HADAPI ANCAMAN PERKEMBANGAN JAMUR UPAS PADA TANAMAN DENGAN CARA INI
HADAPI ANCAMAN PERKEMBANGAN JAMUR UPAS PADA TANAMAN DENGAN CARA INI
Penyakit jamur upas, yang diakibatkan oleh cendawan Upasia salmonicolor, telah lama menjadi hal yang meresahkan bagi petani. Cendawan ini memiliki kecenderungan untuk menyerang lebih dari 100 jenis tanaman penting dalam pertanian, termasuk tanaman-tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti kopi, kina, karet, mangga, dan kelengkeng.
Gejala awal infeksi jamur upas sering kali muncul di pangkal cabang atau bagian bawah cabang tanaman, terutama di area yang lembap dan minim paparan sinar matahari.
Miselium tipis yang tumbuh menyerupai benang-benang, bahkan mirip dengan sarang laba-laba, menjadi tanda pertama dari serangan jamur upas yang mengintai. Pada perkembangannya, miselium ini berkembang menjadi bintil-bintil berwarna kemerahan yang menandai kematian tanaman yang terjangkit.
Faktor Penyebaran Jamur Upas
Faktor lingkungan, seperti tingginya kelembapan udara dan curah hujan yang melimpah, turut mempercepat penyebaran penyakit jamur upas. Proses penyebaran spora melalui percikan air hujan menjadi salah satu mekanisme utama yang memperkuat penularan penyakit ini.
Selain itu, pola budidaya yang tidak tepat, seperti menanam tanaman terlalu rapat, serta lokasi kebun yang berada di lembah, rawa, atau persawahan, juga menjadi faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran jamur upas.
Perkembangan Jamur Upas
Memahami tahapan perkembangan jamur upas adalah kunci untuk mengatasi dan mencegah penyebaran penyakit ini. Tahapan ini dimulai dengan fase “rumah laba-laba”, di mana cendawan membentuk miselium tipis yang menyerupai sutera.
Tahap berikutnya adalah pembentukan “bongkol semu”, di mana terjadi penumpukan hifa pada sel kulit batang tanaman yang terinfeksi. Proses ini menghasilkan kerak berwarna merah jambu yang menjadi tanda perkembangan lanjutan penyakit ini.
Tahap akhir dari perkembangan jamur upas adalah pembentukan bongkol dan transformasi menjadi tubuh buah yang berwarna merah bata dan berbentuk seperti bantal.
Petani diharapkan dapat memahami dengan baik tentang penyakit jamur upas dan tahapan perkembangannya, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi tanaman mereka.
Dengan demikian, kerugian yang ditimbulkan oleh serangan jamur upas dapat diminimalkan, sehingga pertanian dapat tetap berjalan lancar demi menyediakan pasokan pangan yang cukup bagi masyarakat.
Penulis: Chelvi Agnariosa | Editor: Nurma Wibi Earthany