Artikel

DUKUNG PPK ORMAWA “PROFITANI”, TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY BERI PELATIHAN FASILITATOR KEPADA HIMAGRON IPB UNIVERSITY

Tani dan Nelayan Center IPB - IPB University - PPK ORMAWA PROFITANI - PPK ORMAWA Kemendikbud - Said Abdullah - Hermanu Triwidodo - Agronomi dan Holtikultura IPB University
Berita / Siaran Pers

DUKUNG PPK ORMAWA “PROFITANI”, TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY BERI PELATIHAN FASILITATOR KEPADA HIMAGRON IPB UNIVERSITY

“Sebagai mahasiswa yang ingin membawa suatu inovasi atau informasi kepada masyarakat desa, perlu melakukan pendekatan terlebih dahulu agar program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.”

DIGITANI.IPB.AC.ID, BOGOR – Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University berkolaborasi dengan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) dalam menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator pada Senin (31/7) di Aula Gedung TNC IPB University. Pelatihan ini dihadiri oleh 15 mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura (Himagron) IPB University.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta dalam melaksanakan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) “Profitani” yang akan dilakukan di Kampung Lauk, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Koordinator Pelayanan Luring TNC IPB University sekaligus narasumber acara, Ir. Wahono, menyampaikan bahwa terdapat jaringan sosial di masyarakat desa yang dapat menunjukkan hubungan positif, negatif, dan netral antar sesama. Selain itu, ia juga mengajarkan analisis sosial untuk melihat kekuatan dan kekuasaan para tokoh desa guna mempermudah pelaksanaan program yang akan dilaksanakan.

“Tentunya di antara individu terdapat jejaring atau jaringan sosial yang menunjukkan bahwa setiap individu terhubung satu sama lain. Maka dari itu, kita perlu melakukan analisis sosial untuk melihat peran atau kekuasaan para tokoh desa,” jelasnya.

Koordinator Nasional KRKP sekaligus narasumber acara, Said Abdullah, S.P., M.Si., mengungkapkan bahwa peserta perlu melakukan identifikasi serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada di desa. Selain itu, peserta juga dapat menentukan output atau perubahan yang ingin diberikan kepada masyarakat desa.

“Saat di desa, kita perlu melakukan survei atau identifikasi terhadap permasalahan yang terjadi. Setelah melakukan hal tersebut, kita akan mengetahui solusi yang akan diberikan kepada masyarakat desa,” katanya.

Salah satu narasumber dalam pelatihan ini, Wahyu Ridwan Nanta, S.P., menyampaikan bahwa peserta harus melakukan pendekatan kepada perangkat desa, seperti kepala desa, sekretaris desa, dan Ketua RT atau RW. Selain itu, peserta juga harus melakukan pendekatan dengan masyarakat desa, seperti buruh tani, kelompok ibu-ibu, dan pemuda setempat. Pendekatan ini bertujuan agar peserta dapat mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di desa.

“Sebagai mahasiswa yang ingin membawa suatu inovasi atau informasi kepada masyarakat desa, perlu melakukan pendekatan terlebih dahulu agar program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Peserta diminta untuk melakukan praktik langsung atau simulasi peran, antara lain simulasi menjadi guru SD dan penyuluh petani. Hal ini dilakukan agar peserta lebih memahami masyarakat desa guna melancarkan pelaksanaan program.

Penulis: Muhamad Reza Raihan | Editor: Chelvi Agnariosa

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.