Artikel

BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN HAMA ULAT PADA TANAMAN BAWANG MERAH?

8. P3 - Hermanu Triwidodo - DIGITANI - IPB University - Tani Nelayan Center IPB - Mengatasi Hama Ulat Grayak Pada Bawang Merah
Artikel Konsultasi / Pertanian

BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN HAMA ULAT PADA TANAMAN BAWANG MERAH?

Pertanyaan: 

Tanaman bawang merah milik saya banyak yang dimakan oleh ulat. Kerusakannya kadang bisa sampai ke seluruh bagian tanaman kalau sudah masuk musim kemarau atau kering. Setelah dimakan oleh ulat, daun bawangnya berwarna trasnparan. Kami cenderung tidak mengendalikan ulat ini, tapi terkadang ulatnya cepat sekali menyebar dan memakan umbi. Kira-kira, pengendalian apa yang bisa saya lakukan? 

(Andi)

Jawaban: 

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Berdasarkan dari penjelasan dan foto yang disampaikan, sepertinya tanaman tersebut terserang hama ulat grayak (Spodoptera exigua).

Warna dari keseluruhan ulat tersebut adalah hijau. Selain itu, hama tersebut memiliki garis middorsal putih atau pucat dan seringkali dua garis dorsolateral putih pada pelindung toraks.

Hama ini merupakan polifag yang mampu memakan banyak jenis tanaman. Rendahnya musuh alami menyebabkan mudahnya ulat grayak untuk berkembang di lapangan.

Pengendalian yang dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Pasang light trap (lampu perangkap) menggunakan kayu dan lampu daya 20 hingga 100 Watt. Letakkan ember berisi air pada bawah lampu untuk mengendalikan ngengat yang terbang. Lampu dapat dinyalakan ketika pukul 6 sore hingga pukul 6 pagi.
  2. Kumpulkan paket telur dan larva bila ditemukan saat melakukan pengamatan pada lahan. Lahan bawang merah dapat diamati paling sedikit 3 kali dalam seminggu.
  3. Kumpulkan kumbang koksi dan cecopet dengan menggunakan jaring kecil. Kemudian, pindahkan hewan tersebut ke tanaman bawang merah untuk memangsa larva ulat S. exigua.
  4. Bila masih ditemukan banyak larva, semprotkan insektisida nabati dari daun babadotan (Ageratum conyzoides). Pembuatannya yaitu dengan menghaluskan 500 gram daun, lalu campurkan 1 liter air. Diamkan 1 sampai 3 hari. Air hasil rendaman sebanyak 200 mililiter dicampur dengan air 600 mililiter dan diaplikasikan dengan disemprot sebanyak 1 sampai 2 kali dalam seminggu. 
  5. Lakukan pemupukan sesuai rekomendasi pada pertanaman berikutnya. Kebutuhan disesuaikan untuk lahan 60 meter persegi. Ketika 7 hari sebelum tanam, campurkan 1.5 kilogram NPK mutiara, 300 gram SP36, 180 gram KCL dan 2 kilogram pupuk kandang atau kompos dan aduk dengan tanah. Pemupukan susulan (15 hari setelah tanam) dilakukan dengan menebar 1 kilogram urea di atas bedengan.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Dyah Hariyanti Purnomo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X