Artikel

KENALI 4 KEUNIKAN DESA BOGOREJO, NOMOR 3 SANGAT JARANG DITEMUI!

La-Ode-Abdul-Farid-KENALI-4-KEUNIKAN-DESA-BOGOREJO-NOMOR-3-SANGAT-JARANG-DITEMUI-IPB-DIGITANI-Tani-dan-Nelayan-Center-IPB-University-2
Artikel / Desa Sahabat IPB University

KENALI 4 KEUNIKAN DESA BOGOREJO, NOMOR 3 SANGAT JARANG DITEMUI!

Sebelum jauh melangkah apakah Sobat Tani udah tahu desa Bogorejo itu dimana? Lalu, apa saja sih keunikan yang dimiliki desa Bogorejo? Tenang, Sobat Tani ga perlu bingung karena mimin akan memberikan penjelasannya sehingga Sobat Tani jadi tahu nih mengenai desa Bogorejo itu seperti apa. So, disimak baik-baik sampai akhir ya.

Desa Bogorejo merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Japah, kabupaten Blora, provinsi Jawa Tengah. Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2020, desa Bogorejo memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.696 yang terdiri dari 1.321 laki-laki dan 1.375 perempuan. Selain itu, desa Bogorejo merupakan penduduk dengan populasi terbanyak kedua dari 18 desa setelah Pengkolrejo yang ada di kecamatan Japah.

Selain itu, desa ini juga punya daya tarik sendiri lho, Sobat Tani. Wah, apa tu min? Iya, seperti yang telah disinggung di awal. Jadi, desa Bogorejo mempunyai 4 keunikan, dimana keunikan tersebut sangat jarang ditemui di berbagai desa yang ada di Indonesia. Sehingga ada daya tarik tersendiri untuk Sobat Tani yang ingin berkunjung di desa Bogorejo. Penasaran, apa saja keunikan yang dimiliki desa Bogorejo? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

  1. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani
Aktivitas warga desa Bogorejo sedang menuju ke lahan pada pagi hari untuk melakukan rutinitas mereka sebagai petani (Foto: Farid, L. O. A.)

Mayoritas masyarakat pekerjaan desa Bogorejo adalah sebagai petani. Hal ini didukung karena desa ini memiliki lahan yang sangat luas dan cocok untuk ditanami berbagai tanaman pangan yang berpotensi. Adapun potensi tanaman yang dimiliki desa Bogorejo antara lain yaitu padi, jagung, tebu, jati, cabai, dan lain-lain. Sehingga dengan berbagai potensi tanaman tersebut dapat memicu para penduduk desa untuk menjadi seorang petani.

Selain itu, rata-rata petaninya lebih banyak mempunyai lahan sendiri dibanding harus menyewa lahan orang untuk digarap. Adapun luas lahan yang dimiliki per orang rata-rata 250 meter persegi atau seperempat hektar. Menurut Bapak Supriyadi salah satu petani desa Bogorejo mengatakan bahwa biasanya tanaman padi yang dipanen sekali per orang dalam satu lahan saja bisa mencapai sebanyak 20 karung, dimana per karung rata-rata bisa mencapai 47 kg gabah padi yang akan digiling menjadi beras. Hasil panen tersebut terbilang cukup banyak dan bisa menjadi stok beras buat satu keluarga untuk beberapa bulan kedepan dan bahkan ada yang yang kelebihan stok sehingga petani bisa menjualnya dan mendapatkan keuntungan. Dengan demikian, petani di desa ini bisa mandiri akan pangan dan mampu menghemat kebutuhan pengeluaran dari pembelian beras dari luar.

  1. Penutup atap rumah yang masih menggunakan genteng tanah liat
Tampak rumah warga desa Bogorejo yang masih menggunakan penutup atap rumah dengan genteng tanah liat (Foto: Farid, L. O. A.)

Dalam memasuki zaman modern, biasanya semua orang akan berlomba-lomba untuk mengikuti trend sesuai perkembangan yang ada, seperti dalam membuat rumah dengan memilih bahan material yang mewah. Namun, cukup berbeda dengan desa Bogorejo hampir semua penduduknya masih menggunakan penutup atap bangunan rumahnya dengan menggunakan genteng tanah liat. Dilansir dari laman Dekoruma, dikatakan bahwa genteng tanah liat memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu, dapat melindungi dari sengatan sinar matahari, mampu memberikan kesejukan dalam rumah, serta dapat bertahan lama karena jenis atap ini tidak mudah busuk dan tidak mudah diserang oleh serangga, bahkan tahan api juga lho. Penggunaan genteng tanah liat ini sangat cocok diterapkan di desa ini, karena desa Bogorejo termasuk daerah dengan iklim cuaca yang lumayan panas.

  1. Mayoritas penduduknya memiliki sapi di setiap rumah
Salah satu peliharaan sapi warga desa Bogorejo yang ditempatkan di bagian dapur (Foto: Farid, L. O. A.)

Seperti yang kita ketahui bersama, biasanya sangat jarang orang yang mau memelihara hewan ternak untuk dikomersialisasikan. Sehingga bisa dihitung dalam satu desa pasti hanya ada beberapa orang saja yang mau beternak, khususnya pada hewan sapi. Namun, sangat berbeda dengan desa Bogorejo yang dimana mayoritas penduduknya mempunyai hewan sapi di setiap rumah. Adapun Fun Fact dari pemeliharaan sapi di desa ini yaitu, tidak menjadikan sapi ternak mereka sebagai bisnis untuk dikembangkan lalu diolah sebagai produk baru tetapi justru dijadikan sebagai aset tabungan keluarga jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan dana yang kiranya diperlukan dalam hal yang urgent. Selain itu, kandang sapi peliharaannya menyatu dengan rumah pemiliknya yakni ada yang ditempatkan di samping rumah, belakang, bahkan ada juga sapi yang dipelihara di ruang tamu atau di dalam bagian dapur. Mungkin bagi orang awam akan hal ini terkesan sangat tidak biasa, namun bagi penduduk desa Bogorejo itu sudah menjadi suatu kebiasaan dari sejak lama. Dengan demikian, inilah yang mengakibatkan desa Bogorejo juga termasuk dalam salah satu desa dengan potensi penghasil sapi terbanyak sekecamatan Japah di kabupaten Blora bahkan Indonesia.

  1. Arsitektur rumahnya masih tradisional dan serupa antara rumah satu dengan yang lain
Rumah warga desa Bogorejo dengan konsep yang masih tradisional dan cenderung sama antara rumah satu dengan yang lain (Foto: Farid, L. O. A.)

Konsep rumah di desa Bogorejo masih mempertahankan budaya adat Jawa Tengah, yakni rumah Joglo. Dilansir dari laman Kompas, rumah joglo adalah rumah yang dibangun dengan bentuk atap yang memiliki ciri khas yakni bentuk atapnya yang bertajug atau berbentuk seperti piramida yang mengerucut. Biasanya rumah joglo ini ditandai dengan status sosial seseorang atau yang memiliki kewenangan tinggi pada suatu daerah tersebut, seperti kepala desa, kepala dusun, dan lain-lain. Untuk masyarakat biasa, khususnya di desa Bogorejo hampir semua konsep rumah penduduk yang dibangun relatif sama seperti posisi pintu masuk utama, bentuk teras rumah dengan sekat yang kecil, kemudian bentuk atapnya yang berbentuk trapesium atau persegi panjang jika dilihat dari depan rumah. Sehingga, dengan konsep rumah menyerupai joglo dan seragam antara satu sama lain memberikan kesan bahwa masyarakat desa Bogorejo masih menanamkan nilai cinta terhadap budayanya.

Nah, itulah beberapa keunikan yang ada di desa Bogorejo. Setelah membaca keunikan desa Bogorejo di atas, tentu sangat berkesan serta menambah pengetahuan dan wawasan Sobat Tani bukan. So, mari kita sama-sama untuk membagikan informasi ini kepada khalayak agar desa-desa kecil di Indonesia semakin dilirik karena keunikan yang dimilikinya.

Penulis: La Ode Abdul Farid

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X