LUMBA-LUMBA TERNYATA BUKAN IKAN
LUMBA-LUMBA TERNYATA BUKAN IKAN
Fakta menunjukkan bahwa lumba-lumba merupakan kelompok mamalia, bukan ikan. Meskipun habitat utama mereka adalah laut, lumba-lumba memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari ikan.
Salah satu perbedaan utama adalah bahwa lumba-lumba bernapas dengan paru-paru, tidak seperti ikan yang bernapas melalui insang. Hal ini menjadi alasan mengapa lumba-lumba sering muncul ke permukaan laut untuk mengambil napas melalui ‘blowhole‘. Lubang tersebut terletak di atas kepala dan berfungsi layaknya hidung.
Lumba-lumba adalah bagian dari ordo Cetacea, sama seperti paus dan pesut. Ada sekitar 75 spesies dalam kelompok ini yang hidup di lautan, termasuk dugong dan manatee. Kelompok ini menjadi kelompok mamalia satu-satunya mamalia yang menghabiskan seluruh hidup mereka di dalam air.
Karakteristik Unik Lumba-Lumba
Lumba-lumba memiliki beberapa ciri khas yang memperkuat status mereka sebagai mamalia. Hewan ini berkembangbiak dengan cara melahirkan, bukan bertelur. Selain itu, lumba-lumba juga menyusui anak-anak mereka, mirip dengan mamalia darat.
Meskipun terdengar mengejutkan, hewan ini bahkan memiliki sedikit bulu di sekitar lubang napasnya.
Konservasi Lumba-Lumba di Florida Keys
Terdapat kelompok lumba-lumba hidung botol atau bottlenose dolphins yang hidup secara menetap di Florida Keys National Marine Sanctuary. Popularitas wisata lumba-lumba di kawasan ini menguntungkan dari sisi ekonomi. Namun, wisata tersebut juga berpotensi menimbulkan stres pada kelompok hewan ini.
Beberapa organisasi melakukan upaya pencegahan terkait gangguan pada lumba-lumba di tempat perlindungan ini. Organisasi yang terlibat, seperti Office of National Marine Sanctuaries, National Marine Fisheries Service, Dolphin Ecology Project, dan Whale and Dolphin Conservation Society, telah berkolaborasi membuat program Dolphin SMART.
Kesadaran akan karakteristik unik dan kebutuhan konservasi lumba-lumba sangat penting. Hal ini untuk memastikan bahwa mereka dapat terus berkembang di habitat alami mereka. Selain itu juga dapat memberikan kesempatan edukasi dan pengamatan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab kepada manusia.
Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Rahel Azzahra