KESEIMBANGAN PH TANAH AGAR PANEN MELIMPAH
KESEIMBANGAN PH TANAH AGAR PANEN MELIMPAH
Tanah memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan tanaman karena mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman melalui akar. Ketersediaan unsur hara ini sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman atau kebasaan tanah, yang dikenal sebagai pH tanah.
Tingkat pH yang terlalu asam atau basa dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan kemampuannya untuk menyerap nutrisi dengan efektif. Sebagian besar tanaman tumbuh optimal pada pH tanah antara 6,5 hingga 7, meskipun nilai ini dapat bervariasi tergantung jenis tanaman.
Mempertahankan pH tanah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman merupakan langkah penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Dengan memahami pengaruh pH tanah, petani dan masyarakat umum dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menciptakan lingkungan tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan hasil yang lebih baik.
Secara umum, masalah pH tanah di lahan pertanian Indonesia cenderung terlalu asam, yang disebabkan oleh tingginya curah hujan. Beberapa waktu lalu, terjadi hujan asam akibat tingkat polusi yang sangat parah. Selain itu, tingkat keasaman tanah yang berlebihan dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, karakteristik alami tanah, dan pencemaran lingkungan tanah.
Perlu adanya upaya penetralan pH tanah yang terlalu asam untuk mengatasi masalah tersebut. Proses ini dapat melibatkan penggunaan bahan-bahan tertentu atau teknik tertentu untuk membawa pH tanah ke dalam kisaran yang lebih optimal. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan tanah memberikan kondisi yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman dan mendukung produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Berdasarkan informasi yang diambil dari buku “Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman” karya Ali Munawar, berikut adalah beberapa saran praktis untuk meningkatkan pH tanah sehingga menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan tanaman.
- Lakukan pengujian pH tanah. Penting untuk memahami kondisi tanah yang sedang dialami.
- Gunakan kapur jika pH tanah terlalu asam. Kapur, khususnya kapur dolomit, dapat membantu mengimbangi pH tanah, membuatnya lebih netral, dan menyediakan unsur hara kalsium (Ca) serta magnesium (Mg) yang esensial bagi tanaman.
- Manfaatkan bahan organik. Pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos adalah contoh bahan organik yang dapat meningkatkan struktur tanah, membantu menjaga keseimbangan pH, serta menyediakan unsur hara untuk tanaman.
- Gunakan pupuk dengan bijak. Ketahui efek pH dari pupuk yang digunakan, karena beberapa pupuk dapat menurunkan pH sementara yang lain dapat meningkatkannya.
- Perhatikan sistem drainase. Drainase yang baik mencegah genangan air yang dapat menurunkan tingkat oksigen dalam tanah, yang dapat mengakibatkan peningkatan keasaman. Pastikan area sekitar tanah memiliki sistem drainase yang baik.
- Praktikkan rotasi tanaman. Bergantian menanam berbagai jenis tanaman dapat membantu menjaga keseimbangan pH tanah seiring waktu. Tanaman tertentu dapat membantu menaikkan pH, sementara yang lain dapat membantu menurunkannya.
- Manfaatkan bahan alami. Abu kayu, sebagai bahan alami, dapat digunakan untuk menjaga atau mengubah pH tanah. Mengandung kalium karbonat dan mineral lainnya, abu kayu dapat meningkatkan pH tanah yang terlalu asam, serta menyediakan kalium yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Meskipun bermanfaat, perlu diingat bahwa penggunaan abu kayu yang berlebihan dapat mencemari tanah dengan logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan kromium (Cr) yang dapat berbahaya bagi tumbuhan. Oleh karena itu, pemakaian harus dilakukan dengan hati-hati.
Penulis: Alwan Alawi ; Devynne Salsa Puspita Nurhendrawan ; Markus Cuvianto ; Mella Ekawati ; Nurul Fadilah | Editor: Nurma Wibi Earthany