MENGENAL KELINCI LAUT: HEWAN PENUH KEAJAIBAN DARI LAUTAN
MENGENAL KELINCI LAUT: HEWAN PENUH KEAJAIBAN DARI LAUTAN
Nudibranchia atau dikenal dengan nama kelinci laut termasuk ke dalam kelas Gastropoda dan Filum Moluska. Filum moluska termasuk di dalamnya merupakan kelompok hewan dengan tubuh lunak serupa dengan siput. Dilansir dari Mongabay.com, kelinci laut secara global jumlahnya dapat mencakup lebih dari 3.000 spesies yang tersebar di berbagai lautan. Spesies yang ada memiliki tubuh yang bervariasi dari mulai dari ukuran 40 milimeter hingga 600 milimeter.
Karakteristik Kelinci Laut
Nudibranchia memiliki keunikan berupa memiliki tubuh yang berwarna cerah dan beragam pola yang dijadikan sebagai peringatan bagi predator akan racun yang dimiliki. Hewan ini memiliki pergerakan yang sangat lambat. Ini dikarenakan kelinci laut bergerak menggunakan otot kaki yang lebar dan datar, yang terletak di bagian bawah tubuhnya. Ciri khas yang sangat terlihat spesies ini adalah 2 daun telinga yang agak tegak serta helai kumis tipis di bagian hidung, memberikan kesan yang semakin mirip dengan kelinci pada umumnya. Hewan ini juga memiliki kepala dengan tentakel yang sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau. Masyarakat Jepang banyak menjuluki hewan kelinci laut ini dengan “The fluffy little bunnies of the sea” atau anak-anak kelinci laut yang imut dan berbulu.
Kelinci laut ditemukan di area terumbu karang dan padang lamun pada kedalaman antara 2 hingga 20 meter. Kelinci laut menunjukkan variasi bentuk di lokasi yang berbeda, meskipun beberapa spesies tampak serupa. Fakta unik dari kelinci laut yaitu memiliki umur yang sangat singkat. Kelinci laut dapat bertahan hidup hanya beberapa bulan hingga maksimum satu tahun.
Walaupun berukuran kecil dan berumur pendek, kelinci laut bukanlah hewan yang lemah. Kelinci laut memiliki senjata berupa racun tinta yang mematikan, racun ini digunakan ketika terancam oleh predator. Meskipun berbahaya, beberapa jenis racun kelinci laut telah dimanfaatkan dalam pengobatan kanker pada manusia. Namun, berhati-hatilah untuk tidak menyentuh hewan ini, karena racunnya dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman jika mengenai kulit.
Penulis: Susanti Rahayu Violita | Editor: Rahel Azzahra