CARA MENANAM LIDAH BUAYA TANPA AKAR, BISA DIJADIKAN PRODUK OLAHAN
CARA MENANAM LIDAH BUAYA TANPA AKAR, BISA DIJADIKAN PRODUK OLAHAN
Lidah buaya sudah lama terkenal akan banyak manfaatnya. Banyak manfaat yang dimiliki oleh lidah buaya membuat tanaman ini terkenal di kalangan masyarakat. Banyak dari masyarakat menanam lidah buaya sebagai tanaman hias maupun untuk dijadikan bahan olahan.
Lidah buaya merupakan tanaman obat yang bermanfaat. Salah satunya adalah untuk membantu pertumbuhan rambut. Bukan hanya itu, tanaman yang mengandung lendir pada daging buahnya ini juga dapat mengobati berbagai penyakit kulit seperti luka bakar dan herpes.
Banyaknya manfaat yang dimiliki oleh lidah buaya membuat tanaman ini turut dijadikan ide peluang bisnis seperti produk kecantikan, minuman, dan makanan.
Baca Peluang Bisnis Produk Olahan Lidah Buaya
Siapa sangka tanaman ini ternyata cukup mudah untuk ditanam, bahkan dapat masih tumbuh dengan baik bila ditanam tanpa akar. Berikut cara menanam lidah buaya tanpa akar.
1. Siapkan media tanam
Proses pertama dalam menanam lidah buaya tanpa akar adalah dengan menyiapkan media tanam berupa polybag. Polybag yang digunakan juga beragam dari segi ukuran.
Kita bisa menggunakan polybag sesuai kebutuhan dengan ukuran mulai dari yang kecil hingga besar. Penentuan ukuran ini bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan lidah buaya jika sudah selesai ditanam nanti.
Pemilihan polybag juga bisa disesuaikan dengan lahan atau tempat yang dimiliki.
2. Siapkan tanah
Dalam menanam lidah buaya tanpa akar, selain harus menyediakan media tanam menggunakan polybag, kita juga harus menyiapkan tanah sebagai media tanam lain.
Cukup berbeda dengan tanaman lainnya yang menggunakan tanah basah, tanah yang digunakan dalam menanam lidah buaya merupakan tanah kering dan dapat juga menggunakan campuran tanah kering dengan pupuk kandang.
Ketika tanah telah disiapkan, tanah tersebut dapat dimasukkan ke dalam polybag. Pada proses ini, kita juga bisa memilih pot sesuai dengan kebtuhan. Namun disarankan, untuk memilih pot dengan ukuran yang lebar dan dalam.
3. Proses penanaman
Setelah media tanam sudah disiapkan, untuk proses pemananaman, kita dapat memilih lidah buaya yang masih berukuran kecil atau lidah buaya anakan.
Lidah buaya anakan yang dipilih harus lah yang unggul, yakni masih segar dan tidak ada noda bintik hitam pada daun. Setelah sudah dipilih, kita dapat menanamnya seperti ketika menanam tanaman biasa, kemudian tancapkan tanaman lidah buaya ke dalam media tanam polybag.
Perlu diperhatikan juga untuk tidak menancapkan lidah buaya pada polybag terlalu dalam ataupun dangkal, untuk menghindari busuk atau roboh.
4. Proses penyiraman
Untuk menghindari pembusukan, kita tidak perlu menyiram lidah buaya dengan air terlalu banyak. Hal ini dikarenakan jenis tanaman ini adalah tipe yang tidak menyukai air. Jika sudah ditanam, lidah buaya hanya perlu disiram dengan air yang cukup.
Selain menghindari pembusukan, tanaman lidah buaya memiliki daging yang menyimpan banyak air. Maka dari itu, tidak perlu repot-repot untuk menyiram, namun bisa melakukan penyiraman dengan takaran yang tidak terlalu banyak saja.
5. Proses perawatan
Dalam merawat tumbuhan ini, ada dua garis besar yang harus diperhatikan. Keduanya adalah pemupukan dan perawatan .
Pupuk yang digunakan dalam merawat lidah buaya adalah pupuk NPK atau pupuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk yang diberikan adalah sebanyak 2 gram untuk 1 polybag dalam rentang waktu dua minggu sekali.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merawat lidah buaya adalah pencahayaan. Lidah buaya harus terkena sinar matahari secara langsung. Namun tidak perlu sering-sering agar daun lidah buaya tidak timbul bintik atau berubah menjadi cokelat.
6. Proses panen
Pada tanaman lidah buaya, waktu panennya adalah saat berusia sekitar enam bulan. Namun pada umumnya, tanaman ini dipanen saat sudah berusia 7 bulan. Proses panen lidah buaya juga terbilang mudah. Kita hanya perlu memetik daunnya menggunakan pisau atau cutter.
Cukup mudah ‘kan dalam menanam lidah buaya tanpa akar? Cara di atas dapat dipraktikan di rumah maupun pada lahan perkebunan yang ada. Jika tunas telah tumbuh banyak, kita tidak perlu mengganti polybag dan hanya perlu memisahkan tunas ke dalam tanaman pot yang berbeda saja jika sudah tumbuh sekitar 10 cm.
Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra