Tanaman sukun (Artocarpus altilis.) adalah tanaman tropis yang tumbuh optimal di dataran rendah yang panas. Pada musim kering, disaat tanaman lain merosot produksinya, justru sukun dapat tumbuh dan berbuah dengan lebat (Koswara, 2006).

Di Indonesia, buah sukun sering dijadikan camilan lezat seperti keripik, gorengan, hingga kolak. Buah dengan nama Latin Artocarpus altilis. ini adalah buah yang secara fisik hampir menyerupai buah nangka. Bedanya, buah sukun tidak berduri lancip dan cenderung pipih serta memiliki daging buah berwarna putih yang manis dan empuk.

Selain dijadikan bahan makanan, buah sukun juga mempunyai beragam kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk tubuh, baik untuk kulit, rambut dan kesehatan secara keseluruhan. Bahkan batang, daun dan akar buah sukun juga dapat memberikan manfaat kesehatan.

Untuk lebih lengkap, berikut manfaat luar biasa dari tanaman sukun yang perlu diketahui:

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Kalium dan mineral dalam sukun dapat membantu kelancaran aliran darah melalui arteri dan mengatur kontraksi otot jantung sehingga dapat mengontrol detak jantung dan tekanan darah dalam tubuh.

Mencegah dan Mengontrol Diabetes

Sukun memiliki serat makanan dan protein yang berlimpah. Sebuah penelitian menunjukkan, tepung sukun dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

Membantu Pencernaan

Serat pada sukun dapat membantu meningkatkan pergerakan usus, menyerap air di usus dan melunakkan tinja. Makanan tinggi serat seperti sukun dapat mencegah sembelit dan gangguan pencernaan..

Meningkatkan Fungsi Otak

Sukun adalah sumber zat besi, vitamin C, dan banyak nutrisi lainnya salah satunya adalah nutrisi antioksidan. Peneliti menunjukkan bahwa nutrisi antioksidan dapat melindungi sel dan jaringan otak serta memperlambat perkembangan penyakit.

Meningkatkan Kesehatan Reproduksi

Sukun mengandung asam lemak Omega 3 dan 6 yang dapat meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 meningkatkan motilitas sperma dan mendukung sintesis sperma. Selain itu, studi juga menemukan bahwa asam lemak omega-3 dapat memperbaiki kondisi PCOD pada wanita. Selain itu, antioksidan dalam sukun juga dapat mencegah kanker prostat dan ovarium.

Mencegah Kanker

Antioksidan seperti vitamin A, vitamin C, dan asam lemak omega-3 dapat membantu mencegah kanker. Senyawa-senyawa tersebut efektif mencegah pertumbuhan dan perkembangan kanker.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Sukun dapat membuat kenyang untuk waktu yang lebih lama. Sehingga keinginan untuk mengemil makanan yang tidak sehat berkurang. Hal ini dapat mencegah kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Meningkatkan Kesehatan Kulit

Vitamin C dalam sukun dapat meningkatkan elastisitas kulit, meregenerasi sel-sel kulit baru, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

Mengatur Tekanan Darah

Potasium yang terdapat dalam buah sukun memiliki sifat antihipertensi yang dapat membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah dengan memperlebar arteri sehingga membuat aliran darah lebih mudah.

Meningkatkan Kesehatan Tulang

Sukun mengandung mineral yang sangat tinggi termasuk kalsium, fosfor, mangan, dan magnesium yang penting untuk kesehatan tulang, membentuk struktur yang kuat, meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah patah tulang. Sehingga sukun juga bisa mengurangi risiko penyakit seperti osteoporosis.

Tanaman sukun tidak hanya merupakan sumber pangan yang lezat dan serbaguna, tetapi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Dari peningkatan kesehatan jantung, pengendalian diabetes, hingga peningkatan fungsi otak dan kesehatan reproduksi, sukun menawarkan solusi alami untuk berbagai kebutuhan kesehatan.

Selain itu, manfaatnya untuk kesehatan kulit, tulang, dan kemampuan untuk mencegah kanker menjadikan sukun sebagai tambahan yang sangat berharga dalam pola makan sehari-hari. Dengan potensi besar yang dimilikinya, sukun layak untuk lebih diperhatikan dan dimanfaatkan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai makanan lezat maupun sebagai obat alami untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Penulis: Rosita Sandagang | Editor: Rahel Azzahra