PAHLAWAN PANGAN NUSANTARA: 5 ALASAN PETANI HARUS TETAP ADA
PAHLAWAN PANGAN NUSANTARA: 5 ALASAN PETANI HARUS TETAP ADA
Jumlah petani di Indonesia kian menurun. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan, jumlah petani di Indonesia mengalami penurunan sejumlah 7,45% dalam 10 tahun terakhir. Angka tersebut membuat banyak penelitian memprediksikan, kedepannya jumlahnya akan terus mengalami penurunan.
Jumlah petani yang menurun, bisa saja diatasi dengan regenerasi petani. Kelahiran petani-petani muda bisa menjadi harapan baru. Namun, sama halnya dengan jumlah petani, persentase petani muda di Indonesia juga kerap mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2021, persentase pemuda usia 16-30 tahun yang bekerja di sektor pertanian hanya 21,9%. Pada tahun 2022, persentase petani muda turun menjadi 18%.
Tentu saja ada banyak faktor yang menjadi penyebab penurunan jumlah petani di Indonesia. Kesejahteraan yang belum tercapai, kurangnya lahan, harga jual yang rendah, sulitnya akses pupuk dan bibit, dan mahalnya tenaga kerja serta sewa lahan bisa saja membuat banyak individu berpikir dua kali untuk memutuskan menjadi petani.
Penurunan jumlah petani di Indonesia dan regenerasinya ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan, karena ke depan, bisa saja petani betul-betul menghilang. Petani memegang peran yang begitu besar, bukan hanya dalam kelangsungan pangan, namun juga jadi pilar tegaknya Indonesia sebagai negara agraris. Untuk itu, mari menelisik lebih jauh, apa pentingnya petani dan mengapa mereka harus tetap ada.
Alasan Mengapa Petani Harus Tetap Ada
- Penopang Perekonomian: Pertanian menjadi sektor penting yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya di pedesaan.
- Ketahanan Pangan Nasional: Petani menghasilkan berbagai komoditas pangan lokal seperti beras, jagung, sayuran, dan buah-buahan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dengan adanya produksi pangan lokal, Indonesia tidak perlu bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pangan.
- Sumber Komoditas Ekspor: Berbagai hasil pertanian Indonesia, seperti kopi, kelapa sawit, dan karet, menjadi komoditas ekspor penting yang mendatangkan devisa bagi negara dan meningkatkan perekonomian.
- Pelestarian Lahan Pertanian: Petani memanfaatkan lahan subur dan kondisi iklim tropis Indonesia secara optimal. Ini membantu menjaga keberlanjutan sektor pertanian, termasuk melalui pertanian berkelanjutan yang meminimalkan dampak lingkungan.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Sektor pertanian dan perkebunan membuka peluang kerja yang luas, baik dalam pengelolaan lahan maupun dalam pemrosesan hasil panen, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Petani juga dapat meningkatkan kesadaran produk lokal. Produk pertanian lokal yang dihasilkan oleh petani mendukung kesadaran ,asyarakat untuk dapat mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Tidak dipungkiri, petani begitu berperan besar dalam kelangsungan bergeraknya Indonesia sebagai suatu negara. Berkurangnya jumlah petani dari tahun ke tahun, harus menjadi pekerjaan rumah berbagai macam pihak. Tentu saja, pemerintah memiliki peran besar dalam mengatasi ini. Pembuatan kebijakan yang mengedepankan kesejahteraan petani, mungkin bisa menjadi pertimbangkan setiap individu untuk memilih menekuni sektor ini.
Dengan memberikan dukungan dan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan, kita bisa mendorong regenerasi yang dibutuhkan. Hargai peran petani, karena tanpa petani, impian Indonesia sebagai bangsa yang mandiri pangan dan kuat secara ekonomi akan sulit tercapai.
Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra