PEMANFAATAN SILIKA SEBAGAI PUPUK SLOW RELEASE UNTUK TINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA
PEMANFAATAN SILIKA SEBAGAI PUPUK SLOW RELEASE UNTUK TINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA
Pertanian di Indonesia menghadapi sejumlah masalah, termasuk degradasi tanah, ketidakseimbangan nutrisi, dan dampak perubahan iklim yang sulit dikontrol oleh manusia.
Tanaman jagung (Zea mays) memiliki peran penting dalam ketahanan pangan, namun, peningkatan produktivitas jagung melalui penggunaan pupuk menjadi kunci utama. Penggunaan pupuk konvensional, yang bersifat cepat larut dalam tanah, dapat menyebabkan risiko pencucian nutrisi yang merugikan ekosistem sekitar.
Dilansir dari Aqaei, et al. (2020) dalam Journal of Plant Nutrition, salah satu inovasi yang dapat mengatasi permasalahan ini adalah penggunaan silika sebagai pupuk slow release. Pupuk slow release dapat meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi oleh tanaman jagung, mencapai sekitar 65 sampai 70 persen, sementara penggunaan pupuk sintetis biasa hanya mencapai sekitar 40 persen.
Silika, seperti yang dikutip dari Prosiding Seminar Nasional Sinergi Riset dan Inovasi oleh Herawati, et al. (2023), merupakan salah satu unsur hara yang diperlukan oleh tanaman karena dapat dimanfaatkan sebagai pupuk slow release. Pupuk slow release memiliki keunggulan dalam memberikan nutrisi secara bertahap kepada tanaman.
Penerapan silika sebagai pupuk slow release pada tanaman jagung di Indonesia memberikan beberapa keuntungan, termasuk peningkatan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan kemampuan bertahan pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Selain itu, penggunaan silika dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air oleh tanaman, yang sangat relevan mengingat tantangan terkait perubahan iklim dan ketersediaan air yang terbatas.
Penerapan pembangunan berkelanjutan dalam bidang pertanian dapat melibatkan penggunaan silika sebagai pupuk slow release, sehingga mengurangi risiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Silika tidak hanya memberikan nutrisi bagi tanaman, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas tanah dengan meningkatkan kapasitas tukar kation dan struktur tanah.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait penggunaan silika sebagai pupuk slow release melibatkan metode yang digunakan, komposisi yang tepat, dan jenis tanah pada tanaman jagung. Inovasi ini diharapkan membantu petani jagung sehingga diperoleh hasil yang lebih baik, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas jagung, serta menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Tim Penulis: Adif Fachri ; Anargya Rifqy Prasetyo ; Franssisca Gunawan ; Ikrima Ahdavia | Editor: Nurma Wibi Earthany