleh petani di Indonesia, bahkan berbagai penemuan manfaat PGPR telah banyak dilaporkan oleh peneliti di dunia.

Salah satu peran PGPR ialah meningkatkan pertumbuhan tanaman  juga ketahanan tanaman dari berbagai penyakit dan hama tanaman untuk mencapai produktivitas yang maksimal.

Bagaimana cara untuk menemukan PGPR?

Tanaman yang sehat biasanya juga akan terdapat banyak mikroorganisme yang baik (membantu pertumbuhan tanaman) disetiap bagian tanaman tersebut. Bakteri pemicu pertumbuhan  (PGPR) dapat ditemukan di perakaran tanaman yang sehat (bambu, ilalang, dan lain sebagainya). PGPR yang banyak dikembangkan ialah PGPR yang terdapat pada perakaran bambu.

Bahan Pembuatan PGPR

  • 20 liter air
  • 1 kg dedak/bekatul
  • 100 gram Terasi tanpa bahan pengawet
  • 200 gram gula merah
  • 1 sendok teh kapur sirih

Penyiapan Biang Bakteri dari Akar Tanaman

  1. Ambil perakaran bambu/rumput/lainnya (dengan sedikit tanah yang menempel) atau serasah di bawah tanaman bambu sebanyak 250 gram.
  2. Rendam di dalam air masak sebanyak 2-5 liter (yang sudah dingin) dan biarkan   2 sampai 5 hari.
  3. Air rendaman siap dipakai untuk biang.

Penyiapan Bahan untuk Biang

  1. Panaskan air sampai mendidih
  2. Campurkan semua bahan, aduk sampai merata, biarkan tetap mendidih sampai 20-30 menit
  3. Campuran bahan didinginkan
  4. Saring bahan tersebut sehingga diperoleh cairan siap pakai

Perbanyakan Biakan Bakteri

  1. Masukkan biang yang telah dibuat kedalam bahan biakan yang disudah didinginkan
  2. Aduk atau  kocok hingga tercampur merata
  3. Agar lebih mudah, biakan yang telah dibuat dimasukkan kedalam wadah drigen
  4. Wadah ditutup dan diberi pipa melengkung untuk mengeluarkan gas
  5. Tempatkan di tempat yang teduh
  6. Aduk atau kocok wadah setiap hari selama 5 menit
  7. Jika aroma biakan wangi seperti tape dan tidak berbau busuk, maka campuran dapat digunakan, biasanya dapat dilihat di hari kelima sampai ke tujuh
  8. Campuran dapat diaplikasikan  pada perendaman benih dan pengocoran tanaman umur 1-4 MST tergantung  jenis tanaman

Bagaimana cara Aplikasinya?

  • PGPR Untuk Perlakuan Benih.

Benih yang dibeli dari toko sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air hangat untuk menghilangkan pestisida. Rendam benih dalam  larutan PGPR dengan campuran 10 ml biakan per liter air selama 10 menit hingga 8  jam tergantung jenis benihnya. Kemudian kering anginkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan penanaman.

  • PGPR Untuk perlakuan bibit. 

Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal direndam selama 20-30 menit lalu langsung ditanam. Konsentrasi yang diperlukan adalah campuran 10 ml biakan  per liter air.

  • PGPR Untuk perlakuan pada tanaman

Buat PGPR dengan 5-10 ml per liter air. Untuk aplikasi pada tanaman semusim (cabe, terong, timun dll) siramkan 1 – 2 gelas aqua larutan tadi  ke daerah perakaran. Jika untuk tanaman tahunan jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah.

Penulis: Aqdi Prasetyo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X