Artikel

IKAN SALMON: MENGENAL SIKLUS HIDUP, MORFOLOGI, DAN MIGRASINYA

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - IKAN SALMON: MENGENAL SIKLUS HIDUP, MORFOLOGI, DAN MIGRASINYA
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Perikanan

IKAN SALMON: MENGENAL SIKLUS HIDUP, MORFOLOGI, DAN MIGRASINYA

Ikan salmon merupakan salah satu spesies ikan yang dikenal memiliki siklus hidup yang sangat unik dan menantang. Salmon memiliki kemampuan luar biasa untuk bermigrasi dari lautan kembali ke sungai tempat mereka dilahirkan demi melaksanakan tugas reproduksi.

Salmon memiliki siklus hidup yang dimulai di perairan tawar. Telurnya menetas di sungai, dan setelah menetas, mereka akan menghabiskan beberapa waktu sebelum akhirnya menuju ke laut. Di lautan, salmon tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Ketika tiba waktunya untuk berkembang biak, salmon akan melakukan perjalanan panjang dan berat kembali ke sungai tempat mereka menetas. Perjalanan ini sangat menantang, karena mereka harus berenang melawan arus sungai sejauh ribuan kilometer.

Proses migrasi ini menyebabkan salmon kehilangan sepertiga dari berat tubuh mereka. Perjalanan ini juga melibatkan rintangan besar lainnya, seperti mengarungi arus sungai hingga 1.400 kilometer dan mendaki hingga ketinggian 2.100 meter. Namun, perjuangan ini tidak sia-sia, karena selain untuk reproduksi, ikan salmon juga berperan penting dalam membawa mineral laut ke daratan yang sangat berguna untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Klasifikasi dan Morfologi Salmon

Secara taksonomi, salmon diklasifikasikan dalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Actinopterygii, Ordo Salmoniformes, Family Salmonidae, Genus Oncorhynchus, dan Species Oncorhynchus nerka. Dalam hal morfologi, ikan salmon memiliki tubuh yang panjang dan kuat, dengan panjang tubuh rata-rata salmon jantan mencapai 84 cm, sedangkan salmon betina memiliki panjang sekitar 71 cm. Bobot salmon bisa mencapai 8 kilogram dengan usia maksimal sekitar 8 tahun. Salmon termasuk dalam golongan ikan pelagis, yang berarti mereka mampu hidup di beberapa habitat berbeda, seperti air tawar, muara, dan air laut dengan kedalaman 0 hingga 250 meter.

Salmon memiliki sirip punggung lunak yang terdiri dari 11 hingga 16 buah sirip, dan sirip anus lunak yang terdiri dari 13 hingga 18 buah sirip. Selain itu, salmon juga memiliki tulang punggung sebanyak 57 hingga 67 buah yang memberikan mereka kekuatan untuk menavigasi arus air yang deras.

Migrasi dan Reproduksi Ikan Salmon

Salmon termasuk dalam golongan ikan anadromous, yaitu ikan yang melakukan migrasi dari lautan ke sungai untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan bahwa ikan salmon akan selalu kembali ke tempat asal mereka untuk bertelur. Proses reproduksi ikan salmon berlangsung secara eksternal atau pembuahan yang terjadi di luar tubuh.

Ketika mencapai masa reproduksi, ikan salmon kembali ke air tawar dan mencari tempat paling aman untuk bertelur. Sebelum meletakkan telurnya, salmon betina akan mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah dengan tekanan rendah di dasar sungai. Setiap celah yang diciptakan dapat menampung hingga 5.000 butir telur yang akan menutupi area sekitar 2,8 meter persegi.

Proses pembuahan terjadi ketika salmon jantan mendekati salmon betina dan melepaskan spermanya di dalam air untuk membuahi telur-telur tersebut. Biasanya, ada lebih dari satu salmon jantan yang mendekati betina, sehingga peluang pembuahan meningkat.

Ikan salmon adalah contoh nyata keajaiban alam, dengan siklus hidup yang menakjubkan dan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dari morfologi tubuh yang kokoh hingga migrasi yang penuh tantangan, salmon menunjukkan betapa kuatnya naluri reproduksi dalam dunia hewan. Perjalanan mereka dari lautan ke sungai tidak hanya memastikan kelangsungan spesies, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan sekitar.

Penulis: Nurhalisa Simbaho | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.