Artikel

IKAN PARI: MORFOLOGI, HABITAT, DAN FAKTA UNIKNYA

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - IKAN PARI: MORFOLOGI, HABITAT, DAN FAKTA UNIKNYA
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Perikanan

IKAN PARI: MORFOLOGI, HABITAT, DAN FAKTA UNIKNYA

Ikan pari, atau stingrays dalam Bahasa Inggris, termasuk dalam subkelas Elasmobranchii yang mencakup ikan bertulang rawan seperti hiu. Pari memiliki tubuh yang dibentuk dari kartilago, atau tulang lunak yang fleksibel. Pari dikenal sebagai ikan batoid, atau kelompok spesies bertulang rawan yang memiliki ekor panjang menyerupai cambuk.

Hingga saat ini, para ahli memperkirakan ada lebih dari 300 spesies pari yang tersebar secara kosmopolitan di seluruh dunia. Mereka terkenal dengan kemampuan berenang yang unik, yaitu menggunakan gerakan gelombang pada sirip pectoral yang lebar.

Salah satu kemampuan adaptasi yang menarik dari pari adalah kemampuan mereka untuk menyamarkan diri dengan lingkungan sekitar. Warna punggung mereka seringkali menyerupai warna dasar laut, memungkinkan pari bersembunyi dari predator. Beberapa spesies jenis ikan ini bahkan memiliki duri beracun atau organ elektrik sebagai alat pertahanan diri dari ancaman.

Morfologi Ikan Pari

Secara ilmiah, pari diklasifikasikan ke dalam Kingdom Animalia, termasuk dalam Filum Chordata, dan dikelompokkan sebagai Pisces di tingkat kelas. Ordo ikan pari adalah Batoidei, dengan Family Trigonidei. Genus yang paling umum dikenal adalah Dasyatis yang mencakup berbagai spesies, salah satunya adalah Dasyatis sp.

Ikan pari memiliki tubuh yang pipih dan melebar dengan sepasang sirip dada menyatu di sisi kepala. Bentuk tubuhnya yang khas membuatnya terlihat bundar atau oval jika dilihat dari atas atau bawah. Ekor pari menyerupai cambuk, dan mata mereka terletak di samping kepala. Mulut mereka berada di bagian bawah tubuh, dekat dengan insang yang berjumlah lima hingga enam pasang.

Sebagai predator, ikan pari bernapas melalui celah insang yang terletak di bagian ventral, dekat dengan mulut. Ukuran spesies ini bervariasi, mulai dari spesies kecil yang hanya berukuran sekitar 10 meter dengan lebar 5 meter, hingga spesies pari manta yang bisa mencapai panjang hingga 7 meter dengan berat antara 1 hingga 3 ton.

Untuk sistem reproduksi, pari jantan memiliki sepasang alat kelamin yang disebut clasper yang terletak di pangkal ekor. Sementara itu, pari betina berkembang biak dengan cara ovovivipar atau bertelur. Umumnya, ikan pari betina dapat melahirkan sekitar 5 hingga 6 anak dalam sekali proses reproduksi.

Habitat Ikan Pari

Ikan pari dapat ditemukan di berbagai jenis habitat perairan, mulai dari perairan pantai hingga daerah pasang surut. Pari seringkali menghuni dasar laut yang berlumpur, tanah keras, berpasir, hingga berbatu. Salah satu contoh spesies yang tinggal di perairan berlumpur berpasir adalah Dasyatis pastinaca yang sering ditemukan di substrat batu karang dan daerah estuari.

Selain itu, ada spesies pari yang tidak tinggal di dasar laut, melainkan di zona epipelagis seperti pari dari genus manta. Spesies pari ekor panjang Dasyatis longa dapat ditemukan di perairan estuarin dengan dasar pasir atau lumpur pada kedalaman minimal 100 meter. Spesies pari tropis lainnya dapat ditemukan di perairan tawar Asia, Australia, Afrika, dan Papua Nugini.

Ikan pari adalah salah satu hewan laut yang menarik untuk dipelajari, terutama karena adaptasi morfologi dan perilaku mereka yang unik. Dengan berbagai habitat di seluruh dunia, mulai dari perairan pantai hingga dasar laut berlumpur, pari menunjukkan betapa beragamnya kehidupan di laut. Melalui pengetahuan taksonomi, morfologi, dan habitatnya, kita bisa lebih memahami peran penting ikan pari dalam ekosistem laut serta upaya pelestariannya di masa mendatang.

Penulis: Nurhalisa Simbaho | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.