WASPADA KEPIK PENGISAP MEMATIKAN YANG MENYERANG TANAMAN KAKAO
WASPADA KEPIK PENGISAP MEMATIKAN YANG MENYERANG TANAMAN KAKAO
Kakao (Theobroma cacao) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Kakao menjadi bahan baku utama cokelat dan makanan lainnya sejak zaman orang indian mesoamerika. Tak heran, kakao menjadi komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi hingga saat ini.
Produksi tanaman kakao di Indonesia mencapai 732.256 ton pada tahun 2022. Perkebunan kakao didominasi oleh Perkebunan Rakyat (PR) dengan rata-rata kontribusi sebesar 99% sedangkan Perkebunan Besar (PB) sebesar 1%. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat ketiga negara penghasil kakao terbesar di dunia.
Tingginya nilai ekonomi kakao menyebabkan perlunya perhatian khusus terhadap hama utama tanaman ini. Salah satu hama utama kakao adalah kepik pengisap buah atau Helopeltis spp. (Hemiptera: Miridae). Berdasarkan beberapa penelitian, tanaman kakao yang terserang hama ini dapat mengalami kerusakan buah sebesar 50 – 60%.
Fase perkembangan hama paling merusak yaitu fase nimfa dan imago. Nimfa dan imago menyukai pohon yang terlindung dengan daun rimbun. Fase nimfa hama kepik sering bertengger di permukaan buah dan menyerang buah pada pagi dan sore hari.
Kepik ini menyerang bagian buah dan pucuk atau tunas tanaman kakao dengan mengisap cairan tanaman. Bekas isapan meninggalkan gejala bercak-bercak kehitaman akibat enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah kepik. Kalenjar ludah menghasilkan amylase, protease, dan lipase yang membantu merombak jaringan tanaman serta melawan pertahanan kimia tanaman kakao. Pada buah muda menyebabkan layu dan rontok atau kulit buah mengeras dan retak-retak sehingga menghambat pertumbuhan biji saat pertumbuhan berlanjut. Buah yang diserang oleh kepik juga menjadi tempat perkembangbiakan hama ini.
Adapun morfologi dari fase imago kepik ini berwarna kuning cerah. Terdapat bagian berwarna hitam di kepala dan toraks; abdomen berwarna hijau; tongkat skutelum agak membentang ke belakang. Imago aktif pagi hari dan sore hari. Imago jantan dan betina kawin pada umur dua hari.
Penulis: Chelvi Agnariosa | Editor: Niky Elfa Amanatillah