Artikel

KENAPA DAUN BENGKOANG BERWARNA ABSTRAK DAN MELENGKUNG?

19. P3 - Hermanu Triwidodo - DIGITANI - IPB University - Tani Nelayan Center IPB -DAUN BENGKOANG BERWARNA ABSTRAK DAN MELENGKUNG
Artikel Konsultasi / Pertanian

KENAPA DAUN BENGKOANG BERWARNA ABSTRAK DAN MELENGKUNG?

Pertanyaan: 

Tanaman bengkoang milik saya yang berusia 2 bulan mengalami permasalah. Daun pada bengkoang tumbuh dengan warna yang tidak merata. Selain itu, lama-kelamaan daunnya melengkung ke bawah. Pengendalian apa yang dapat saya lakukan?

(Ading)

Jawaban: 

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Berdasarkan ciri-ciri yang diuraikan, sepertinya tanaman tersebut terkena penyakit mosaik yang disebabkan oleh patogen bean common mosaic virus. Selain menyerang bengkoang, inang dari patogen ini juga menyerang kacang panjang, buncis, kapri, tomat, dan mentimun.

Penyakit ini mosaik dapat ditularkan melalui benih apabila tanaman induk terinfeksi pada saat tanaman masih muda. Selain itu, penyakit ini juga dapat ditularkan oleh beberapa spesies kutu daun.

Jika tanaman sudah terinfeksi oleh virus ini, maka tanaman akan mengalami mosaik, malformasi daun, vein banding, tanaman layu, berkerut, keriting, hingga akhirnya mati. 

Pengendalian yang dapat dilakukan sebagai berikut. 

  1. Lakukan sanitasi lingkungan dengan mencabut daun yang terkena penyakit dan bersihkan daun yang berguguran.
  2. Hentikan penggunaan Antracol karena tidak ada cendawan yang mengganggu di pertanaman.
  3. Lakukan pembasmian vektor dengan menyemprotkan tanaman dengan insektisida berbahan aktif Profenofos, seperti Curacron 500 EC dengan konsentrasi 0,5 hingga 1 mililiter untuk tiap 1 liter air. Semprotkan setiap 2 minggu sekali.
  4. Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang matang atau kompos.
  5. Gunakan varietas yang tahan atau toleran, seperti Kultivar Wulung asal Jawa Tengah. Hindari penggunaan benih yang berasal dari pertanaman sebelumnya terinfeksi virus.
  6. Setelah satu bulan, evaluasi kondisi tanaman dengan mencatat jumlah produksi dan daun yang terkena penyakit, apakah lebih banyak atau berkurang.
  7. Apabila serangan hama masih parah, lakukan rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang penyakit, seperti jagung. Selain itu, aplikasikan kitosan pada benih dan penyemprotan pada daun. 

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir.. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Dyah Hariyanti Purnomo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.