Artikel

CARA BUDIDAYA MAGGOT BSF, BISA DIJADIKAN PAKAN IKAN DAN TERNAK

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - CARA BUDIDAYA MAGGOT BSF, BISA DIJADIKAN PAKAN IKAN DAN TERNAK
Artikel / Budidaya Perikanan / Nutrisi dan Pakan Ternak / Perikanan / Peternakan

CARA BUDIDAYA MAGGOT BSF, BISA DIJADIKAN PAKAN IKAN DAN TERNAK

Budidaya maggot black soldier fly (BSF) telah menjadi alternatif yang sangat menjanjikan dan efisien untuk mengurangi biaya pakan ikan yang biasanya sangat tinggi dalam sektor budidaya ikan. Untuk itu pengetahuan tentang cara budidaya maggot BSF akan sangat berguna untuk diketahui. Bahkan, bukan hanya sebagai pakan ikan saja, maggot BSF juga dapat dijadikan alternatif pakan ternak hingga dijadikan pupuk.

Maggot BSF merupakan larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang mirip dengan tawon. Larva ini merupakan bentuk tahap pertama dari siklus hidup black soldier fly yang akan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.

Menurut Bibin dan kawan-kawan melalui jurnal pengabdian masyaraktnya yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) dengan Penerapan Desain Kandang Bebas Hama, kandungan protein dalam maggot BSF setara dengan pelet pabrikan, sehingga sangat efektif dan dapat diandalkan sebagai pakan alternatif berkualitas tinggi.

Berikut ini adalah tahapan rinci budidaya maggot BSF yang telah dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan jurnal pengabdian masyarakat dari pengalaman praktis yang dilakukan kelompok pembudidaya Pokdakan Anugrah di Desa Maddenra, Kulo, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

Persiapan Kandang

Pemilihan lokasi budidaya maggot BSF memerlukan perhatian khusus. Pembudidaya perlu untuk memastikan area budidaya terbebas dari gangguan hama seperti tikus, semut rangrang, dan burung. Gangguan dari hama ini dapat merusak dan mengganggu siklus hidup maggot, sehingga penting untuk memilih lokasi yang aman dan terlindungi. Selain itu, lokasi budidaya harus memiliki sirkulasi udara yang baik untuk memastikan lingkungan tetap segar dan tidak lembab. Lingkungan yang lembab dapat menyebabkan pertumbuhan jamur atau bakteri berbahaya.

Desain kandang juga tidak boleh luput dari perhatian. Kandang harus mampu melindungi maggot dari predator dan cuaca ekstrem. Penggunaan jaring halus dan penutup yang kuat dapat dilakukan untuk memastikan maggot tetap aman dan tidak melarikan diri. Selain itu, desain kandang harus memungkinkan akses yang mudah untuk pemeliharaan dan pengawasan sehari-hari serta proses panen.

Pengadaan Telur

Pengadaan telur maggot BSF sebaiknya dilakukan dari sumber yang terpercaya untuk memastikan kualitas dan keberhasilannya. Satu gram telur maggot dapat menghasilkan sekitar 30 kg larva maggot, sehingga penting untuk mendapatkan telur yang sehat dan bebas dari kontaminasi. Membeli dari penjual atau peternak yang memiliki reputasi baik akan membantu menghindari masalah di kemudian hari.

Selain itu, telur maggot harus disimpan dengan benar sebelum ditempatkan pada media pembiakan. Telur harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering, serta jauh dari paparan langsung sinar matahari dan kelembaban tinggi. Penyimpanan yang baik akan memastikan telur tetap dalam kondisi optimal hingga siap digunakan.

Penyediaan Media

Penyediaan media pembiakan adalah langkah penting dalam budidaya maggot BSF. Media ini dapat berupa sampah organik seperti sisa sayuran, buah, atau limbah dapur. Penyediaan media berfungsi sebagai sumber makanan bagi larva. Media yang kaya akan nutrisi akan membantu larva tumbuh dengan cepat dan sehat. Larva yang tumbuh dengan sehat akan menghasilkan maggot yang berkualitas.

Selain itu, media harus disiapkan dengan baik sebelum telur ditempatkan. Media perlu dicacah atau dihaluskan untuk memudahkan larva dalam mengonsumsi dan mencerna makanan. Kelembaban media juga harus dijaga, tidak terlalu basah atau kering, untuk memastikan lingkungan yang ideal bagi perkembangan larva.

Penempatan Telur

Setelah media telah disiapkan, letakkan telur maggot pada media pembiakan. Penting untuk memastikan kondisi media tetap lembab untuk mendukung penetasan telur. Kelembaban yang cukup akan mempercepat proses penetasan dan memastikan larva yang baru menetas dapat langsung mengakses sumber makanan.

Telur harus ditempatkan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan. Sebarkan telur secara merata di permukaan media, hal ini akan membantu memastikan semua larva memiliki akses yang cukup ke makanan. Pengawasan yang baik selama tahap ini sangat penting untuk memastikan kondisi tetap optimal hingga telur menetas.

Tahap Perawatan

Setelah telur menetas, larva maggot harus dirawat dengan baik untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Menjaga kelembaban dan kebersihan media pembiakan sangat penting untuk menghindari masalah seperti pertumbuhan jamur atau bakteri. Media yang terlalu kering atau terlalu basah dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi larva.

Perawatan juga mencakup pemberian makanan tambahan jika diperlukan. Meskipun media pembiakan utama adalah sampah organik, menambahkan sumber makanan yang kaya akan protein dapat mempercepat pertumbuhan larva.

Proses Panen

Maggot siap dipanen ketika telah mencapai ukuran maksimal. Ciri-ciri maggot BSF yang telah siap panen adalah maggot mulai berwarna krem dan pergerakannya aktif. Proses panen harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan semua maggot terkumpul tanpa merusak media pembiakan yang masih dapat digunakan untuk siklus berikutnya. Setelah dipanen, maggot dapat segera digunakan atau disimpan untuk keperluan lebih lanjut, seperti dijadikan pakan ikan, pakan ternak, atau sebagai bahan pupuk.

Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.