Artikel

IKAN KAKATUA: HEWAN UNIK YANG BISA BERGANTI KELAMIN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - IKAN KAKATUA: HEWAN UNIK YANG BISA BERGANTI KELAMIN
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Perikanan

IKAN KAKATUA: HEWAN UNIK YANG BISA BERGANTI KELAMIN

Ikan kakatua adalah salah satu spesies ikan yang memiliki keunikan luar biasa. Ikan ini biasanya dapat ditemukan di pantai berbatu, di lamun, dan terumbu karang hingga kedalaman 30 meter. Predator utama ikan ini adalah ikan belut moray, ikan kakap, dan ikan yang lebih besar lainnya. Habitat terumbu karang menjadi bagian penting dalam siklus hidup ikan kakatua. Beberapa spesies ikan kakatua menggunakan lokasi tertentu untuk berkumpul dan memijah.

Salah satu keunikan ikan jenis ini adalah kemampuannya untuk berganti kelamin. Ikan kakatua adalah hewan hermafrodit berjenis protogini yang berarti ikan ini dapat berubah dari betina menjadi jantan. Pada fase awal kehidupan, ikan kakatua berkelamin betina. Seiring pertumbuhan, terutama setelah mencapai kedewasaan dan melakukan pemijahan minimal satu kali, ikan betina dapat berdiferensiasi menjadi ikan jantan. Biasanya, ikan betina mencapai kedewasaan pada usia dua tahun dan mulai berubah menjadi jantan pada usia tiga tahun.

Perubahan Kelamin dan Peran dalam Kawanan

Perubahan kelamin ini biasanya berlangsung sekitar 14 hari. Ketika ikan jantan dalam kawanan mati, salah satu ikan betina akan menggantikan peran sebagai jantan dan memimpin kawanannya. Ikan betina yang berubah menjadi jantan akan menunjukkan sifat yang lebih agresif untuk menjaga wilayah dan melindungi ikan betina. Pertumbuhan individu terlihat lebih cepat pada fase terminal (jantan) dibandingkan fase awal (betina), menandakan adaptasi evolusioner yang memungkinkan jantan untuk menjaga kelangsungan hidup kawanannya lebih efektif.

Tantangan dalam Pengelolaan Populasi Ikan Kakatua

Salah satu tantangan dalam mengelola populasi ikan kakatua adalah praktik penangkapan ikan yang sering kali memilih individu terbesar dalam stok, yang biasanya berjenis kelamin jantan. Penangkapan selektif ini menimbulkan kekhawatiran bahwa jumlah pejantan bisa menjadi faktor pembatas dalam reproduksi, mengingat kemampuan spesies untuk berganti kelamin dari betina ke jantan. Studi empiris menunjukkan bahwa rasio fase kehidupan ikan ini condong ke fase awal yang didominasi betina, yang dapat mengganggu keseimbangan populasi jika penangkapan jantan tidak diatur dengan baik.

Perlindungan dan Konservasi

Untuk memastikan kelangsungan hidup ikan kakatua dan menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang, perlu adanya regulasi penangkapan yang mempertimbangkan sifat hermafrodit protogini ikan ini. Pendekatan konservasi yang bijaksana akan membantu mempertahankan populasi pejantan yang cukup dalam kawanan, sehingga proses reproduksi dapat berlangsung dengan baik dan terumbu karang tetap sehat.

Ikan kakatua adalah contoh menakjubkan dari adaptasi alam yang memungkinkan spesies bertahan dalam lingkungan yang dinamis. Kemampuan berganti kelamin dari betina menjadi jantan menjadikan ikan ini unik dan penting dalam ekosistem terumbu karang. Pengelolaan yang hati-hati dan praktik penangkapan yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk melindungi spesies ini dan ekosistem tempat mereka tinggal. Mari kita jaga keberagaman hayati ini agar tetap lestari untuk generasi mendatang.

Penulis: Rosita Sandagang | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.