Artikel

APAKAH HAMA SERANGGA BISA JAMURAN?

Dheya Cintya Monica - IPB DIGITANI - Tani Nelayan Center IPB University - APAKAH HAMA SERANGGA BISA JAMURAN - Beauveria Entomopatogen - Nurma Wibi Earthany (2)
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

APAKAH HAMA SERANGGA BISA JAMURAN?

Peningkatan penggunaan pestisida sejak tahun 1945 telah menyebabkan sebagian besar hama penting tanaman menjadi lebih tahan terhadap pestisida sintetik yang umum di pasaran. Hal ini mendorong kita untuk beralih ke pendekatan pengendalian hama menggunakan agen hayati, karena penggunaan agen hayati dianggap sebagai solusi paling potensial saat ini yang memiliki dampak minim pada lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu jenis agen hayati yang dapat digunakan adalah kelompok entomopatogen, yaitu makhluk hidup yang menyebabkan penyakit pada serangga.

Entomopatogen biasanya berupa mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata manusia, merupakan musuh alami serangga yang sudah ada secara alami di alam. Kemampuan entomopatogen untuk menyebabkan penyakit hingga kematian pada serangga membuatnya menjadi pilihan yang menjanjikan dalam pengendalian hama. Salah satu jenis entomopatogen yang umum digunakan adalah “jamur,” dengan Beauveria menjadi jenis yang sering diaplikasikan untuk menginfeksi hama penting pada beberapa tanaman.

Inang Larva Yang Terinfeksi Beauveria (Foto: Scinetific Reports)

Adapun keunggulan Beauveria dibandingkan dengan pestisida sintetik adalah sebagai berikut.

  1. Biaya yang lebih terjangkau karena hanya memanfaatkan serangga yang sakit yang ditemukan di lahan.
  2. Kemampuan untuk diperbanyak sendiri di rumah dan dapat dengan mudah diperbanyak pada media sederhana.
  3. Aplikasinya mudah, serupa dengan pengaplikasian pestisida sintetik menggunakan metode semprot.
  4. Keselamatan terhadap lingkungan.
  5. Aman bagi manusia dan organisme non-target lainnya.
  6. Dapat dikombinasikan dengan metode pengendalian lainnya.
  7. Tidak menyebabkan resistensi pada hama.
  8. Mampu menyerang berbagai jenis hama.

Mekanisme kerja Beauveria dimulai dengan menempel pada permukaan tubuh inang, menembus permukaan tubuh inang, dan menginfeksi tubuh inang. Beauveria mengembangkan diri di dalam tubuh hama dan mengkonsumsi bagian tubuhnya hingga habis. Cendawan kemudian melapisi tubuh hama dan menciptakan tampilan serupa mumi.

Beauveria efektif dalam menyerang berbagai jenis hama, seperti ulat grayak kedelai (Spodoptera litura), kutu kebul (Bemisia tabacci), kepik hijau (Nezara viridulla), wereng batang coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta), hama penggerek ubi jalar (Cylas formicarius), dan hama penting lainnya. Menurut Buletin Palawija oleh Bayu (2021), persentase rata-rata kemampuan Beauveria dalam mematikan hama berkisar antara 70 hingga 100 persen.

Aplikasi Beauveria dapat dilakukan dengan memperoleh sediaan komersial yang tersedia di pasaran atau mengisolasi sendiri dari lahan. Serangga yang terinfeksi oleh Beauveria dapat dikenali dengan ciri-ciri tubuh yang tertutup oleh cendawan berwarna putih, menyerupai serabut putih, yang melapisi tubuh serangga dan memberikan kesan seperti mumi. Perbanyakan cendawan dapat dilakukan dengan menyediakan media perbanyakan berbahan beras giling dan jagung.

Dilansir dari Cybex Kementerian Pertanian, berikut langkah sederhana perbanyakan Beauveria.

  1. Pembuatan Media
    Bersihkan beras giling dan jagung, lalu masak hingga setengah matang dengan menggunakan kukusan. Media kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik.
  2. Sterilisasi
    Media yang telah dibungkus dipanaskan kembali dalam dandang selama 60 menit dan dibiarkan hingga dingin. Sterilisasi bertujuan untuk meminimalkan pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan.
  3. Inokulasi
    Sebelum inokulasi, bersihkan ruangan, tangan, dan alat inokulasi (sendok) dengan menggunakan alkohol 80 persen. Sumber jamur (starter) ditempatkan pada media menggunakan sendok, lalu ditutup rapat dengan staples. Kegiatan ini dilakukan di ruangan bersih.
  4. Inkubasi
    Media yang mengandung biakan jamur kemudian disimpan di ruangan bersih dan kering selama 10 sampai 15 hari. Pertumbuhan cendawan dapat diamati dari adanya benang putih kapas.
  5. Aplikasi
    Campurkan biakan dengan air (sekitar 50 gram untuk 14 liter air), lalu aduk hingga merata. Saring campuran cendawan dengan air dan masukkan ke dalam tangki semprot. Hasil saringan dapat disemprotkan pada lahan target. Proses penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 15.00 sampai 18.00, karena cendawan tidak tahan terhadap paparan sinar matahari.

Penulis: Dheya Cintya Monica | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X