Artikel

OKULASI: LANGKAH MEMBUAT TANAMAN 3 IN 1

Perkembangan_vegetatif_dengan_cara_sambung-2021_12_16-10_33_15_955fb79eb30ad39700c24d97e2cb8d20_620x413_thumb
Artikel / Pertanian / Tanaman Hias

OKULASI: LANGKAH MEMBUAT TANAMAN 3 IN 1

Tanaman 3 in 1 adalah tanaman yang bisa berbuah lebih dari satu jenis buah-buahan hanya dari satu pohon. Cara untuk membuat tanaman 3 in 1 adalah dengan melakukan okulasi. Okulasi adalah metode pengembangbiakan tanaman secara vegetatif dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke tanaman lainnya, sehingga memungkinkan manusia untuk membuat tanaman 3 in 1. Okulasi dapat dilakukan pada tanaman buah, tanaman bunga, atau jenis tanaman lainnya.

Tanaman yang telah melalui okulasi memiliki beberapa kelebihan. Pertama, hasil dari okulasi yang berhasil bisa menghasilkan tanaman berbuah dengan tiga jenis buah dari satu pohon, atau lebih. Contohnya, tanaman mangga diokulasi dengan tanaman durian dan rambutan. Okulasi tanaman hias bisa menghasilkan tanaman yang memiliki bunga dengan jenis lebih dari satu dalam satu pohon. Contohnya, menggabungkan adenium, euphorbia, dan kembang sepatu. Kedua, tanaman hasil okulasi juga akan memiliki harga jual tinggi, seharga dua kali lipat dari tanaman biasanya, karena tingkat kesulitan okulasi yang tinggi serta keunikan dari tanaman yang dihasilkan. Terakhir, tanaman yang dilakukan okulasi juga biasanya memiliki produktivitas yang lebih tinggi daripada tanaman yang diperbanyak dengan biji.

Walaupun tanaman hasil okulasi memiliki banyak kelebihan, tanaman ini juga memiliki kekurangan. Okulasi merupakan teknik yang cukup rumit untuk dilakukan, sehingga dalam melakukannya diperlukan keahlian dan pengalaman dalam melakukan okulasi. Okulasi juga rentan mengalami kegagalan ketika tunas yang disambungkan dengan tanaman penerima tidak cocok, sehingga tunas tidak tumbuh dan mati.

Teknik okulasi tidak bisa dilakukan pada semua jenis tanaman. Teknik okulasi hanya bisa dilakukan pada tanaman buah, bunga, dan jenis tanaman lain yang memiliki kambium, seperti:

  1. Avokad
  2. Belimbing
  3. Jambu air
  4. Jeruk
  5. Mangga
  6. Jambu biji
  7. Duku
  8. Durian
  9. Manggis
  10. Nangka
  11. Adenium
  12. Euphorbia
  13. Air mata pengantin
  14. Kembang sepatu
  15. Soka
  16. Mawar
  17. Senduduk
  18. Seruni
  19. Tatarompetan
  20. Verbena

Okulasi merupakan teknik yang cukup mudah, namun dalam pelaksanaannya cukup sulit dan tidak sedikit peluang kegagalan yang dapat terjadi. Langkah untuk melakukan okulasi adalah sebagai berikut, berikut:

  • Pemilihan pohon

Pohon penerima harus memiliki batang yang kokoh dan akar yang kuat untuk memastikan pohon penerima tidak akan roboh ketika tunas sudah tumbuh menjadi cabang dengan ukuran yang cukup besar. Pohon yang akan menerima dan yang akan diambil tunasnya harus sehat dan sudah berumur agar tanaman yang dihasilkan tidak mudah sakit dan pengupasan kulit pohon dapat dilakukan dengan mudah.

  • Waktu pelaksanaan okulasi

Okulasi dilaksanakan paling baik ketika pohon sedang melakukan fotosintesis. Okulasi juga sebaiknya dilakukan pada musim hujan.

  • Perlakuan awal

Sebelum melakukan okulasi sebaiknya bagian yang akan dibuat sobekan dibersihkan dengan kuas atau dengan tangan.

  • Pembuatan sayatan untuk tempat menempel tunas

Sayatan dibuat dengan pisau yang tajam dan steril. Pisau yang tidak steril akan memunculkan risiko kontaminasi, sehingga pembusukan tunas ataupun pohon penerima lebih mudah terjadi. Cara mensterilkan pisau adalah dengan memanaskan pisau atau dengan mencelupkan pisau ke alkohol.

Pengambilan tunas dilakukan dengan sekali sayatan. Sayatan pada pohon penerima dibuat berbentuk ‘T’ secara vertikal, kemudian tarik ujung kulit pohon bagian kiri dan kanan untuk membuat celah untuk menyisipkan tunas. Tunas yang sudah diambil kemudian disisipkan ke pohon penerima. Celah kemudian ditutup dengan plastik untuk memastikan tidak ada udara dan air yang keluar masuk. Ikat sambungan tunas dan pohon penerima dengan kuat. Letakkan tanaman di tempat teduh.

Tanaman yang baru saja diokulasi biasanya rentan terkena hama dan penyakit, sehingga perlu perhatian khusus untuk mencegah dan mengobati hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Jika perlu, plastik yang digunakan untuk membungkus sambungan tunas dan pohon penerima disemprot dengan pestisida terlebih dahulu sebelum digunakan. Penyemprotan Zat Pengatur Tumbuhan (ZPT) juga bisa dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan tunas.

Setelah 2-4 minggu, perhatikan tunas yang menempel pada pohon penerima. Jika tunas berwarna cokelat atau hitam, maka okulasi telah gagal dan tunas mati. Jika tunas tetap berwarna hijau dan tumbuh lebih besar dari sebelumnya, maka okulasi berhasil.

Penulis: Salsabila Fatimah Syarifudin | Editor: Exciyona Adistika

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X