Artikel

JAWA (TERANCAM) KRISIS PANGAN JIKA KITA TIDAK MAMPU MENGELOLA SERANGAN WERENG SECARA BENAR

padi1-678x381
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

JAWA (TERANCAM) KRISIS PANGAN JIKA KITA TIDAK MAMPU MENGELOLA SERANGAN WERENG SECARA BENAR

Menjelang tahun 2014 situasi pertanian di Jawa, khususnya tanaman pangan padi, mengalami ancaman gagal panen. Padahal pada tahun depan ditargetkan swasembada pangan terutama beras. Ancaman ini didasarkan pada adanya ancaman ledakan hama terutama wereng yang menyerang pertanaman padi. Kajian cepat Departemen Proteksi Tanaman di 15 Kabupaten sentra produksi padi di Pulau Jawa pada bulan Juli- Agustus 2013 dan riset aksi di Semarang pada tanggal 4-15 desember 2013 menemukan fakta bahw serangan wereng cokelat telah terjadi dan terus meluas. Serangan ini menjadi ancaman serius bagi produksi padi. Di Kecamatan Banyu Biru, Semarang, Tim menemukan serangan wereng mencapai 15 persen dan bisa terus meningkat.  

https://www.m-tani.com/

Serangan wereng cokelat yang terjadi musim ini dimungkinkan mengingat musim tanam 2013 ini berlangsung pada kondisi musim kemarau basah. Hal ini ditandai banyaknya hari hujan dan curah hujan jauh melebihi umumnya kondisi musim kemarau di suatu daerah. Kondisi yang di luar kebiasaan tersebut telah mendorong penanaman padi terus menerus dilakukan. Dengan penanaman yang demikian ancaman gangguan hama dan penyakit menjadi semakin besar. Curah hujan yang berada diatas normal tak hanya mendorong peningkatan populasi wereng cokelat namun juga hama lainnya. Populasi busuk leher (blast), penggerek batang dan penyakit oleh virus pada padi juga meningkat. 

Saat ini serangan wereng cokelat hampir merata diseluruh wilayah Jawa. Di beberapa daerah terlihat persawahan yang mengalami serangan berat dan bahkan sampai gagal panen atau puso. Tim IPB menemukan serangan ini di kabupaten Banyuwangi, Jember, Lamongan, Bojonegoro, Jombang, Kediri, Blitar, Tulung Agung, Pati, Purwodadi, Tegal, Sragen, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Semarang, Banyumas, Cilacap, Tasik, Indramayu, Subang, dan Karawang.

Luasnya wilayah serangan wereng ini diperkirakan menjadi ancaman serius dan bahkan bisa terjadi ledakan hama besar. Menurut perediksi ledakan hama ini bisa menyerupai serangan pada tahun 2010-2011 bahkan bisa jadi menyami ledakan yang terjadi pada tahun 1986. Pada tahun-tahun ini serangan wereng telah mempengaruhi produksi padi di Indonesia hingga 40 persen.  Fenomena ledakan wereng ini selain karena faktor agroklimat ternyata juga dipicu oleh penggunaan pestisida. Peneilitan IPB sejak tahun 1986 hingga sekarang menunjukkan hubungan positif antara wereng dan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida mendorong peningkatan serangan wereng. Semakin sering menyemprot, maka peluang terjadinya puso semakin besar. 

Hampir disemua kabupaten dimana pertanaman padi terserang wereng, para petani melakukan penyemprotan. Masifnya penggunaan pestisida ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran dari petani soal dampak yang ditimbukna ketika menggunakan pestisida. Para petani cenederung tidak tahu bahwa penggunaan pestisida bisa memicu ledakan wereng. Para petani tidak cukup memperoleh pengetahuan soal ini terutama dari penyuluh pertanian. Sebaliknya, para petani lebih banyak mendapat informasi yang cenderung salah dari kios soal pestisida yang bisa digunakan untuk mengusir wereng.

Kurangnya pengetahuan dan informasi ini menyebabkan banyak salah perlakuan. Tim IPB menemukan bahwa banyak petani yang menggunakan jenis pestisida yang dilarang untuk padi tapi justru dipakai oleh petani. Hal ini tentu saja menyalahi aturan dan membahayakan pertanaman padi dan petani itu sendiri.

Selain daerah-daerah yang terserang wereng, Tim IPB juga menemukan pertanaman padi yang tidak terserang padi. Para petani yang selamat dari serangan wereng umumnya menerpakna prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Dengan pendekatan ini Para petani tersebut tidak menggunakan pestisida  sehingga mampu mengelola wereng dengan baik sehingga pertanaman padinya selamat. 
Untuk menghindari serangan wereng maka disarankan para petani untuk: 1). mengentikan penggunaan pestisida di pertanaman padi dan menerapkan pendekatan PHT (lihat tulisan Suryo Wiyono, Widodo, Hermanu Triwidodo: Policy brief IPB pengelolaan ledakan hama dan penyakit padi sawah pada ekosistem yang fragile dengan pengendalian hama terpadu biointensif dan poster celoteh wereng), 2). Tidak menggunakan pestisida yang dilarang untuk padi (lihat list dibawah ini). 

Informasi praktek pengelolaan wereng secara benar hubungi: Klinik Tanaman IPB, Ibu Endang (Banyuwangi, 081336460925), Khamim (Lamongan, 018330344131), Shaiku (Nganjuk, 08233481187), Kastam (Ngawi, 08123448325), Wardiono (Karesidenan Surakarta, 085642033683), Thamrin Khamidi (Tegal, 081391802888), Mujiwanto (Demak 085290509122), Muklas (Semarang,081325579962), Sutarman (Priangan Jawa Barat, 082118549655), H. Masroni (Pantura Jawa Barat, 085224380020).

Daftar Pestisida Terlarang untuk Tanaman Padi 
1.   Agrothion 50 EC 
2.    Azodrin 15 WSC  
3.    Basazinon 45/30 EC
4.    Basmiban 20 EC
5.    Basminon 60 EC
6.    Basudin 60 EC
7.    Bayrusil 250 EC
8.    Bayrusil 5 G 
9.    Basudin 10 G 
10.    Brantasan 450/300 EC 
11.    Carbavin 85 WP 
12.    Cytrolane 2 G 
13.    Dharmasan 60 EC
14.    Dharmathion 50 EC
15.    Diazinon 60 EC
16.    Dicarbam 85 S
17.    Dimaphen 50 EC
18.    Dimecron 60 SCW 
19.    Dursben 20 EC
20.  Dursban 15/5 E
21.    Dyfonate 5 G 
22.    Ekalux 25 EC
23.    Ekalux 5 G
24.    Ekamet 5 G 
25.    Elsan 60 EC
26.    Elstar 45/30 EC
27.    Eumulthion TM 
28.    Folimat 500 SL 
29.    Fomadol 50 EC 
30.    Gusadrin 150 WSC
31.    Hostathion 40 EC 
32.    Karbathion 50 EC 
33.    Lannato 25 WP 
34.    Lebaycid 550 EC 
35.    Lirocide 650 EC 
36.    Miral 2 G 
37.    Monitor 200 LC 
38.    Nogos 50 EC
39.  Nuvacron 20 SCW 
40.    Ofunack 40 EC
41.    Paden 50 SP
42.    Pertacide 60 EC
43.    Petroban 20 EC 
44.    Phyllodol 50 EC 
45.    Reldan 24 EC 
46.    Sematron 75 SP 
47.    Sevin 5 D 
48.    Sevin 5 G 
49.    Sevin 85 S  
50.    Sumibas 75 EC  
51.    Sumithion 50 EC 
52.    Sumithion 2D 
53.    Surecide 25 EC 
54.    Tamaron 200 LC 
55.    Thiodan 35 EC 
56.    Trithion 4 E  
57.    Trithion 95 EC 

Daftar Generik Bahan Aktif Pestisida yang Mengakibatkan Resurjensi Wereng sebagai Tambahan dari Daftar Pestisida Terlarang di Inpres 3/1986
1.    Abamectin
2.    Alfametrin
3.    Deltametrin
4.    Sipermetrin/Cypermetrin (termasuk kombinasi: alfa sipermetrin)
5.    Imidakloprid
6.    Chlorpyrifos
7.    Fipronil

Penulis: Hermanu Triwidodo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.