BAGAIMANA CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR (POC)?
BAGAIMANA CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR (POC)?
Pertanyaan:
Bagaimana cara membuat Pupuk Organik Cair (POC)?
(Endang)
Jawaban:
Halo, Sobat Tani.
Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB.
Terkait pertanyaan Sobat Tani di atas, Pupuk Organik Cair (POC) adalah pupuk (sumber hara tanaman) yang diperoleh dengan cara memfermentasi bahan-bahan alami (senyawa organik), terutama dari tanaman, melalui pencampuran dengan air. Selain itu, bahan lain yang dapat digunakan adalah dari golongan hewan, terutama ikan. Penggunaan sisa bahan dari hewan menyusui sebaiknya dihindari karena ada peluang membawa penyebab penyakit (patogen) yang dapat menyerang manusia. Karena berasal dari senyawa organik (sisa tanaman dan/atau hewan), maka untuk dapat melepas unsur-unsur hara (anorganik) yang terkandung di dalamnya perlu proses dekomposisi dengan bantuan dekomposer, baik yang ada di alam atau yang sudah dipilih melalui proses penelitian (laboratorium).
Proses dekomposisi untuk bahan-bahan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
- Mencampur bahan-bahan yang digunakan dengan cara ditaburi tanah atau pupuk kandang yang sudah matang atau lapisan pupuk kandang terbawah yang sudah tercampur lama dengan tanah.
- Ditaburi dekomposer (pengurai) yang sudah teruji hasil isolasi di laboratorium.
- Gabungan kedua cara di atas.
Komposisi hara yang diperoleh dari pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) sangat tergantung jenis bahan (bagian bahan) yang digunakan. Secara umum, bahan tanaman berdaun lurus (bertulang daun sejajar), sayuran daun, dan kulit buah banyak mengandung unsur kalium (K). Sementara itu, daun lebar (terutama kacang-kacangan) banyak mengandung unsur nitrogen (N). Bagian tulang hewan dan cangkang telur banyak mengandung kalsium (Ca). Beberapa bahan lain, seperti sekam padi atau rumputan yang tajam pinggirannya banyak mengandung unsur silikat (Si) yang penting untuk ketahanan tanaman terhadap beberapa hama dan penyakit.
Adapun, cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) secara sederhana, yaitu:
- Cacah bahan yang tersedia menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mempercepat proses dekomposisi.
- Berikan dekomposer dan campurkan bahan tersebut dengan air dengan perbandingan 1 bahan organik dan 5 air berbasis volume (isi), misalnya 1 ember bahan dan 5 ember air.
- Aduk secara merata dalam wadah kemudian ditutup rapat.
- Aduk setiap hari bahan yang tercampur paling tidak selama 1 menit atau diberi udara dengan aerator.
- Biarkan (fermentasi) campuran bahan tersebut paling tidak selama 2 minggu.
Selain itu, karena kebutuhan hara setiap fase tumbuh tanaman berbeda-beda, maka sebaiknya dibuat setidaknya 2 formula dengan komposisi unsur hara yang berbeda pula. Berikut ini saran sederhana untuk formula tersebut, yaitu:
- Untuk tanaman fase vegetatif: 3 bagian bahan yang lebih banyak unsur nitrogen (N) dan 1 bagian bahan yang banyak mengandung unsur kalium (K).
- Untuk tanaman fase berbunga atau berbuah: 1 bagian bahan yang banyak mengandung unsur nitrogen (N) dan 3 bagian bahan yang banyak mengandung unsur kalium (K).
Selamat mencoba.
Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Widodo, MS. | Editor: Exciyona Adistika