Artikel

MINYAK SAWIT MERAH DAN MINYAK GORENG KUNING, APA BEDANYA?

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - MINYAK SAWIT MERAH DAN MINYAK GORENG KUNING, APA BEDANYA?
Artikel / Nutrisi Bahan Pangan / Pertanian

MINYAK SAWIT MERAH DAN MINYAK GORENG KUNING, APA BEDANYA?

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, khususnya di Indonesia. Tanaman ini menjadi sumber utama bahan baku Crude Palm Oil (CPO), yang diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk, termasuk minyak goreng sawit (kuning) dan minyak sawit merah (MSM). Meskipun berasal dari bahan baku yang sama, kedua jenis minyak ini memiliki perbedaan mendasar dalam kandungan, proses produksi, dan penggunaannya. Berikut adalah penjelasannya.

Minyak sawit merah mengandung tokoferol dan tocotrienol, yang merupakan komponen vitamin E, serta karotenoid atau provitamin A. Kandungan karotenoid inilah yang memberikan warna merah khas pada minyak ini. Pigmen karotenoid, khususnya beta-karoten, berasal langsung dari buah kelapa sawit. Kandungan gizi ini membuat minyak sawit merah kaya akan manfaat kesehatan, terutama untuk kebutuhan vitamin A.

Sebaliknya, minyak goreng sawit (kuning) juga mengandung nutrisi yang serupa, tetapi melalui proses produksi yang intensif, beberapa kandungan alami, seperti karotenoid, berkurang. Hasil akhirnya adalah minyak dengan warna kuning bening yang lebih menarik secara visual dan umum digunakan untuk keperluan memasak.

Proses Produksi

Perbedaan utama antara minyak sawit merah dan minyak goreng sawit terletak pada proses produksinya.

  • Minyak Sawit Merah (MSM) Minyak ini diproduksi tanpa melalui tahap pemucatan (bleaching), sehingga warna merah alaminya tetap terjaga. Proses ini memungkinkan MSM mempertahankan kandungan beta-karoten yang tinggi sebagai provitamin A, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
  • Minyak Goreng Sawit (Kuning) Minyak goreng sawit dihasilkan melalui proses rafinasi yang lebih kompleks. Tahapan ini meliputi degumming (penghilangan gum), bleaching (pemucatan), dan deodorisasi (penghilangan bau). Proses ini menghasilkan minyak dengan warna kuning pucat dan rasa yang netral, cocok untuk digunakan dalam berbagai metode memasak, terutama menggoreng pada suhu tinggi.
Penggunaan

Perbedaan dalam kandungan dan proses produksi memengaruhi cara penggunaan kedua minyak ini:

  • Minyak Sawit Merah (MSM): Karena kaya akan karotenoid, MSM lebih cocok digunakan untuk memasak dengan cara ditumis atau direbus pada suhu yang lebih rendah. Suhu tinggi dapat merusak kandungan karotenoid, sehingga penggunaannya sebagai minyak goreng kurang dianjurkan.
  • Minyak Goreng Sawit (Kuning): Minyak ini dirancang untuk tahan terhadap suhu tinggi, menjadikannya pilihan utama untuk menggoreng dan memanggang. Proses rafinasi yang dilakukan memastikan minyak ini stabil pada panas dan memiliki umur simpan yang lebih lama.

Minyak sawit merah dan minyak goreng sawit (kuning) memiliki kelebihan masing-masing sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. MSM unggul dalam kandungan nutrisi seperti beta-karoten dan vitamin E, sedangkan minyak goreng sawit lebih cocok untuk memasak pada suhu tinggi.

Penulis: Viky Saputra | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.