Artikel

IKAN KAKATUA: KENALAN DENGAN SI PENGHASIL PASIR PUTIH DI LAUT

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - IKAN KAKATUA, SI PENGHASIL PASIR PUTIH DI LAUT
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Perikanan / Sumber Daya Perikanan dan Pariwisata

IKAN KAKATUA: KENALAN DENGAN SI PENGHASIL PASIR PUTIH DI LAUT

Parrot Fish atau ikan kakatua merupakan salah satu spesies ikan dengan tubuh warna-warni cantik dan mengagumkan. Spesies ikan ini biasanya hidup di terumbu karang perairan tropis. Akibat kecantikan warna dari sisiknya, ikan ini menjadi ikan yang termasuk mudah dikenali serta tidak takut pada manusia.

Asal usul kenapa ikan kakatua diberi nama demikian adalah karena mulutnya. Mulut spesies ini berbentuk mirip seperti paruh yang dimiliki oleh burung kakatua. Ikan yang berasal dari keluarga Scaridae ini, mampu hidup hingga umur 20 tahun dengan panjang tubuh mencapai sekitar 1 meter.

Ikan kakatua tinggal di terumbu karang dan menghabiskan waktunya mengunyah karang. Para peneliti menemukan bahwa ikan ini adalah salah satu makhluk dengan gigi terkuat di dunia. Gigi ikan kakatua terbuat dari bahan yang disebut fluorapatit. Pada fluorapatit, terdapat berbagai kandungan mineral seperti kalsium, fosfor, fluor, dan oksigen yang merupakan bio mineral terkeras kedua di dunia.

Bukan hanya unik, pola makan yang dimiliki ikan ini ternyata juga dapat bermanfaat dalam kelangsungan ekosistem terumbu karang.

Peran Ekologis Ikan Kakaktua dalam Ekosistem Terumbu Karang

Bentuk gigi ikan kakaktua berperan penting dalam menjaga kelangsungan dan keseimbangan terumbu karang dengan cara memakan terumbu karang yang mati. Pola makan ini unik karena secara tak terduga membantu menjaga terumbu karang tetap sehat dan dalam kondisi baik.

Selain memakan terumbu karang, ikan kakatua juga memakan organisme bertubuh lunak yang disebut polip. Polip menutupi kerangka dan alga (zooxanthellae) yang hidup di dalamnya dan menyediakan energi bagi karang serta bakteri yang hidup di dalam kerangka karang. Saat ikan kakatua memakan polip secara tidak langsung ikan kakatua sekaligus membersihkan terumbu karang.

Fungsi dari pembersihan itu sangat penting untuk kelangsungan ekosistem terumbu karang. Ketika ikan kakatua membuang kotoran dari karang yang mereka makan, jaringan lunaknya terserap dan yang tersisa keluar hanyalah pasir.

Dalam setahun, satu ikan kakatua dewasa dapat menghasilkan 450 kilogram pasir. Namun sangat disayangkan, penangkapan ikan kakatua dilakukan secara berlebihan sehingga terumbu karang semakin berbulu karena alga. Hal itu menyebabkan ekosistem menjadi tidak indah, kurang produktif dan tangguh

Kebiasaan Tidur dan Pertahanan Diri dari Predator

Biasanya setelah seharian memakan karang mati, ikan kakaktua akan beristirahat di malam hari. Untuk menghindari predator seperti ikan hiu, ikan kakaktua biasanya memilih tidur di sela-sela terumbu karang. Sela-sela terumbu karang menawarkan perlindungan alami dari ancaman.

Namun, sela-sela karang tidak selalu dapat melindungi mereka dari serangan predator yang lebih besar dan agresif. Predator seperti ikan hiu bisa menembus pertahanan alami ini dan mengancam keselamatan ikan kakaktua. Oleh karena itu, ikan kakaktua harus mencari cara lain untuk melindungi diri dari bahaya yang mengintai, terutama ketika mereka beristirahat.

Maka untuk melindungi dirinya, ikan kakaktua mengembangkan senjata pertahanan diri yang unik dan efektif. Mereka membungkus tubuhnya menggunakan cairan transparan yang berfungsi sebagai perisai pelindung. Para ilmuwan meyakini bahwa bau dari cairan tersebut memiliki efek mengusir predator yang membuat ikan kakaktua tidak terdeteksi dan lebih aman saat beristirahat.

Baca lebih banyak fakta spesies ikan

Dengan keunikan dan peran pentingnya dalam ekosistem terumbu karang, ikan kakaktua menjadi salah satu spesies yang tak hanya indah untuk dilihat, tetapi juga krusial untuk dilindungi. Upaya konservasi yang tepat diperlukan untuk memastikan bahwa ikan kakaktua dapat terus menjalankan peran ekologisnya, menjaga kelangsungan dan keseimbangan terumbu karang demi kebaikan seluruh ekosistem laut.

Penulis: Rosita Sandagang | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.