Artikel

TINGGI PEMINAT, INI CARA BUDIDAYA TERIPANG

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - TINGGI PEMINAT, INI CARA BUDIDAYA TERIPANG
Artikel / Budidaya Perikanan / Perikanan

TINGGI PEMINAT, INI CARA BUDIDAYA TERIPANG

Budidaya teripang atau sea cucumber semakin diminati oleh para pelaku usaha di bidang perikanan. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan pasar baik di dalam maupun luar negeri, terutama di sektor industri makanan dan obat-obatan. Teripang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya sebagai sumber protein yang tinggi, meningkatkan daya tahan tubuh, serta membantu regenerasi sel. Selain itu, nilai ekonomis yang tinggi membuat budidaya teripang menjadi salah satu pilihan usaha yang sangat menjanjikan.

Selain dari segi ekonomis, budidaya teripang juga dikenal ramah lingkungan. Teripang dapat hidup di dasar laut dan tidak memerlukan bahan kimia berbahaya dalam proses pemeliharaannya, sehingga tidak mencemari lingkungan. Sebagai hewan yang dikenal mampu menyaring air laut dan membersihkan ekosistem perairan, budidaya teripang juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dengan semakin berkembangnya teknologi budidaya, metode pemeliharaan teripang kini bisa diterapkan lebih mudah dan efisien, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pembudidaya.

Budidaya teripang sebenarnya tidak sulit dilakukan asalkan mengikuti tahapan yang benar. Meskipun tahapannya cukup banyak, proses budidaya teripang tergolong mudah diterapkan. Berikut ini adalah langkah-langkah budidaya teripang yang baik dan benar.

1. Perlakuan pada Indukan

Tahapan pertama dalam budidaya teripang adalah memperhatikan perlakuan pada indukan. Penting bagi para pembudidaya untuk memilih indukan teripang yang berkualitas bagus dan berasal dari perairan yang bersih, bebas dari pencemaran logam berat. Indukan teripang perlu ditempatkan dalam kolam air laut dengan luas sekitar 500 meter persegi. Di dalam kolam tersebut, harus dipasang kurungan tancap yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung indukan.

Pengaturan kedalaman air juga sangat penting. Kedalaman kolam harus disesuaikan dengan kondisi pasang surut air laut. Saat air laut surut, kedalaman kolam sebaiknya sekitar 30 cm, dan saat air laut pasang naik, kedalaman kolam bisa mencapai 150 cm. Aktivitas pasang surut ini dapat dimanfaatkan sebagai sistem pergantian air secara alami, sehingga tidak memerlukan pergantian air secara manual. Selain itu, kepadatan populasi teripang dalam satu kolam harus diatur dengan baik agar mereka dapat berkembang secara optimal.

2. Seleksi Indukan

Tahapan selanjutnya adalah proses seleksi indukan, yang dilakukan dengan cara menangkap teripang dari laut. Pemilihan indukan harus dilakukan dengan teliti, di mana teripang yang diambil berasal dari perairan yang jernih dan bebas dari limbah berbahaya. Indukan teripang yang baik memiliki ciri-ciri tertentu, seperti kulit tubuh yang tebal dan tidak cacat, panjang tubuh sekitar 20 cm, dan berat minimal 400 gram.

Proses pengambilan indukan sebaiknya dilakukan pada siang hari agar lebih mudah. Setelah calon indukan dikumpulkan dan diseleksi, indukan yang terpilih dapat dimasukkan ke dalam kurungan tancap yang telah disiapkan di kolam air laut.

3. Perawatan Induk Teripang

Untuk menjaga kesehatan induk teripang selama masa budidaya, penting untuk memberikan pakan yang sesuai. Teripang biasanya memakan plankton dan sisa-sisa endapan dasar laut sebagai pakan alami. Namun, pembudidaya juga perlu memberikan pakan tambahan seperti dadak halus dan kotoran hewan. Pemberian pakan tambahan ini bisa dilakukan setiap dua minggu sekali dengan takaran 0,2 hingga 0,5 kg per meter persegi.

4. Proses Pemijahan

Proses pemijahan adalah tahap di mana induk teripang betina mengeluarkan sel telur dan induk teripang jantan mengeluarkan sel spermanya. Pemijahan ini dapat dilakukan secara alami maupun buatan.

  • Pemijahan Alami: Pada pemijahan alami, proses ini biasanya terjadi pada malam hari. Indukan teripang jantan akan terlebih dahulu melepaskan sel spermanya ke air, yang kemudian diikuti oleh induk betina yang melepaskan sel telurnya.
  • Pemijahan Buatan dengan Pembedahan: Proses pemijahan buatan dilakukan dengan membedah bagian tubuh teripang. Bagian bawah teripang, dari anus hingga bagian depan, digunting untuk memeriksa apakah teripang tersebut adalah jantan atau betina. Jika ditemukan kantung sperma, maka teripang tersebut adalah jantan, dan spermanya dapat ditampung untuk dicampurkan dengan sel telur dari indukan betina dalam wadah yang telah disiapkan, lalu biarkan hingga terjadi pembuahan.
5. Pemeliharaan Larva

Setelah pemijahan selesai dan terjadi pembuahan, langkah selanjutnya adalah pemeliharaan larva. Tahap ini dilakukan di dalam bak dengan volume 4-10 meter kubik. Pada 20 hari pertama, larva teripang diberi pakan berupa Chaetoceros spp atau Nannochloropsis sp, yaitu jenis mikroalga yang cocok untuk pertumbuhan larva. Setelah larva berusia lebih dari 21 hari hingga saat panen, pakan yang diberikan berupa alga dan diatom, yang akan membantu larva tumbuh dengan baik hingga siap dipanen.

Budidaya teripang memang memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal pemilihan indukan, pengelolaan kolam, serta pemberian pakan. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, budidaya teripang dapat menjadi usaha yang menguntungkan. Prosesnya yang alami dan mudah diterapkan membuat budidaya ini cocok dilakukan oleh para petani ikan maupun pengusaha perikanan yang ingin mengembangkan komoditas laut bernilai tinggi.

Penulis: Rusli Yaisa | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.