Artikel

CARA BUDIDAYA IKAN KOI: BERPELUANG BISNIS TINGGI

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - CARA BUDIDAYA IKAN KOI: BERPELUANG BISNIS TINGGI
Artikel / Budidaya Perikanan / Perikanan

CARA BUDIDAYA IKAN KOI: BERPELUANG BISNIS TINGGI

Sumber daya alam di Indonesia sangat mendukung budidaya ikan hias. Maraknya produksi pakan alami membuat bisnis ikan hias semakin ramai peminat dan berkembang. Ikan hias yang sejak dahulu terkenal dan banyak diminati karena memiliki nilai estetika yang tinggi adalah ikan koi (Cyprinus carpio.). Kepopulerannya ini, membuat budidaya ikan koi menjadi suatu potensi bisnis yang menjanjikan.

Ikan koi berasal dari Jepang dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1962, saat Pangeran Akihito dan Putri Michiko berkunjung ke Indonesia. Di Jepang, ikan koi dikenal dengan sebutan Nishigoi. Ikan koi memiliki berbagai macam pola warna dan bentuk tubuh yang indah, sehingga menarik perhatian pecinta ikan hias baik di dalam maupun luar negeri.

Pada awalnya, ikan koi hanya memiliki warna tunggal seperti hitam (karasugoi dan sumigoi), merah (benigoi, higoi, akagoi), putih (shiromuji), keemasan (kingoi), dan putih keperakan (gingoi). Namun, melalui teknik budidaya dan penyilangan, kini kita dapat menemukan ikan koi dengan dua warna, tiga warna, bahkan lima warna. Ikan ini dapat dipelihara hampir di semua tempat, dan gerak-geriknya yang simpatik sering dianggap membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Tahapan Budidaya Ikan Koi

Pemeliharaan Induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk melakukan seleksi dan mematangkan gonad agar ikan siap dipijahkan. Proses ini sangat penting untuk memastikan keturunan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah untuk menghindari pemijahan massal yang dapat merugikan.

Sebelum kolam digunakan, dinding kolam harus disikat untuk menghilangkan lumut, kemudian dikeringkan selama 1-3 hari untuk memutus daur hidup patogen. Setelah itu, kolam diisi air setinggi 1-1,5 meter dan diberi methylene blue sebagai pencegahan jamur. Perawatan induk juga melibatkan pemberian pakan berkualitas tinggi dan pemantauan kesehatan secara rutin. Ini dilakukan untuk memastikan ikan dalam kondisi optimal untuk pemijahan.

Pemijahan Induk

Pada tahap ini, induk yang sudah diseleksi berdasarkan kualitas pola, ketajaman warna, morfologi tubuh, pertumbuhan, dan kesehatannya, dipindahkan ke kolam pemijahan. Pemindahan ikan ke dalam kolam pemijahan ini baiknya dilakukan saat sore hari. Biasanya, ikan akan memijah pada tengah malam, sehingga waktu pemindahan sangat penting.

Rasio induk jantan dan betina yang ideal adalah 2:1 untuk memastikan setiap telur terbuahi oleh sperma jantan. Proses pemijahan ini diawasi dengan cermat untuk memastikan kondisi optimal bagi ikan dan kualitas telur yang dihasilkan. Telur yang terbuahi akan menetas dalam waktu 2-3 hari, dan telur-telur yang tidak terbuahi atau terinfeksi jamur harus segera diambil untuk mencegah kontaminasi.

Pemanenan Telur/Larva

Telur yang dihasilkan oleh induk koi berwarna kuning jernih jika kondisinya baik, sedangkan telur yang keruh menandakan telur tidak terbuahi atau terinfeksi jamur. Jumlah telur yang dihasilkan per pemijahan bisa mencapai 100.000-150.000 butir.

Setelah menetas, larva ikan koi memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal kualitas air dan pakan. Penggantian air secara berkala dan pemberian pakan yang sesuai sangat penting untuk memastikan pertumbuhan larva yang optimal. Larva harus dijaga agar tidak stres dan terhindar dari predator yang mungkin ada di sekitar kolam.

Pemeliharaan Larva

Pasca panen, larva yang telah berumur 2 minggu ditebar ke kolam pendederan pada pagi atau sore hari untuk menghindari suhu tinggi yang dapat mematikan benih ikan. Kolam pendederan harus dipersiapkan dengan baik, termasuk menjaga kebersihan dan memastikan kualitas air yang optimal.

Selain itu, ketinggian air kolam harus mencapai 40 cm atau lebih untuk menjaga stabilitas suhu. Ini dikarenakan fluktuasi suhu yang tajam dapat berdampak buruk pada kesehatan benih ikan. Pemeliharaan larva melibatkan pemberian pakan yang sesuai dan pemantauan terus-menerus terhadap kondisi lingkungan kolam untuk memastikan benih ikan tumbuh dengan sehat.

Sortasi dan Transportasi Ikan

Ketika ikan sudah siap untuk diperjual belikan, pengepakan dilakukan dengan cara mengurangi air kolam lalu ikan ditangkap secara tradisional menggunakan serok atau jaring dengan hati-hati agar tidak melukai ikan. Setelah ditangkap, ikan dimasukkan ke bak penampungan sebelum dipak ke dalam plastik yang disesuaikan dengan jumlah dan ukuran ikan untuk transportasi.

Proses sortasi ini penting untuk memisahkan ikan berdasarkan ukuran dan kualitas, sehingga memudahkan dalam proses penjualan dan distribusi. Pengangkutan ikan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari stres dan cedera pada ikan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas ikan koi.

Baca lebih banyak tentang cara budidaya ikan

Budidaya ikan koi di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Dengan teknik budidaya yang tepat, mulai dari pemeliharaan induk hingga sortasi dan transportasi, ikan koi dapat menjadi sumber bisnis yang menguntungkan. Kualitas ikan koi yang dihasilkan tidak hanya menarik perhatian pasar lokal, tetapi juga pasar internasional. Oleh karena itu, budidaya ikan koi tidak hanya menjanjikan keuntungan finansial, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem perairan di Indonesia.

Dalam budidaya ikan, tentu cara dan perlakuannya dapat berbeda-beda tergantung dengan tempat budidaya dan berbagai macam faktor lain. Untuk itu, penting berkonsultasi dengan ahli agar langkah yang diambil tepat ketika menghadapi tantangan dalam berbudidaya. Untuk itu IPB Digitani menyediakan layanan konsultasi gratis bersama dengan Dewan Pakar IPB Digitani untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Anda bisa mengunduh aplikasi IPB Digitani di Play Store dan App Store, atau langsung datang ke kantor Tani dan Nelayan Center pada alamat berikut:

Penulis: Putri Widiyanti | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.