Artikel

CARA BUDIDAYA UDANG VANAME DI KOLAM TERPAL

CARA BUDIDAYA UDANG VANAME DI KOLAM TERPAL
Artikel / Budidaya Perikanan / Perikanan

CARA BUDIDAYA UDANG VANAME DI KOLAM TERPAL

Udang kaki putih, atau yang lebih dikenal dengan udang vaname (Litopenaeus vannamei), adalah salah satu jenis udang yang berasal dari wilayah Timur Samudra Pasifik. Udang ini sangat diminati sebagai bahan makanan karena rasanya yang lezat serta kandungan gizi yang tinggi. Hal ini mendorong banyak orang untuk membudidayakannya, terutama karena udang vaname dikenal memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit dan keberlangsungan hidup yang tinggi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk budidaya.

Selain itu, udang vaname juga merupakan salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Pemerintah bahkan menargetkan Indonesia menjadi eksportir udang terbesar di dunia pada 2024, dengan kenaikan ekspor hingga 250%. Dengan prospek cerah tersebut, budidaya udang vaname bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi para pelaku usaha di sektor perikanan.

Langkah-Langkah Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal

Budidaya udang vaname bisa dilakukan di berbagai lingkungan, salah satunya di kolam terpal. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk memulai budidaya udang vaname:

  1. Persiapan Lokasi
    Pemilihan lokasi budidaya sangat penting. Kamu dapat memanfaatkan lahan yang tersedia di sekitar rumah atau tanah kosong. Pastikan lokasi tersebut cocok untuk budidaya, memiliki akses yang baik untuk pengelolaan air, dan cukup luas untuk menampung kolam terpal.
  2. Pengaturan Budidaya
    Udang vaname biasanya dibesarkan di tambak dengan air payau, namun budidaya ini juga bisa dilakukan di kolam terpal dengan air tawar. Pengaturan air dalam kolam terpal perlu diperhatikan untuk memastikan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan udang.
  3. Pemberantasan Hama
    Hama yang memangsa udang vaname, terutama saat masih kecil, dapat menyebabkan kegagalan panen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberantasan hama secara rutin untuk melindungi udang.
  4. Pengisian Air Kolam
    Air di kolam terpal diisi secara bertahap dan dibiarkan selama 1 hingga 2 minggu agar bau karet dari terpal hilang. Setelah itu, air diganti dengan air tawar yang baru dan dibiarkan selama beberapa hari sebelum kolam siap digunakan.
  5. Fermentasi Kolam Udang
    Sebelum menebar udang, kolam perlu difermentasi terlebih dahulu menggunakan probiotik dan ditambahkan garam agar air menjadi payau. Proses ini penting untuk menciptakan lingkungan yang sesuai bagi udang vaname.
  6. Pemilihan Bibit Unggul
    Pemilihan bibit unggul merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan budidaya udang. Bibit udang yang berkualitas dapat dilihat dari ukurannya yang seragam, kemampuan berenang melawan arus, serta tidak ada cacat fisik.
  7. Penebaran Bibit Udang
    Penebaran bibit udang dapat dilakukan kapan saja, namun penting untuk memperhatikan aklimatisasi suhu air. Bibit udang sebaiknya diapungkan dalam kantong plastik di atas permukaan air kolam sebelum dilepaskan.
  8. Waktu Penebaran Bibit
    Penebaran bibit udang sebaiknya dilakukan pada sore hari atau saat matahari tidak terlalu menyengat, agar udang tidak stres akibat perubahan suhu yang ekstrem.
  9. Pemberian Pakan
    Selama 7 hari pertama, penting untuk memastikan pemberian pakan yang cukup agar udang dapat tumbuh dengan optimal. Setelah usia 7 hari, pakan dengan kandungan protein tinggi (sekitar 30%) diberikan sebanyak 3 hingga 4 kali sehari.
  10. Pengurasan Air Kolam
    Setelah kolam udang berusia 60 hari, air kolam sebaiknya diganti sebanyak 10% dari volume total kolam. Proses ini bertujuan untuk menjaga kualitas air dan mencegah penumpukan kotoran yang dapat mengganggu kesehatan udang.

Budidaya udang vaname di kolam terpal dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, terutama dengan tingginya permintaan pasar dan dukungan dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor udang. Dengan mengikuti langkah-langkah budidaya yang tepat, kamu dapat memastikan pertumbuhan udang yang optimal dan memaksimalkan hasil panen. Selain itu, perawatan yang baik, mulai dari pemilihan bibit unggul hingga pengelolaan air kolam, akan sangat berpengaruh pada keberhasilan budidaya ini.

Penulis: Tomi | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.