EFEKTIVITAS TRAP CROP SYSTEM TERHADAP PENGENDALIAN HAMA
EFEKTIVITAS TRAP CROP SYSTEM TERHADAP PENGENDALIAN HAMA
Aplikasi insektisida telah meningkatkan resistensi pengorok daun terhadap insektisida dan menurunkan populasi musuh alami serta perannya sebagai agen pengendali hayati. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan secara signifikan meningkatkan biaya ekonomi dan lingkungan. Diperlukan pengendalian alternatif yang lebih berkelanjutan untuk mengurangi dampak buruk insektisida dengan menggabungkan beberapa teknik pengendalian yang kompatibel sesuai dengan konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT).
Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) telah diakui sebagai solusi terbaik untuk meminimalkan dampak buruk insektisida yang diterapkan pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Trapping Crop System (TCS) dan arbuscular mycorrhizae (AM) terhadap penggorok daun, hama hortikultura penting di seluruh dunia, termasuk pada tanaman bawang merah di Indonesia.
Hasil penelitian mengenai efektivitas TCS terhadap pengendalian hama yang dilakukan oleh Saleh (2018) menunjukkan bahwa populasi pengorok daun berkurang secara signifikan dengan aplikasi TCS tetapi tidak memiliki hubungan dengan AM. Populasi pengorok daun menurun sekitar 40,1 persen di TCS dibandingkan dengan kontrol. Namun, kombinasi TCS dan AM mengurangi serangan pengorok daun sekitar 47,5 persen, di mana TC3M1 menunjukkan perlakuan terbaik terhadap pengorok daun. Peningkatan populasi parasitoid dan parasitisme pada bawang merah dan mentimun sebagai tanaman perangkap, serta ketahanan bawang merah terhadap pengorok daun, dapat menjelaskan kompatibilitas TCS dan MA dalam mengelola hama.
Ada dua kemungkinan mekanisme yang menjelaskan efek positif dari tanaman perangkap. Pertama, tanaman perangkap bertindak sebagai tuan rumah dari pengorok daun dan sehingga menghasilkan sumber daya dari bawah ke atas konsentrasi. Kedua, tanaman perangkap juga menarik parasitoid datang ke tanaman bawang merah dan mereka menginduksi regulasi atas-bawah hama tanaman dengan melestarikan agen kontrol hayati. Pada skema ini, tanaman perangkap dapat mendukung populasi musuh alami sebagai inang alternatif hama.
Sumber:
- Manurung EM, Tobing MC, Lubis L, Priwiratama H. 2012. Efikasi beberapa formulasi metarhizium anisopliae terhadap larva oryctes rhinoceros l. (coleoptera: scarabaeidae) di insectarium. Jurnal Agroekoteknologi. 1(1): 47-63.
Penulis: Irfan Zulfahmi | Editor: Nurma Wibi Earthany