Pertanyaan:

Bagaimana cara mencegah atau mengatasi terjadinya serangan aratan (sebutan orang Banyuwangi untuk kejadian ayam yang tiba-tiba banyak mati setiap hari)? Dan apa penyebab aratan itu?

(Rahmat Erlambang)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB.

Terkait pertanyaan Sobat Tani di atas, kita sering mendengar pada ayam kampung atau semua jenis ayam sebetulnya, istilah aratan itu adalah penyakit, yang kita ketahui mati mendadak. Misalnya, ayam itu sore sehat tahu-tahu paginya mati, atau paginya sehat sorenya mati. Hal ini merupakan istilah penyakit yang sering didengar atau disampaikan oleh masyarakat, khususnya di daerah Jawa. Nah, apa penyebabnya?

Penyebabnya adalah daya tahan tubuh ayam yang sedang merosot. Kemungkinan, biasanya karena pancaroba, dari musim panas ke musim hujan, dan dari musim hujan ke musim panas. Nah, inilah yang menyebabkan daya tahan tubuhnya itu melemah. Pada saat daya tahan tubuh melemah, maka berbagai penyakit akan muncul. Kenapa?

Karena daya tahan sudah lemah, kemudian penyakit dari luar atau lingkungan itu muncul atau outbreak. Misalnya saja yang sering itu penyakit ND dan penyakit flu burung. Dua penyakit ini memang penyakit yang mematikan. Di sisi lain ada beberapa penyakit lain tertentu, yang dapat mengikutinya dan menyebabkan kematian juga. Nah inilah yang menyebabkan ayam itu mati mendadak. Oleh karena itu, pencegahannya apa?

Pencegahannya adalah ayam kita selalu dalam kondisi sehat bugar, yaitu dengan pakan yang baik, air minum yang cukup di kandang, kemudian lingkungan kandang yang bersih. Sehingga pada saat pancaroba, ayam-ayam kita dalam kondisi daya tahan tubuhnya prima, mampu menangkal penyakit yang ada di lingkungannya. Dengan demikian, hewan-hewan “terkita” atau “ternak kita”, ayam kita, tidak kena aratan. Nah kalau sudah terjadi bagaimana?

Ya diobati dan tergantung dengan kondisi yang ada. Pengobatannya dapat dengan membelikan vitamin saja. Tapi, untuk ayam-ayam yang masih sehat sebaiknya segera kita vaksinasi, baik vaksin ND, vaksin flu burung, dan sebagainya.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Drh. Agik Suprayogi, MSc, Agr, AIFH. | Editor: Exciyona Adistika