ALTERNATING MAGNETIC FIELD SEBAGAI ALTERNATIF PERLAKUAN UNTUK BUAH DAN BIBIT
ALTERNATING MAGNETIC FIELD SEBAGAI ALTERNATIF PERLAKUAN UNTUK BUAH DAN BIBIT
Penanganan pascapanen yang efektif sangat penting untuk memastikan kualitas buah tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk mencari metode baru yang dapat mengurangi proses pelunakan dan penuaan pada buah, serta memperpanjang umur simpannya ketika disimpan pada suhu kamar.
Peningkatan umur simpan buah tidak hanya menjaga kualitas buah, tetapi juga mengurangi kerugian akibat pembusukan, sehingga berkontribusi pada efisiensi ekonomi dan pengurangan limbah makanan.
Salah satu strategi yang telah dikembangkan dalam peningkatan umur simpan buah adalah dengan metode fisik dalam perawatan pascapanen. Beberapa teknologi yang digunakan antara lain adalah medan listrik tegangan tinggi, sinar UV-C, radiasi inframerah (IR), radiasi gelombang mikro, serta penggunaan medan magnet bolak-balik (alternating magnetic field, AMF).
Saletnik, dkk. (2022) menjabarkan informasi terkait AMF sebagai teknologi ramah lingkungan yang memanfaatkan medan magnet untuk mempengaruhi metabolisme sel tanaman.
Alternating Magnetic Field (AMF)
AMF adalah teknologi yang menjanjikan karena memiliki banyak keunggulan, seperti kemudahan penggunaan, konsumsi energi yang rendah, dan ramah lingkungan. AMF bekerja dengan cara yang cukup unik, yakni dengan memanfaatkan medan magnet yang dapat mempengaruhi metabolisme sel tanaman pada level molekuler.
Hal ini termasuk perubahan dalam permeabilitas membran sel, pengaturan posisi komponen utama membran seperti protein dan lipid, serta distribusi molekul bermuatan listrik. Dampak dari perubahan ini antara lain adalah penyesuaian tekanan turgor dalam sel, sehingga mempengaruhi proses fisiologis dan biokimia sel.
Dampak Penggunaan AMF
Penggunaan AMF tidak hanya terbatas pada buah-buahan, tetapi juga telah diaplikasikan pada biji, tanaman, dan bahkan air irigasi. Efek positif dari AMF telah banyak dilaporkan dalam berbagai studi, termasuk peningkatan laju perkecambahan, pertumbuhan ukuran tanaman, dan berat kering tanaman.
Tanaman yang diperlakukan dengan AMF menunjukkan peningkatan jumlah daun, luas permukaan daun, kandungan nutrisi makro di dalam daun, serta jumlah bunga dan buah. Selain itu, penerapan AMF juga berpotensi meningkatkan hasil panen secara keseluruhan, termasuk jumlah buah dan berat rata-rata per buah.
Oleh karena itu, integrasi teknologi seperti AMF dalam manajemen pascapanen muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayuran. Selain itu, AMF juga mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan efisien.
Penulis: Niky Elfa Amanatillah | Editor: Nurma Wibi Earthany