Artikel

BUDIDAYA IKAN MANDARIN: TAHAP DAN CARANYA

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - BUDIDAYA IKAN MANDARIN: TAHAP DAN CARANYA
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Budidaya Perikanan / Perikanan

BUDIDAYA IKAN MANDARIN: TAHAP DAN CARANYA

Terdapat banyak ikan hias yang bernilai tinggi di Indonesia, salah satunya adalah Mandarinfish (Synchiropus splendidus). Mandarinfish atau ikan mandarin merupakan ikan yang unik dan cantik bahkan keunikan dan kecantikan warnanya tersebut menjadikan ikan ini salah satu dari sepuluh ikan tercantik didunia. Hal tersebut membuat ikan ini menarik untuk dibudidayakan. Sehingga cara budidaya ikan mandarin menarik untuk diketahui.

Melihat prospek pasar yang cukup tinggi dan menjanjikan, maka usaha ikan mandarin tampaknya akan mendapatkan keuntungan yang tinggi. Namun untuk menghasilkan keuntungan dibutuhkan bibit ikan yang unggul. Oleh karena itu diperlukan adanya keterampilan dan wawasan yang tinggi tentang pemeliharaan dan pembiakan ikan mandarin.

Ikan Mandarin memiliki keunikan sendiri, tubuhnya unik dengan 2 sirip punggung. Pola-pola garis tubuh yang tidak beraturan membuat penampilan ikan mandarin menjadi eksotis, ditambah dengan warna ekor oranye dan merah dengan pinggiran biru. Kepala ikan mandarin berbentuk lebar dan tertekan ke bawah. Ikan ini memiliki sirip perut yang besar dan bulat yang digunakan untuk berjalan atau berenang.

Untuk mengetahui cara budidaya ikan mandarin sehingga dapat menghasilkan bibit yang unggul, simak tahapannya berikut ini:

1. Tahap Pembenihan (Pemeliharaan Induk)

Induk ikan Mandarin dipelihara dalam wadah berkapasitas 1-2 ton dengan populasi antara 50-150 ekor, yang dijaga agar rasio jantan-betina seimbang. Lingkungan dalam wadah pemeliharaan diatur dengan sistem sirkulasi air yang optimal, memastikan kualitas air tetap terjaga untuk pertumbuhan dan kesehatan induk.

Pakan yang diberikan kepada induk mencakup Artemia Dewasa, copepoda, cacing darah, dan pelet, yang diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka selama masa pemeliharaan. Hal ini penting untuk memastikan kondisi fisik dan reproduksi induk tetap prima dalam proses budidaya ikan Mandarin.

2. Tahap Pemijahan

Pemijahan ikan Mandarin terjadi secara alami menjelang matahari terbenam. Saat itu, telur-telur ikan ini mengapung di permukaan air dengan warna yang transparan, menandakan kesiapan untuk dipanen. Setelah telur-telur dipijahkan, mereka dikumpulkan dengan hati-hati dan dipindahkan ke bak larva untuk melanjutkan tahap perkembangbiakan.

Proses ini merupakan langkah krusial dalam siklus budidaya ikan Mandarin, di mana telur-telur yang berhasil dipindahkan akan melalui fase perkembangan larva sebelum menjadi benih yang siap dibesarkan lebih lanjut.

3. Tahap Pemeliharaan Larva dan Benih

Larva ikan Mandarin dipelihara dalam bak berbahan fiber atau beton untuk memfasilitasi pertumbuhan awal mereka. Pada usia 2 hari, larva diberi pakan berupa rotifer, yang merupakan sumber nutrisi penting dalam fase awal perkembangan mereka. Setelah mencapai usia sekitar 25 hari atau 1 bulan, pakan larva diubah menjadi naupli Artemia yang lebih kaya nutrisinya, membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal.

Ketika mencapai usia sekitar 1,5-2 bulan, larva yang telah tumbuh lebih besar dipindahkan ke bak pendederan. Tahap ini bertujuan untuk memungkinkan mereka tumbuh lebih lanjut dan menguatkan kondisi fisik sebelum siap dipindahkan ke tahap selanjutnya dalam proses pembesaran ikan Mandarin.

4. Tahap Pembesaran

Pembesaran ikan Mandarin dilakukan di Kawasan Jaring Apung (KJA) menggunakan waring hijau dengan ukuran 1×1 meter. Benih dengan ukuran minimal 1 cm disebar dengan padat penebaran sekitar 100-150 ekor per meter persegi. Pada tahap ini, ikan diberi pakan pelet 2-3 kali sehari untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Pencegahan penyakit dilakukan dengan menjaga kualitas air dan lingkungan perendaman air tawar.

Dalam tahap pembesaran ikan, pembersihan bak harus diperhatikan. Bak yang digunakan untuk pembersihan ikan Mandarin dapat berupa bak beton, fiber, atau akuarium. Benih dengan ukuran minimal 1 cm disebar dengan padat penebaran sekitar 1000 ekor per ton air. Pada tahap ini, pakan yang diberikan meliputi pelet dan Artemia dewasa, sambil tetap memperhatikan pencegahan penyakit dalam lingkungan perendaman air tawar.

Baca lebih banyak tentang cara budidaya ikan

Dengan memahami tahapan budidaya ikan Mandarin, dari pemeliharaan induk hingga tahap pembesaran dan pencegahan penyakit, dapat dihasilkan benih yang unggul untuk memenuhi pasar yang menjanjikan. Keunikan dan kecantikan ikan Mandarin tidak hanya membuatnya diminati sebagai ikan hias, tetapi juga memberikan potensi keuntungan yang tinggi bagi para pembudidaya.

Penulis: Rosita Sandagang | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.