BUDIDAYA KACANG TANAH SEBAGAI TANAMAN BERPROTEIN TINGGI DARI AMERIKA SELATAN
BUDIDAYA KACANG TANAH SEBAGAI TANAMAN BERPROTEIN TINGGI DARI AMERIKA SELATAN
Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan jenis kacang-kacangan yang berasal dari Amerika Selatan, terutama ditemukan di wilayah Brasil. Tanaman ini dikenal karena kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi, sehingga menjadikannya penting dalam diet global.
Ada dua jenis utama kacang tanah yang umum ditanam oleh petani di Indonesia, yaitu jenis tipe tegak dan tipe menjalar.
- Tipe Tegak. Tanaman kacang tanah tumbuh tegak atau sedikit ke atas dengan buahnya yang terletak di dekat rumpun.
- Tipe Menjalar. Tanaman ini cenderung menjalar ke samping dengan batang utama yang panjang, serta buahnya yang terletak di ruas-ruas dekat dengan tanah.
Sementara itu, Trustinah dan Kasno (2015) menjelaskan terkait varietas unggul kacang tanah juga dapat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut.
- Daya hasil yang tinggi.
- Umur panen relatif pendek, sekitar 89 sampai 90 hari.
- Stabilitas hasil yang baik.
- Tahan terhadap penyakit utama seperti karat dan bercak daun.
- Toleran terhadap kekeringan dan tanah berlebihan air.
Dikutip dari Cybex Kementerian Pertanian, berikut budidaya kacang tanah dari syarat pertumbuhannya, pemeliharaan yang diperlukan, hingga proses panennya.
Syarat Pertumbuhan
Kacang tanah memiliki persyaratan khusus untuk pertumbuhannya yang perlu diperhatikan saat budidaya oleh petani sebagai berikut.
- Iklim. Curah hujan yang ideal untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 800 sampai 1.300 milimeter per tahun. Hujan yang terlalu keras dapat mengakibatkan kerontokan bunga dan gangguan dalam proses penyerbukan oleh lebah. Suhu udara yang optimal berkisar antara 28 sampai 32 derajat Celsius, dengan kelembaban yang terjaga untuk mendukung perkembangan tanaman.
- Media Tanam. Tanah yang ideal adalah yang gembur, bermutu tinggi, dan memiliki pH antara 6,0 sampai 6,5. Tanah yang cocok akan mendukung pertumbuhan akar dan perkembangan optimal kacang tanah.
- Ketinggian Tempat. Kacang tanah tumbuh baik pada ketinggian antara 0 sampai 500 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian tersebut, tanaman mampu mengoptimalkan proses fotosintesis dan perkembangan biji.
Pemeliharaan Tanaman Kacang Tanah
Beberapa tahapan pemeliharaan perlu dilakukan secara rutin agar tanaman kacang tanah dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang maksimal.
- Penyulaman. Menghilangkan bibit yang tidak tumbuh dengan segera untuk memastikan tanaman tumbuh merata.
- Penyiangan. Menghilangkan gulma pada usia tanaman 5 sampai 7 hari untuk menghindari persaingan nutrisi dan ruang tumbuh.
- Pembubunan. Membuat gundukan tanah di sekitar barisan tanaman untuk membantu perakaran yang lebih baik dan mempermudah proses pemberian pupuk.
- Pemupukan. Pemberian pupuk pada saat yang tepat, sekitar 3 hingga 4 minggu setelah tanam, untuk mendukung pertumbuhan polong dan pengisian biji yang optimal.
- Pengairan. Memastikan tanah tetap lembab, terutama saat musim kemarau. Pada saat tanaman berbunga, perlu diatur agar tidak terlalu basah untuk menghindari gangguan dalam proses penyerbukan.
Panen Kacang Tanah
Panen kacang tanah dilakukan saat tanaman telah mencapai tingkat kematangan yang tepat. Tanda-tanda kacang tanah siap panen antara lain sebagai berikut.
- Batang tanaman mulai mengeras.
- Daun-daun mulai menguning dan berguguran.
- Polong kacang tanah sudah terisi dan keras.
- Warna polong mulai berubah menjadi coklat kehitaman.
Proses panen kacang tanah dilakukan dengan mencabut tanaman secara utuh, memetik polong, membersihkan dari sisa-sisa tanaman, serta menjemurnya di bawah sinar matahari.
Penulis: Nurhalisa Simbaho | Editor: Nurma Wibi Earthany