Artikel

ATASI DAN CEGAH BUSUK SIRIP PADA IKAN HIAS 

ATASI DAN CEGAH BUSUK SIRIP PADA IKAN HIAS
Artikel / Perikanan

ATASI DAN CEGAH BUSUK SIRIP PADA IKAN HIAS 

Loading

Contoh kasus fin rot pada ikan hias, ditandai dengan sirip yang compang-camping dan perubahan warna.
Contoh kasus fin rot pada ikan hias, ditandai dengan sirip yang compang-camping dan perubahan warna.

Busuk sirip (fin rot) merupakan salah satu penyakit umum pada ikan hias, baik ikan cupang maupun ikan mas. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berkembang dalam kondisi akuarium yang kotor, kualitas perawatan yang buruk, atau kontak dengan ikan lain yang terjangkit penyakit menular.  

Gejalanya ditandai dengan sirip yang tampak compang-camping atau robek seolah membusuk, perubahan warna tubuh, hingga ikan menjadi lesu. Jika tidak segera ditangani, busuk sirip dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sirip bahkan berujung kematian. 

Untuk itu, cara mengatasi dan mencegah penyakit ini menjangkiti ikan hias menjadi penting untuk diketahui.  

Karantina dan Pembersihan Akuarium 

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memindahkan ikan yang terjangkit ke akuarium lain berisi air bersih tanpa klorin. Pemindahan ikan sehat ke wadah terpisah juga diperlukan untuk mencegah penularan, dan sebaiknya tidak menggunakan jaring yang sama dengan ikan sakit. Setelah itu, akuarium utama harus dikosongkan dan dibersihkan secara menyeluruh menggunakan air panas, tanpa sabun. Semua aksesori, termasuk kerikil, direndam dalam air panas selama beberapa menit, sementara tanaman hidup cukup direndam dalam air hangat. 

Pergantian Air dan Pengaturan Kualitas 

Setelah akuarium bersih, seluruh air perlu diganti. Jika akuarium belum melalui proses cycling, maka penggantian dilakukan 100% dengan air bebas klorin yang telah diberi kondisioner, bersuhu sekitar 26–27 °C. Namun, untuk akuarium yang sudah ber-cycling, cukup diganti 50% agar bakteri baik tetap terjaga. Filter juga harus dibersihkan menggunakan air dari akuarium agar tidak terkontaminasi zat berbahaya dari air keran. 

Sebelum ikan dikembalikan, kualitas air harus diperiksa dengan kit uji pH. Idealnya pH berada di kisaran 7–8, sementara kadar amonia, nitrit, dan nitrat tidak boleh melebihi 40 ppm. Setelah kondisi air stabil, ikan dapat dimasukkan kembali secara perlahan. Pemberian antibiotik atau antijamur ke dalam akuarium dapat membantu mempercepat pemulihan. 

Pengobatan Busuk Sirip 

Jika pembersihan akuarium tidak cukup efektif, pengobatan antibakteri dapat digunakan. Obat khusus busuk sirip tersedia di toko hewan, dengan kandungan antibiotik seperti eritromisin, minosiklin, atau tetrasiklin. Beberapa merek yang populer di antaranya Maracyn, Maracyn II, MelaFix, dan Jungle Fungus Eliminator. Penting untuk memastikan obat tidak mengandung pewarna organik karena dapat beracun bagi ikan tertentu. 

Sebagai alternatif, minyak tea tree dan garam tonik dapat dimanfaatkan. Meskipun efektivitas minyak tea tree lebih cocok sebagai pencegahan, beberapa tetes dapat ditambahkan untuk menjaga kebersihan air. Garam tonik dengan dosis 30 gram per 4 liter air juga dapat membantu mencegah busuk sirip, namun hanya boleh digunakan untuk ikan air tawar yang toleran terhadap garam. Selama pengobatan, pemasangan pompa udara atau batu aerasi sangat disarankan agar kadar oksigen tetap mencukupi. 

Pencegahan Busuk Sirip 

Pencegahan merupakan langkah terbaik agar busuk sirip tidak kembali terjadi. Akuarium perlu dijaga kebersihannya dengan penggantian air secara rutin. Untuk akuarium berkapasitas 4 liter, air diganti setiap 3 hari, sementara kapasitas 10 liter perlu diganti setiap 4–5 hari, dan kapasitas 20 liter cukup setiap 7 hari. Penambahan garam akuarium dapat membantu menjaga kualitas air tetap sehat. 

Selain itu, kepadatan ikan dalam akuarium harus diperhatikan. Terlalu banyak ikan dapat meningkatkan stres dan risiko penyakit. Beberapa jenis ikan, seperti serpae tetra, tetra janda hitam, atau ikan hias Sumatra, cenderung suka menggigit sirip sehingga sebaiknya dipisahkan dari ikan yang lebih rentan. 

Pemberian pakan juga berpengaruh besar terhadap daya tahan tubuh ikan. Makanan berkualitas tinggi dengan variasi yang cukup, serta jadwal makan yang teratur, akan menjaga sistem kekebalan ikan tetap kuat. Pemberian pakan berlebihan sebaiknya dihindari karena sisa makanan dapat menjadi sumber pertumbuhan bakteri di dalam akuarium. 

Busuk sirip dapat menjadi masalah serius bagi ikan hias, namun dengan karantina, pembersihan akuarium, perawatan kualitas air, serta pemberian obat yang tepat, penyakit ini dapat diatasi. Menjaga kebersihan lingkungan akuarium, mengatur kepadatan ikan, dan memberikan pakan berkualitas merupakan kunci utama untuk mencegah busuk sirip muncul kembali. 

Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra 

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame