Artikel

TEMPE: OLAHAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER NUTRISI DENGAN SEGUDANG MANFAAT

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - TEMPE OLAHAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER NUTRISI DENGAN SEGUDANG MANFAAT
Artikel / Nutrisi Bahan Pangan / Pertanian

TEMPE: OLAHAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER NUTRISI DENGAN SEGUDANG MANFAAT

Kedelai merupakan komoditas jenis kacang-kacangan yang memiliki banyak manfaat. Biji kedelai sering digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai olahan makanan seperti tahu, tempe, kecap, dan susu kedelai.

Kedelai dikenal kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh. Kandungan nutrisi yang tinggi membuat kedelai menjadi pilihan utama dalam pola makan sehat.

Salah satu olahan kedelai yang paling populer adalah tempe. Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang telah dikenal luas dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Berdasarkan laporan Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada tahun 2012, Indonesia merupakan produsen tempe terbesar di dunia dan pasar kedelai terbesar di Asia.

Tempe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena kandungan gizinya yang tinggi. Pangan ini memiliki kaya akan protein, serat, kalsium, vitamin B, dan zat besi.

Protein yang terkandung dalam tempe hampir setara dengan daging, sehingga menjadikannya pilihan alternatif yang baik bagi mereka yang mencari sumber protein nabati. Selain itu, tempe juga mengandung banyak serat yang baik untuk pencernaan dan dapat membantu mencegah berbagai penyakit.

Manfaat Tempe Bagi Kesehatan Tubuh

Tempe memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain sebagai berikut.

  • Mencegah dan Mengendalikan Penyakit Diare. Kandungan probiotik dalam tempe membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus.
  • Memperlancar Pencernaan dan Menghambat Penuaan Dini. Serat dalam tempe membantu proses pencernaan dan mencegah masalah pencernaan.
  • Mempercepat Proses Penyembuhan Duodenitis. Tempe membantu menyembuhkan peradangan pada usus dua belas jari.
  • Menurunkan Kadar Kolesterol dan Berat Badan yang Berlebihan. Tempe membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah dan mengontrol berat badan.
  • Menghambat Risiko Jantung Koroner, Penyakit Gula, dan Kanker. Kandungan antioksidan dalam tempe membantu mencegah penyakit kronis.
Proses Pembuatan Tempe

Pembuatan tempe dapat dilakukan secara tradisional atau modern. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan tempe secara tradisional.

  1. Pemilihan dan Pencucian Kedelai. Biji kedelai yang dipilih harus dalam kondisi baik dan bersih. Setelah dipilih, kedelai dicuci berulang kali menggunakan air bersih untuk menghilangkan pasir dan kotoran.
  2. Perendaman Awal. Kedelai direndam dalam air selama 12 jam untuk memudahkan pengupasan kulit biji. Proses ini juga memulai fermentasi oleh bakteri alami.
  3. Pengupasan Kulit. Kulit kedelai dikupas dengan cara menginjak-injak biji kedelai atau menggunakan alat pengupas biji jika dalam produksi kecil.
  4. Perendaman Lanjutan. Perendaman lanjutan dilakukan untuk mencapai tingkat keasaman yang optimal, sekitar pH 3,5 hingga 5,2.
  5. Pencucian Kedelai yang Telah Direndam. Kedelai dicuci lagi untuk menghilangkan bakteri dan mikroorganisme yang tumbuh selama perendaman.
  6. Perebusan Lanjutan. Kedelai direbus lagi untuk proses sterilisasi dan mematikan mikroorganisme. Perebusan biasanya memakan waktu 40 sampai 60 menit.
  7. Penirisan dan Pendinginan. Biji kedelai yang telah direbus ditiriskan dan didinginkan dengan cara ditebarkan di atas nampan atau daun pisang.
  8. Penambahan Ragi. Ragi ditambahkan pada kedelai saat suhu mencapai sekitar 37 derajat Celsius. Setiap 1 kilogram kedelai membutuhkan satu sendok makan ragi.
  9. Pembungkusan Bahan. Bahan dibungkus dengan daun jati, daun pisang, atau plastik.
  10. Fermentasi. Tempe difermentasikan pada suhu kamar sekitar 38 sampai 40 derajat Celsius selama 1 hingga 2 hari.

Penulis: Putri Widiyanti | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.