Artikel

INTIP RAHASIA SUKSES BUDIDAYA KACANG MERAH DI INDONESIA

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - INTIP RAHASIA SUKSES BUDIDAYA KACANG MERAH DI INDONESIA
Artikel / Hortikultura / Pertanian

INTIP RAHASIA SUKSES BUDIDAYA KACANG MERAH DI INDONESIA

Kacang merah (Phaseolus vulgaris) adalah tanaman yang berasal dari Amerika. Tanaman ini telah dibudidayakan secara luas di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa daerah utama penghasil kacang merah di Indonesia adalah Lembang (Bandung), Pacet (Cipanas), Kota Batu (Malang), dan Pulau Lombok (Astawan, 2009).

Menurut Kristiani, dkk. (2014), pada tahun 1961 hingga 1967, luas areal penanaman kacang merah di Indonesia sekitar 3.200 hektar. Pada tahun 1969 hingga 1970, luas ini meningkat menjadi 20.000 hektar, dan pada tahun 1991 mencapai 79.254 hektar dengan produksi mencapai 168.829 ton.

Tanaman kacang merah termasuk dalam kategori tanaman semak merambat yang memerlukan penyangga untuk tumbuh dengan baik. Kacang merah dapat tumbuh dengan ketinggian antara 3,5 hingga 4,5 meter.

Buahnya berbentuk polong yang memanjang dengan masing-masing polong berisi 2 hingga 3 biji kacang merah. Biji kacang merah berukuran lebih besar dibandingkan kacang hijau dan kacang panjang, dengan kulit biji berwarna merah tua atau merah bata.

Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Merah
  1. Iklim dan Suhu. Kacang merah tumbuh optimal di iklim basah dengan suhu antara 19 hingga 24 derajat Celsius.
  2. Jenis Tanah. Tanah androsol yang kaya bahan organik sangat ideal untuk budidaya kacang merah. Tanah ini harus memiliki pH antara 5,5 hingga 6.
  3. Curah Hujan. Tanaman kacang merah memerlukan curah hujan sekitar 1.500 sampai 2.500 millimeter per tahun.
Persiapan Penanaman Kacang Merah

Benih kacang merah bisa ditemukan dengan membeli di toko pertanian atau menggunakan biji kacang merah yang sudah tua di pohon. Pilih biji yang tidak cacat dan memiliki warna yang mengkilap. Rendam biji dalam air selama 15 menit sebelum ditanam.

Lahan yang akan ditanami kacang merah harus diolah terlebih dahulu agar karakteristik tanah menjadi lebih remah, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Setelah itu, biarkan lahan selama 5 sampai 7 hari untuk mengembalikan kondisi tanah ke keadaan normal.

Proses Penanaman Kacang Merah

Penanaman kacang merah sebaiknya dilakukan pada musim kemarau setelah menanam padi. Jika ditanam di lahan persawahan, lakukan penanaman pada awal musim hujan.

Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 40 kali 10 centimeter dan setiap lubang tanam diisi dengan 2 biji kacang merah.

Perawatan Tanaman Kacang Merah
  1. Penyulaman. Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 14 hari atau ketika benih sudah tumbuh tunas. Gantilah tanaman yang tumbuh tidak normal atau tidak tumbuh dengan benih baru.
  2. Pemupukan. Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu saat tanaman berusia 15 hari dan 35 hari setelah tanam. Pupuk diberikan bersamaan dengan penyiangan untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
  3. Penyiangan. Penyiangan dilakukan 1 hingga 2 kali sebelum tanaman berbunga. Tujuannya adalah mengurangi persaingan hara dengan gulma, mengurangi sumber inang hama penyakit, dan menggemburkan tanah.
  4. Pengairan. Pada musim kemarau, pengairan dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore, selama 1 sampai 15 hari setelah tanam. Pada musim hujan, air yang berlebih dialirkan melalui parit di antara bedengan.
Proses Pemanenan Kacang Merah

Kacang merah dapat dipanen setelah tanaman berumur 2 bulan. Pemanenan dilakukan setiap 3 hari sekali hingga tanaman berumur 2 sampai 3 bulan. Pemanenan dilakukan dengan tangan untuk menghindari kerusakan biji.

Kacang merah yang siap dipanen ditandai dengan polong yang berwarna merah kusam, kulit polong yang kasar, dan polong yang belum terlalu menonjol. Panduan budidaya kacang merah diharapkan dapat menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas tinggi.

Penulis: Nurhalisa Simbaho | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.