Artikel

BAGAIMANA CARA EFEKTIF MENGUSIR ULAT GRAYAK PADA TANAMAN TERUNG?

9. P1 - Hermanu Triwidodo - DIGITANI - IPB University - Tani Nelayan Center IPB - CARA EFEKTIF MENGUSIR ULAT GRAYAK PADA TERUNG
Artikel Konsultasi / Pertanian

BAGAIMANA CARA EFEKTIF MENGUSIR ULAT GRAYAK PADA TANAMAN TERUNG?

Pertanyaan:

Tanaman terung yang berumur sekitar 3 bulan sering terserang hama ulat grayak. Perlu diketahui bahwa di sekitar pertanaman terung, saya juga menanam bayam, cabai, kangkung, tomat, kacang panjang, dan timun. Meskipun saya telah melakukan pembersihan lahan secara rutin, namun hama ulat grayak tetap menjadi masalah. Apakah ada cara yang efektif untuk mengatasinya?

(Andi)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Hama ulat grayak (Spodoptera litura) dapat menyerang daun yang muda maupun tua dan umumnya menyebabkan daun berlubang dengan bentuk tidak teratur.

Larva S. litura biasanya memiliki titik hitam pada sisi tubuhnya dan berwarna hijau-hijauan saat masih muda, dengan kepala berwarna hitam dan panjang tubuh sekitar 2,0 hingga 2,74 milimeter. Pada tubuh larva terdapat bulu halus, dan pada bagian dorsal terdapat garis hitam meningkat serta garis putih memanjang dari toraks hingga ujung abdomen, serta empat titik pada toraks yang berbaris dua-dua.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ini sebagai berikut.

  1. Pengolahan tanah secara berkala untuk mematikan larva dan pupa ulat grayak, serta hama ulat lain dengan memberikan paparan sinar matahari pada tanah.
  2. Mengumpulkan dan memusnahkan telur dan larva hama pada sore hari untuk mengurangi populasi hama.
  3. Melakukan sanitasi gulma secara berkala untuk mengurangi pelindung bagi hama dan memastikan sanitasi pada gulma yang dapat menjadi inang alternatif organisme pengganggu tanaman (OPT).
  4. Menggunakan pengendalian hayati seperti bakteri Bacilius thuringiensis, cendawan Beauvaria bassiana, cendawan Metarhizium, dan virus Spodoptera litura Multicapsid Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV). Juga dapat dilakukan pelepasan dan konservasi musuh alami berupa parasitoid Trichogramma sp., Telenomus sp., dan predator Anomaloninae, Sycanus sp. dengan menanam tanaman refugia seperti kenikir, tagetes, dan bunga matahari di sekitar pertanaman terung.
  5. Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan inang untuk mencegah insidensi penyakit di musim tanam selanjutnya, seperti kacang tanah dan kedelai.
  6. Pemasangan lampu perangkap untuk memantau ngengat (imago) hama ini dan sekaligus sebagai cara pengendalian mekanis.
  7. Penggunaan pestisida sintetik (insektisida) apabila populasi hama sudah melewati ambang ekonomi. Penggunaan insektisida perlu diperhatikan jenis dan bahan aktifnya, seperti imidaklopid, emamektin benzoat, permetrin, dan klorantraniliprol, serta perlu melakukan rotasi bahan aktif pestisida untuk mencegah terbentuknya biotipe baru hama.

Selain itu, serangan hama ini dapat diminimalisir dengan melakukan budidaya tanaman sehat, termasuk penggunaan benih yang berkualitas, pemupukan yang seimbang, pengaturan jarak tanam yang sesuai, dan pengaturan waktu tanam. Jika menggunakan sistem tumpangsari, direkomendasikan untuk menanam tanaman kacang-kacangan seperti kedelai untuk menekan populasi hama ini.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Niky Elfa Amanatillah

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X