PENEMUAN HIU IBLIS DI PERAIRAN LEPAS PANTAI AUSTRALIA
PENEMUAN HIU IBLIS DI PERAIRAN LEPAS PANTAI AUSTRALIA
Spesies hiu laut dengan mata putih cerah telah teridentifikasi dalam studi yang diterbitkan oleh Journal of Fish Biology. Penemuan ini terjadi setelah beberapa dekade sejak hiu betina hamil pertama kali di lepas pantai Australia Barat.
Dilansir dari Live Science, spesies hiu ini diberi nama Apristurus ovicorrugatus yang berasal dari bahasa Latin “ovi” yang berarti telur dan “corrugatus” yang berarti bergelombang. Nama tersebut mengacu pada telur hiu yang ditemukan dengan bentuk bergelombang.
Sebelumnya, para peneliti telah menemukan kasus telur hiu bergelombang yang dianggap aneh dengan embrio di dalamnya pada tahun 2011. Selain itu, hewan tersebut juga memiliki iris mata putih yang unik hingga dikenal sebagai hiu kucing hantu atau hiu iblis.
Penemuan hiu tersebut diketahui berasal dari genus Apristurus. Namun, hewan ini memiliki telur yang tidak cocok dengan spesies yang diketahui sebelumnya. Hanya ada satu spesies serupa yang diketahui bernama Apristurus nakayai dari Kaledonia Baru dan Papua Nugini.
Proses Penemuan Hiu Iblis
Selama lebih dari satu dekade, penemuan telur tersebut tetap menjadi misteri. Akhirnya, para peneliti menemukan dua kasus telur serupa di Koleksi Ikan Nasional Australia yang dikelola oleh CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation). Kedua telur tersebut memiliki permukaan cangkang yang khas dengan atap membujur berbentuk huruf T.
Kemudian, para peneliti melakukan penelusuran untuk mencari spesimen Apristurus yang belum teridentifikasi. Akhirnya, mereka menemukan betina hiu yang sedang hamil sepanjang 1,5 kaki atau sekitar 46,7 centimeter. Hewan ini diketahui membawa satu kasus telur yang memiliki bentuk dan karakteristik yang sama dengan telur yang telah ditemukan sebelumnya.
Genus ini dikenal sebagai salah satu hiu paling beragam di dunia dengan 40 spesies yang telah diketahui. Kasus telur Apristurus ovicorrugatus yang menempel di karang menunjukkan bahwa spesies ini mungkin bergantung pada organisme tersebut untuk berkembang biak.
Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Rahel Azzahra