Artikel

IKAN PATIN ASIN FERMENTASI KHAS DESA JATIMEKAR PURWAKARTA YANG UNIK DAN POTENSIAL

Muhammad-Rafly-Ikhsan-Ikan-Patin-Asin-Fermentasi-Khas-Desa-Jatimekar-Purwakarta-yang-Unik-dan-Potensial-IPB-DIGITANI-Tani-dan-Nelayan-Center-IPB-University-1-2
Artikel / Desa Sahabat IPB University

IKAN PATIN ASIN FERMENTASI KHAS DESA JATIMEKAR PURWAKARTA YANG UNIK DAN POTENSIAL

Desa Jatimekar adalah desa yang berlokasi di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 2,4175 km2 dan berbatasan langsung dengan Desa Cikao Bandung di wilayah Utara, dengan Desa Jatiluhur dan Desa Cilegong di wilayah Selatan, dengan Desa Jatiluhur dan Desa Cikao Bandung di wilayah Timur, serta berbatasan dengan Desa Sukasari di wilayah Barat. Desa ini juga berdekatan langsung dengan Waduk Jatiluhur yang merupakan salah satu waduk serbaguna pertama di Indonesia. Waduk ini menjadi tempat penghasil komoditas perikanan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Jatimekar, di mana Waduk Jatiluhur memiliki potensi perikanan yang besar dalam rangka meningkatkan pendapatan para nelayan dan pelaku umkm. Peta administrasi Desa Jatimekar dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Peta administrasi Desa Jatimekar Purwakarta (Gambar: Ikhsan, M. R.)

Salah satu jenis ikan yang jumlahnya banyak dan sangat potensial di Waduk Jatiluhur adalah ikan patin. Ikan ini umumnya memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Ikan patin merupakan salah satu spesies yang banyak dibudidaya di Waduk Jatiluhur. Umumnya masyarakat membudidayakan ikan ini menggunakan keramba jaring apung. Saat ini total keramba jaring apung yang dimiliki masyarakat adalah sebanyak kurang lebih 30.000 unit. Keramba jaring apung yang berada di Waduk Jatiluhur dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Keramba jaring apung di Waduk Jatiluhur (Foto: Ikhsan, M. R.)

Sumberdaya dan Potensi Ekonomi Ikan Patin di Desa Jatimekar

Ikan patin memiliki nilai komersial yang tinggi dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai bahan makanan. Salah satu olahan berbahan dasar ikan patin yang cukup populer di kalangan masyarakat Desa Jatimekar adalah ikan patin asin fermentasi. Dari segi ekonomi, olahan ini memiliki potensi yang baik, beberapa aspek potensial ekonomi dari ikan patin asin fermentasi yaitu sebagai nilai tambah pada produk berupa umur produk yang panjang. Proses pengasinan ikan patin asin fermentasi dapat meningkatkan nilai tambah produk karena ikan patin segar yang diolah menjadi ikan asin dapat menjadi tahan lama, sehingga lebih mudah dijual dan didistribusikan ke berbagai pasar. Lalu, budidaya dan penangkapan ikan patin untuk diolah menjadi ikan patin asin fermentasi dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil, dapat meningkatkan taraf hidup, dan memperkuat ekonomi Desa Jatimekar. Namun, untuk mengoptimalkan potensi ekonomi olahan ikan patin asin fermentasi ini, diperlukan manajemen yang baik dalam hal produksi, pengolahan, pemasaran, dan distribusi.

Salah satu UMKM yang memproduksi ikan patin asin fermentasi di Desa Jatimekar adalah UMKM Nila Oscar. UMKM ini didirikan pada tahun 2016 oleh Ibu Tuti. Produk yang dihasilkan dari UMKM ini berupa ikan asin, khususnya ikan patin asin fermentasi. Bahan baku ikan patin pada produk ini didapatkan dari hasil tangkapan dan budidaya nelayan di Waduk Jatiluhur. Harga produk ikan patin asin fermentasi ini bervariasi tergantung dari isi per kemasan. Dokumentasi dari rumah produksi UMKM Nila Oscar yang memproduksi ikan patin asin fermentasi dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

UMKM Ikan Nila Oscar yang memproduksi ikan patin asin fermentasi (Foto: Ikhsan, M. R.)

Cara Pembuatan Ikan Patin Asin Fermentasi

Ikan patin asin fermentasi adalah ikan patin yang telah mengalami proses pengasinan atau pengawetan dengan menggunakan garam. Proses pengasinan dilakukan untuk menjaga kualitas ikan patin dan memperpanjang umur simpannya. Proses pembuatan ikan patin asin fermentasi pada kegiatan usaha UMKM di Desa Jatimekar dilakukan selama seminggu sekali. Untuk satu kali produksi UMKM ini membutuhkan 50 kg ikan patin segar dan 15 kg garam. Ikan patin segar diperoleh dari nelayan dan pembudidaya ikan patin di daerah Waduk Jatiluhur dan Garam yang digunakan pun adalah garam khusus yaitu garam krosok yang berbentuk kristal. Langkah-langkah dalam proses pembuatan ikan patin asin fermentasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

Ikan patin segar yang telah dibeli kemudian dibelah, dibersihkan isi perutnya dan dibuang kepalanya. Proses pembelahan ikan sangat memerlukan keterampilan agar diperoleh bentuk ikan patin asin fermentasi yang baik dan menarik secara penampakan visual, yaitu yang menghasilkan hasil belahan ikan yang rapi. 2. Ikan patin yang telah dibelah kemudian dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa isi perut atau kotoran yang lain. 3. Proses selanjutnya adalah penggaraman. Ikan patin digarami dan direndam dalam bak rendam selama kurang lebih tiga hari. Jumlah garam yang digunakan adalah sepertiga dari berat ikan. Pada saat perendaman, ikan patin ditata rapi agar ikan yang dibelah tidak kembali menutup. 4. Setelah kurang lebih tiga hari ikan patin direndam, ikan patin dicuci kembali dengan air bersih agar tidak ada sisa-sisa garam yang menempel pada ikan patin. Pencucian dilakukan dengan cara ikat patin disikat dan dibilas dengan air. Perlakuan ini dilakukan kurang lebih selama tiga kali berturut-turut karena diharapkan ikan patin benar-benar telah bersih. 5. Ikan patin yang telah bersih dicuci, kemudian ditata rapi di atas nampan, lalu dijemur selama 1-2 hari. Jika ikan patin asin fermentasi telah kering, olahan ini dikemas dengan plastik dan alumunium foil agar dapat langsung dijual.

Produk ikan patin asin fermentasi dalam kemasan plastik (Foto: Ikhsan, M. R.)
Produk ikan patin asin fermentasi dalam kemasan alumunium foil (Foto: Ikhsan, M. R.)
Informasi nilai gizi produk olahan ikan patin asin fermentasi UMKM Nila Oscar (Tabel: Ikhsan, M. R.)

Manfaat Ikan Patin Asin Fermentasi

Produk ikan patin asin fermentasi mempunyai peranan yang sangat penting terhadap peningkatan perekonomian dan sosial masyarakat di Desa Jatimekar. Bahkan keberadaan usaha ikan patin asin fermentasi sudah menjadi bagian yang sangat penting terhadap perputaran ekonomi dan penghasilan masyarakat di sekitar Waduk Jatiluhur. Usaha ini mempekerjakan penduduk di sekitar serta menjadikan masyarakat sebagai mitra dagangnya dalam upaya pemasaran yang dilakukan di pasar-pasar tradisional secara mikro di Kecamatan Jatiluhur. Dari segi kesehatan, produk ini memiliki nutrisi tinggi dan dikenal sebagai sumber protein, lemak dengan omega-3 yang bermanfaat untuk menurunkan resiko cardiovascular disease (CvD), dan mineral. Kandungan protein ikan patin tidak kalah dengan 8 kandungan protein yang berasal dari daging atau telur. Selain itu, ikan patin adalah salah satu sumber protein hewani yang harganya lebih murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya seperti daging sapi dan ayam. Ikan patin diketahui sangat bermanfaat bagi ibu – ibu hamil, bayi dalam kandungan dan bayi. Makan ikan patin 2-3 kali dalam seminggu dapat menjaga kesehatan anak-anak dan wanita serta keluarga secara keseluruhan. Protein yang mengandung asam amino mempunyai daya cerna yang tinggi dan berkualitas tinggi, peptide dari organ pencernaan ikan bermanfaat bagi kesehatan, demikian juga vitamin dan mineral (Susanto dan Fahmi 2012).

Pemasaran Ikan Patin Asin Fermentasi

Pelaku usaha UMKM ikan patin asin fermentasi memiliki beberapa variasi ukuran dan harga dari ikan patin asin fermentasi tergantung dari bobot ikan tersebut. Produk ikan patin asin fermentasi diproduksi dengan bentuk potongan pipih yang dijual seharga Rp 150.000,00,- per kilogram. Namun, produk pertama ini umumnya dijual kepada para konsumen dengan bobot berkisar 200 s.d. 400 gram. Pelaku usaha UMKM ikan patin fermentasi di Desa Jatimekar merupakan satu-satunya produsen ikan patin asin dengan proses pengolahan melalui tahap fermentasi di Jawa Barat. UMKM tersebut mengandalkan cara pemasaran yang terbilang konvensional, seperti menawarkan dari mulut ke mulut dan menawarkan pemesanan melalui platform whatsapp dan facebook. Meski demikian, produk olahan ini sudah memiliki pelanggan tetap yang secara rutin melakukan pemesanan dan kemudian dikonsumsi secara pribadi maupun dijual kembali kepada kerabat terdekat sang konsumen. Dengan menggunakan kemampuan komunikasi yang baik, pelaku UMKM ikan patin asin fermentasi juga kerap turun tangan penuh dalam pemasaran produk secara langsung kepada para wisatawan yang berkunjung ke Waduk Jatiluhur. Selain itu, mengingat keunggulan yang dimiliki ikan patin asin fermentasi seperti tidak berbau menyengat, tidak dihinggapi lalat, dan memiliki umur produk yang cukup tinggi yaitu sebulan walau tidak masuk lemari es, membuat produk ini semakin unik dan memiliki daya tarik tersendiri kepada para masyarakat maupun wisatawan yang hadir di wilayah Desa Jatimekar. Para wisatawan menunjukan respon baik serta antusias dan menjadikan ikan patin asin fermentasi ini sebagai salah satu buah tangan yang dapat dibawa wisatawan ketika kembali ke daerah asal wisatawan.

Kunjungan ke UMKM Nila Oscar di Desa Jatimekar (Foto: Ikhsan, M. R.)

Solusi Pengembangan Pemasaran Produk Ikan Patin Asin Fermentasi

Melihat sistem pemasaran para pelaku usaha ikan patin asin fermentasi yang masih menggunakan cara konvensional dengan diiringi berkembangnya zaman, tentunya kurang efektif dalam menghadirkan keuntungan terbaik dari hasil pemasaran produk ikan asin patin fermentasi di Desa Jatimekar. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan strategi promosi dan penjualan yang tepat. Pemasaran melalui media online yang kini dapat diakses oleh masyarakat luas merupakan salah satu wadah inovatif bagi pelaku usaha ikan patin asin fermentasi di Desa Jatimekar. Pembuatan akun Instagram dan Shopee yang tidak memerlukan biaya sepeser pun merupakan cara yang tepat untuk mengembangkan suatu UMKM. Sejatinya disamping pembuatan akun, hal terpenting yang wajib dilakukan oleh pelaku usaha ketika terjun ke dunia online untuk mengembangkan pemasaran produk adalah aktif dalam memposting konten pemasaran produk yang selaras dengan tren yang ada sehingga dapat muncul pada algoritma-algoritma media sosial masyarakat luas. Langkah pendukung lainnya yang dapat dilakukan pemilik usaha tersebut dalam meningkatkan pemasaran dan minat pembeli yakni melakukan rebranding logo kemasan dan komponen kemasan yang menarik dan mudah diingat oleh para konsumen, terutama konsumen yang baru saja pertama kali melihat produk ikan patin asin fermentasi tersebut.

Referensi:

  • Susanto E dan Fahmi. 2012. Senyawa Fungsional dari Ikan : Aplikasinya dalam Pangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1(4) : 95–102.

Penulis: Muhammad Rafly Ikhsan

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X