Sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap tebu rawa sebagai tumbuhan yang merugikan. Hal ini disebabkan oleh tingginya populasi tanaman ini yang dapat menyebabkan penyempitan aliran sungai dan gangguan ekosistem perairan. Namun, di balik anggapan tersebut, tebu rawa sebenarnya memiliki potensi yang besar, khususnya sebagai bahan pakan ternak. Sayangnya, manfaat ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Di tengah kenaikan harga pakan yang tidak sebanding dengan harga produksi ternak, peternak menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya operasional yang meningkat. Oleh karena itu, pemanfaatan tebu rawa sebagai pakan alternatif dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

Kandungan Nutrisi Tebu Rawa

Tebu rawa atau dikenal sebagai gulma perairan ternyata memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi ternak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rafiqa (2024), tebu rawa memiliki kandungan serat kasar lebih dari 18%, kandungan protein di bawah 20%, serta kandungan Neutral Detergent Fiber (NDF) lebih dari 35%. Dengan kandungan tersebut, tebu rawa termasuk dalam kategori bahan pakan berserat tinggi yang baik bagi ternak ruminansia.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan logam berat dalam tebu rawa masih dalam batas aman untuk dikonsumsi oleh ternak. Hal ini membuat tebu rawa menjadi salah satu sumber hijauan yang potensial untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dengan harga yang lebih ekonomis.

Manfaat Tebu Rawa sebagai Pakan Ternak

Pakan hijauan merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas ternak, terutama bagi ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba. Sebagian besar pakan ternak ruminansia terdiri dari hijauan, dengan tambahan konsentrat sebagai pelengkap. Tebu rawa dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber hijauan karena ketersediaannya yang melimpah dan nutrisinya yang mendukung pertumbuhan ternak.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badarina et al. (2005), pemanfaatan 100% rumput tebu rawa sebagai ransum basal pada ternak domba mampu mencukupi kebutuhan energi tercerna untuk hidup pokok sebesar 2,88 Makal, yang bahkan melebihi standar kebutuhan sebesar 2,59 Makal. Hasil ini menunjukkan bahwa tebu rawa dapat menjadi alternatif pakan yang berkualitas untuk ternak.

Pemanfaatan tebu rawa sebagai bahan pakan ternak merupakan langkah inovatif yang dapat membantu mengurangi biaya produksi ternak. Bukan hanya itu,dalam segi operasional peternakan, tetapi juga bisa mengatasi masalah pertumbuhan populasi tebu rawa yang berlebihan. Dengan kandungan nutrisi yang cukup baik dan ketersediaannya yang melimpah, tebu rawa memiliki potensi besar sebagai alternatif pakan hijauan yang ekonomis dan ramah lingkungan.

Diperlukan penelitian lebih lanjut serta sosialisasi kepada para peternak mengenai manfaat tebu rawa agar penggunaannya semakin optimal. Dengan pemanfaatan yang tepat, tebu rawa tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi dalam peternakan tetapi juga memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan yang ditimbulkannya.

Penulis: Fathiyya Azzahra | Editor: Rahel Azzahra