Artikel

IKAN DOKTER: MANFAAT BAGI EKOSISTEM DAN KESEHATAN MANUSIA

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - IKAN DOKTER: MANFAATNYA DALAM EKOSISTEM DAN BAGI KESEHATAN MANUSIA
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Perikanan

IKAN DOKTER: MANFAAT BAGI EKOSISTEM DAN KESEHATAN MANUSIA

Ikan dokter, atau yang juga dikenal sebagai wrasse kecil, merupakan salah satu jenis ikan pembersih yang hidup di terumbu karang. Habitatnya tersebar luas di perairan Afrika Timur hingga Laut Merah dan Polinesia Prancis. Seperti ikan pembersih lainnya, ikan dokter berperan penting dalam menjaga kesehatan ekosistem laut. Ikan dokter bertugas membersihkan parasit dan sel kulit mati dari ikan-ikan besar. Hubungan simbiosis ini menguntungkan kedua pihak, ikan besar mendapatkan manfaat dari kebersihan tubuhnya, sementara ikan dokter mendapatkan makanan dan perlindungan dari ikan-ikan predator.

Ciri Fisik Ikan Dokter

Ikan dokter pertama kali ditemukan di perairan Afrika Selatan, hidup di sekitar terumbu karang. Salah satu ciri khas ikan ini adalah ukurannya yang kecil, biasanya hanya mencapai 10 hingga 14 cm. Ikan ini memiliki tanda yang sangat khas berupa garis hitam yang membentang dari mata hingga ujung ekornya. Warna tubuhnya cenderung kuning di bagian punggung dan perut, dengan beberapa individu memiliki variasi warna kekuningan.

Yang membuat ikan dokter sangat unik adalah kemampuan perubahan warna tubuhnya. Saat tidak ada ancaman, tubuh ikan ini berwarna kuning pucat atau hampir putih. Namun, ketika ikan besar mendekat untuk “dibersihkan,” warnanya berubah menjadi biru cerah, yang tampaknya berfungsi sebagai isyarat bahwa mereka siap untuk mulai melakukan tugas pembersihan.

Hubungan Simbiosis dengan Ikan Besar

Salah satu aspek menarik dari ikan dokter adalah kemampuannya dalam membentuk hubungan mutualisme dengan ikan-ikan besar. Mereka tidak dianggap sebagai mangsa oleh ikan predator, melainkan sebagai sekutu dalam menjaga kebersihan tubuh. Ikan dokter memakan parasit dan sel kulit mati dari tubuh ikan-ikan besar, yang membantu menjaga kesehatan ikan-ikan tersebut dari potensi penyakit. Sebaliknya, ikan dokter mendapatkan sumber makanan serta perlindungan dari ikan-ikan besar ini.

Selain berperan penting di ekosistem laut, ikan dokter juga mulai dikenal dalam dunia kesehatan manusia. Ikan ini digunakan dalam terapi eksfoliasi kulit, terutama pada kaki manusia. Ketika digunakan untuk terapi, ikan dokter dapat mengangkat sel kulit mati, menghaluskan kulit, dan mengurangi kapalan pada kaki. Terapi ini sering digunakan di spa yang menawarkan perawatan dengan ikan, di mana kaki pasien direndam dalam kolam kecil berisi ikan dokter yang akan membersihkan kulit secara alami.

Tantangan dalam Budidaya dan Terapi

Meski ikan dokter memiliki banyak manfaat, budidaya ikan ini untuk tujuan terapi manusia masih tergolong sulit. Salah satu kendala utama adalah habitat alaminya yang berada di laut. Ini berarti, air yang digunakan dalam terapi harus air laut. Dibutuhkan sebuah lingkungan buatan yang sesuai untuk ikan dokter. Untuk melakukannya, diperlukan upaya dan pertimbangan yang serius. Ketersediaan air laut berkualitas, pengaturan suhu, dan keseimbangan ekosistem buatan menjadi beberapa tantangan utama dalam budidaya ikan dokter untuk keperluan terapi.

Ikan dokter bukan hanya berperan penting dalam menjaga kebersihan ekosistem laut melalui interaksi simbiosis dengan ikan-ikan besar, tetapi juga menawarkan manfaat dalam bidang kesehatan manusia. Meski budidayanya tergolong sulit, potensi terapi eksfoliasi yang ditawarkan ikan dokter menunjukkan bahwa alam menyediakan solusi alami untuk menjaga kesehatan kulit. Di masa depan, dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, mungkin akan lebih banyak manfaat yang dapat ditemukan dari spesies ikan unik ini.

Penulis: Ipan Ahaya | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar